Perkembangan Teknologi Web dan Mobile (Part 1)

Muhammad Hasby
Rolling Glory Blog
Published in
4 min readMar 15, 2017

Salah satu teknologi yang hampir selalu ada di dalam kehidupan kita adalah teknologi web dan mobile. Dalam kehidupan masyarakat perkotaan saat ini, terutama kaum milenial, teknologi web dan mobile telah menjadi aspek yang cukup penting. Ditambah dengan makin maraknya media sosial dan aplikasi untuk bertukar pesan, setiap orang bisa berkomunikasi dengan temannya kapan saja dan di mana saja. Tapi bagaimana ya perkembangan teknologi tersebut dari awal ditemukan hingga saat ini, dan kira-kira akan menjadi seperti apa teknologi web dan mobile di masa mendatang?

(karena ternyata penjelasan pada bagian sejarah perkembangan ini cukup panjang, jadi post ini dibagi menjadi 2 part. Part 1 ini hanya akan menjelaskan tentang sejarah perkembangan.)

Berbicara tentang perkembangan teknologi, kurang lengkap kalo kita tidak tau bagaimana perkembangan tersebut berawal. Sebetulnya saat pertama kali web “dibuat”, teknologi ini ditujukan untuk memudahkan fisikawan dalam bertukar informasi. Pada tahun 1980, seorang lulusan Oxford University bernama Tim Berners-Lee, bekerja untuk CERN dan di sana ia membuat sebuah sistem internal untuk memudahkan orang-orang bertukar informasi[1]. Sistem tersebut adalah kumpulan page di dalam database yang saling mereferensi page lain. Bermodalkan sistem tersebut, pada tahun 1990, Tim dan temannya mengombinasikan hypertext (sistem referensi antar page) dan internet untuk membuat web page. Dan singkat cerita, pada tahun 1991, akhirnya project WWW yang kita kenal sebagai web diumumkan pada dunia.

Tim Berners-Lee pada pembukaan Olimpiade 2012 di London (https://webdesign.tutsplus.com)

The WWW project was started to allow high energy physicists to share data, news, and documentation — Tim Berners-Lee’s first message

Setelah itu halaman-halaman web mulai bermunculan, begitu pula teknologi-teknologi pendukungnya, seperti browser dan javascript. Sekitar tahun ‘90an akhir hingga 2000an awal, orang-orang masih menggunakan browser pada desktop untuk surfing di internet karena teknologi mobile dan jaringan saat itu masih belum mendukung. Walaupun ada beberapa handphone yang dapat membuka browser, penggunaannya saat itu belum maksimal karena dibatasi oleh teknologi web yang belum siap untuk perangkat mobile.

Perkembangan berikutnya ditandai dengan munculnya smartphone dan aplikasi-aplikasi mobile. Pada tahun 2007, Apple meluncurkan iPhone pertamanya. Berselang setahun setelahnya Google pun meluncurkan smartphone Android pertamanya. Rilisnya smartphone tersebut dibarengi dengan mulai tumbuhnya market untuk aplikasi mobile. Aplikasi mobile mulai diminati oleh para pengguna smartphone karena lebih praktis. Berdasarkan statistik pada tahun 2013, pengguna smartphone rata-rata menggunakan sekitar 26 aplikasi dalam satu bulan[2].

Steve Jobs memperkenalkan iPhone pertama. (https://www.cnet.com/)

Di sisi lain, saat orang-orang lebih memilih untuk membuka aplikasi mobile daripada membuka halaman web pada smartphone mereka, teknologi web pun ikut berkembang. Pada pertengahan tahun 2000, sebenarnya sudah muncul teknologi CSS2 dan Javascript yang telah mendukung perangkat mobile. Tapi barulah pada tahun 2010, seorang bernama Ethan Marcotte memperkenalkan istilah Responsive Web Design[3]. Responsive Web Design adalah sebuah metode untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna melakukan surfing internet di berbagai perangkat, baik mobile, tablet, maupun desktop. Dengan adanya metode ini sebuah website akan tetap nyaman digunakan meskipun pengguna membukanya dari perangkat mobile.

Seiring dengan banyaknya website yang mengimplementasikan responsive design, dan didukung juga oleh faktor lain seperti kecepatan internet dan kecepatan prosesor perangkat mobile yang meningkat, serta kapasitas storage perangkat mobile yang terbatas, pengguna smartphone menjadi lebih selektif dalam meng-install aplikasi. Apakah dia benar-benar membutuhkan aplikasi itu, apakah ukuran aplikasinya besar, apakah aplikasi tersebut sudah memiliki responsive website, adalah beberapa hal yang dipertimbangkan pengguna sebelum meng-install sebuah aplikasi. Pada tahun 2016, lebih dari 65% pengguna smartphone di US tidak men-download 1 aplikasi pun dalam satu bulan[4]. Kebanyakan pengguna smartphone hanya menggunakan aplikasi media sosial dan messaging saja.

Selain dari sisi user, perkembangan penggunaan website dan aplikasi mobile pun dipengaruhi oleh para pengembang aplikasi. Pengembangan aplikasi mobile membutuhkan cost yang lebih tinggi karena harus membuat aplikasi di beberapa platform yang berbeda. Sementara dengan adanya responsive design, sebuah aplikasi web dapat dibuat satu kali dan digunakan di berbagai device dengan nyaman. Dengan alasan tersebut akhirnya muncul beberapa teknologi untuk mendukung pembuatan aplikasi mobile yang lebih efisien, yaitu dengan menghasilkan aplikasi untuk berbagai platform hanya dari satu basecode saja. Teknologi ini disebut juga dengan hybrid app yang akan dijelaskan lebih lanjut nanti.

Dari sejarah perkembangan yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat bahwa perkembangan teknologi web dan mobile cukup terkait. Perkembangan web mengarah pada bagaimana website dapat dibuat lebih interaktif dan nyaman untuk berbagai device. Sementara pengembangan teknologi mobile mengarah pada pemanfaatan fitur pada device dan bagaimana cara untuk membuat pengembangan aplikasi lebih cepat dan efisien. Untuk melihat bagaimana teknologi web dan mobile saat ini, silakan baca part 2 ya :)

Referensi:
[1]
https://webdesign.tutsplus.com/articles/a-brief-history-of-the-world-wide-web--webdesign-8710
[2]
https://techcrunch.com/2015/06/11/time-spent-in-apps-up-63-percent-over-past-two-years-but-apps-used-monthly-shows-little-change/
[3]
http://engage.synecoretech.com/marketing-technology-for-growth/bid/204297/A-Brief-History-of-Responsive-Web-Design
[4]
https://qz.com/253618/most-smartphone-users-download-zero-apps-per-month/

--

--