Kiri ke kanan : John Paul Jones, John Bonham, Jimmy Page, Robert Plant

Led Zeppelin — Kelahiran Hard Rock

(Mungkin) Ibu-nya semua musik rock ‘garis keras’

Sambodo Sondang
ROCK dut
Published in
5 min readFeb 24, 2016

--

Menonton sambutan Jack Black dalam acara Honoring Led Zeppelin di Kennedy Center Opera House, Washington DC, USA, sangat menghibur. Selain karena Jack Black yang tingkahnya selalu kocak, bagaimana dia menggambarkan Led Zeppelin sebagai salah satu band rock paling berpengaruh di era awal perkembangan musik rock, menurut saya, lebih konyol lagi.

Led Zeppelin!!
Bonzo!!

Led Zeppelin, the greatest band of all time.
Yeah.. That’s Right..
Better than the Beatles. Better than the Stones. Even better than Tenacious D. Yeah.

And if you don’t agree with me, it’s because you never did the Zeppelin marathon.
The Zeppethon is when you sit your ass down and listen to all nine Zep album in a row. Yeah.
It’s a rock n roll harsh.
The thing that every true fan must do at least once in their lifetime.
The pilgrimage to Heavy Metal Mecca.

The jam of Led Zeppelin are shaking to none.
Just ask anyone from Oliver Stone to Paul Ryan and everyone in between.

They sang songs about love..
about vikings..
about vikings making love…

You know, they say that Led Zeppelin sold their soul to Satan.

(melirik tiga personel Led Zeppelin yang duduk tidak jauh dari Presiden Obama) Come on guys, you know you did! There’s no other way to explain your ungodly talents.

I just want to say thank you, because while you in hell,
the human races will cherish your heavenly jams till the end of time. It’s a small price to pay.

We love you, the best band ever.

Saya kaget saat ia mengatakan “better than the Beatles, better than the (Rolling) Stones” diawal sambutannya.

Namun ketika ia menambahkan “even better than Tenacious D” saya tak bisa menahan diri untuk tertawa.

Film komedi tentang band rock yang pernah dibintangi Jack Black

Jack Black lantas mengutarakan ide konyol yang (mungkin) pernah ia lakukan yakni Zeppelin Marathon — Zeppethon. Zeppethon adalah mendengarkan 9 album Led Zeppelin dengan cara ‘lari maraton’, tanpa jeda.

Rumor mistik seputar Led Zeppelin — semisal teknik backward masking yang pernah menggemparkan jagat rock di lagu Stairway to Heaven — tidak luput dari perhatian Jack Black. Sayangnya komentar Jack Black sama sekali tidak serius menanggapi rumor tersebut, dan malah menjadikan rumor tersebut sebagai bahan lelucon.

Menurut saya, guyonannya seputar tuduhan pemujaan setan — menjual jiwa pada setan untuk mendapatkan kesuksesan, atau semacamnya — yang dituduhkan pada beberapa musisi, khususnya musisi rock, adalah cara Jack Black menggambarkan bagaimana konyolnya pemberitaan tersebut.

Selain menonton speech kocak dari Jack Black tadi, saya juga melakukan survey asal-asalan pada beberapa penikmat musik rock — yang semuanya adalah teman saya — . Mereka kebanyakan adalah pendengar musik rock yang seumuran dengan saya, dan memiliki subgenre rock favorit. Ada yang suka metal, punk, grunge, modern rock sampai rock/hard-rock seperti saya.

Hasilnya cukup mengejutkan, dimana kebanyakan dari mereka bahkan tidak mengenal Led Zeppelin. Bila diprosentasekan, mungkin hanya sekitar 30% dari mereka yang mengenal Led Zeppelin.

— — — — —

Led Zeppelin — seperti yang juga Jack Black sampaikan, pilgrimage to heavy metal Mecca — (mungkin) adalah jembatan yang menghubungkan dua generasi musik rock.

Prototype subgenre music rock yang ‘lebih baru’ dan ‘lebih keras’, khususnya Punk dan Heavy Metal, sebenarnya telah hadir di album debut Led Zeppelin. Simak lagu Communication Breakdown di album debut, Led Zeppelin I, yang menurut saya, adalah prototype lagu Punk dan Good Time Bad Times yang merupakan janin musik Heavy Metal.

Cover album Led Zeppelin I

Alasan lain yang memperkuat pendapat tersebut, yakni fakta dimana musik blues — musik kulit hitam — adalah bahan utama generasi paling awal musik rock dalam membentuk musik yang mereka sebut sebagai musik rock. Di kemudian hari generasi ini disebut sebagai generasi blues-rock. Lebih jelasnya silahkan amati Stones, Beatles (masih diperdebatkan), Cream, dan Hendrix (serta Led Zeppelin sendiri). Mereka semua ibarat band blues atau R&B yang bermain dengan tempo lebih cepat, dan mendapat rasa rock-nya dari kehadiran gitar yang ter-overdrive/terdistorsi.

Peran vital musik blues sebagai ancestor musik rock bisa dibantah dengan menghadirkan Frank Zappa — yang ‘menolak’ untuk memilih blues sebagai root-nya — . Zappa adalah peramu musik yang freak. Kehadiran Zappa meninspirasi generasi sesudahnya untuk bereksperimen dengan komposisi yang rumit, berbagai aliran/warna musik, serta berbagai instrumen musik.

Namun Zappa, khususnya di album Freak Out, adalah cerita lain dari perkembangan musik rock. Sebab kehadiran Zappa the musical genius, kurang mempengaruhi arus utama perkembangan musik rock.

Frank Zappa

Komposisi Zappa kompleks, idealis, dan bahkan menurut saya‘ gila’ — sebab ‘konsep umum’ tentang harmoni saja ia tabrak. Ditambah karya-karya Frank Zappa yang tidak dibatasi oleh aliran musik tertentu. Untuk bisa menikmati Zappa, anda mungkin butuh sedikit pendidikan/teori musik.

Nah, Led Zeppelin memang sama nge-blues-nya dengan Cream atau Hendrix, namun dengan kecepatan, power, dan kompleksititas, musiknya yang semacam itulah yang membedakannya dari Cream, atau Hendrix. Led Zeppelin lebih powerful, lebih beringas. Serta beberapa lagunya bahkan sudah tidak terlalu nge-blues. Memancing generasi sesudahnya untuk mengeskplorasi sisi lebih ‘hard’ dari musik rock.

Setahun setelah dirilisnya album debut Led Zeppelin, Led Zeppelin I, heavy metal lahir. Peristiwa tersebut ditandai dengan munculnya Black Sabbath, band heavy metal pertama.

Sementara beberapa tahun setelah album debut Led Zeppelin, musik punk lahir di kota New York, USA. Ramainya kedai minum pinggiran kota New York yang sekarang ini tinggal sejarah,CBGB, menandai kelahiran subgenre rock yang baru, punk. Di waktu yang hampir bersamaan, kota London, Inggris, tengah dikuasai Sex Pistols.

Kebanyakan band punk mengatakan pilihan gaya rock yang ia mainkan adalah perwujudan dari kebosanan mereka pada band rock generasi awal, yang memang sedang berada di puncak karirnya, termasuk Led Zeppelin. Mereka berkeinginan untuk memainkan musik rock yang sama sekali berbeda, yang lebih raw. Kemudian subgenre punk memang bisa dipisahkan dari genre ibunya, akan tetapi pada kenyataannya jurang antara musik punk dengan musik rock generasi awal bisa kita jembatani dengan Led Zeppelin. Communicative Breakdown milik Led Zeppelin adalah jembatan keduanya.

Sementara, bila kita membicarakan Black Sabbath, kreator musik heavy metal, mereka malah dengan jujur mengakui bahwa Led Zeppelin adalah influence mereka. Kedua band tersebut sebenarnya seumuran. Debut album keduanya juga hanya berjarak satu tahun saja. Mendengarkan Good Times Bad Times, plus Kashmir milik Led Zeppelin adalah alasan mengapa Led Zeppelin sedikit lebih ‘nakal’ bila dibandingkan dengan Cream, serta sedikit mirip dengan Sabbath.

Led Zeppelin, benarkah mereka jembatannya?

Kehadirannya yang dianggap sebagai jembatan antara dua generasi musisi rock tersebut masih diperdebatkan hingga saat ini.

Namun senada dengan Jack Black, melakukan aktivitas konyol Zeppethon, bagi saya seperti berada di titik awal kemunculan (hampir) semua subgenre rock.

--

--