Menatap Freddie Mercury sebagai kekaguman pribadi dan karya

Nafilah
ROCK dut
Published in
3 min readFeb 3, 2016

Sebenarnya tulisan ini saya buat untuk menjawab tulisan Sambodo Sondang yang mengatakan kekaguman saya pada Kurt Cobain sebagai sebuah euforia cabe-cabean.

gambar: www.dailymail.co.uk

Saya bukan orang yang tergila-gila dengan salah satu aliran musik. Saya banyak mendengarkan apa saja, tanpa kecenderungan tertentu. Dan saya memilih dengan bebas mana yang saya suka dan yang tidak saya suka secara random. Tak ada patokan tertentu, misalnya musiknya harus ini harus itu.

Mengenai musik Rock, saya banyak tahu dari Sambodo Sondang. Saya jadi tahu nama-nama gitaris macam Jimmi Hendrix, Eric Clapton, Frank Zappa, dan dua idola yang sangat dipujanya, Slash dan Izzy Stradlin. Saya juga jadi tahu banyak band rock seperti Guns N’ Roses, Deep Purple, Van Halen, The Rolling Stones.

Tentu bukan cuma sekadar itu yang kemudian saya tahu, beberapa sejarah mereka juga sedikit-sedikit saya mulai paham. Apalagi Guns N’ Roses, meski masih susah menghafal nama drummernya yang ribut sama vokalisnya itu saya lumayan paham band yang sangat dipuja Sambodo ini. Mulai dari lagu-lagu mereka, sampai konflik dan guyonan ala mereka.

Tapi saya tak pernah benar-benar menyukai musik Guns N’ Roses, karena sebenarnya kekaguman saya pada mereka pun adalah karena sosok personelnya yang kebanyakan adalah unik (menurut kisah Sambodo). Tapi saya lumayan suka lagu Knock Knok on Heaven Door karya Bob Dylan yang mereka bawakan.

Mengenai Kurt Cobain, saya malah lebih dulu mengenalnya dari sebuah buku. Saya lupa judulnya, buku tersebut memuat surat (yang kabarnya) merupakan surat yang ditulisnya sebelum meninggal. Kemudian saya mengenalnya dari film, dan saya mulai terkesan dengan sosoknya. Saya memang tak pernah paham lagunya. Kekaguman saya pada Kurt sendiri bukan lantaran dia vokalis Nirvana yang (lagunya cuma The Man Who Sold The World yang saya tahu yang jebul juga ditulis oleh David Bowie bukan Kurt) pernah sangat populer. Saya kagum saja, kisah dia menarik seperti saya kagum dengan kisah Lady Diana. Tapi seperti perkelahian yang selalu terjadi antara fans sepakbola, ada fans abal-abal ada fans sejati, selalu ada kecenderungan untuk menuntut sebuah bentuk kekaguman atau kecintaan.

Sambodo Sondang sendiri saya kira tak terlalu suka pada Kurt, karena Kurt dan bandnya yang beraliran grunge menjadi pengganti kejayaan musik rock lawas.

Saya kemudian bertemu dengan Freddie Mercury, pertemuan yang tak disengaja. Awalnya, suatu hari saya pernah menulis tentang AIDS dan mengetahui ia penyanyi rock legendaris yang meninggal karena penyakit tersebut, saya mulai mencari tahu. Freddie membuat saya penasaran, lalu saya bertemu dengan lagu I Want to Break Free. Lagunya menarik, musiknya tak terlalu keras, videoklipnya lucu, dan Freddie adalah berlian di antara semuanya itu. Dia bersinar, saya semakin tertarik.

Diawali dari Freddie kemudian saya mengenal Queen yang merupakan band tempat Freddie berkarya. Saya jadi kenal Brian May, John Deacon, dan Roger Taylor yang menjadi personel Queen. Saya menonton sebagian besar konser mereka di Youtube. Saya suka hampir semua lagu mereka, saya merinding menonton konser mereka di Wembley tahun 1986. Terlepas dari terpukaunya saya pada sosok Freddie secara personal, karyanya memang legenda.

Kekaguman saya pada Freddie tentu berbeda dengan kekaguman saya pada Kurt. Dalam wilayah tertentu, Freddie menempati posisi yang lebih unggul bagi saya karena memiliki poin luar biasa pada karya yang sangat bisa saya nikmati. Dan secara personal, Freddie memang unik. Kisah percintaannya dari pernah memiliki kekasih wanita (Mary Austin) kemudian terkenal sebagai homoseksual menarik untuk diikuti. Bahkan sosok Freddie bisa membuat Axl Rose yang terkenal sebagai homophobic ikut menyanyi dalam tirbute untuknya.

I’m just a musical prostitute, my dear!” kata Freddie ketika seorang reporter bertanya tentang bagaimana Freddie menempatkan dirinya sebagai seorang musisi.

Ya, kita semua adalah pelacur untuk semua hal yang kita geluti dan cintai dalam hidup.

--

--