Perempuan Cantik

Radiva N. Nabila
Ruang Maya
Published in
3 min readFeb 7, 2021
Source: https://wartakotawiki.tribunnews.com/2020/03/26/6-tanda-peringatan-orang-tua-anda-tidak-boleh-tinggal-sendiri-lagi

Istriku mendengus ketika aku dan anak-anakku merayakan ulang tahunnya yang ke tiga puluh sembilan. Dengusannya itu hanya dilakukan sepersekian detik, namun hal itu cukup bagiku untuk menerka apa yang ada dalam hatinya. Memang ia mencoba sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan kegusaran hatinya kepada aku dan kedua anak perempuan kami. Sebagai gantinya, senyum dan tawa lebar adalah sandiwara yang ia tampilkan pada kami, sebuah sandiwara yang nyaris tanpa celah. Aku lebih dari mengerti bahwa semua itu ia lakukan untuk menutupi kegusaran hatinya demi menghargai kami yang sudah sedari kemarin grasak-grusuk merencanakan hadiah apa kira-kira yang pantas diberikan untuknya.

Namun sepandai-pandainya ia berpura-pura, barang sedetik itu air mukanya yang asli terlihat, adalah waktu yang lebih dari cukup bagi aku yang telah berada disisinya hampir 15 tahun terakhir ini, untuk tahu apa isi hatinya.

Begini kira-kira:
Tahun depan usianya akan menginjak kepala empat. Semakin hari ia rasakan kulit wajahnya makin mengendur, garis-garis di ujung kedua matanya makin hari makin menebal. Keningnya yang semula mulus bagai pantat bayi, makin lama makin menggoreskan garis-garis yang meneriakkan usianya.

Tangannya! tangan tidak akan berbohong dengan usia seseorang. Kulit tangannya kian hari ia rasakan makin mengeriput.

Kini panggilan “ibu” menjadi panggilan yang familiar dibandingkan dengan “kak” atau “mba” atau “neng” atau panggilan lainnya yang mengacu pada wanita muda. Bahkan ia mulai tersanjung atas pujian yang menyatakan dirinya terlihat 10 tahun lebih muda.

Pokoknya Ia merasa dirinya tak muda lagi. Betul.
Tapi sedihnya,
ia merasa dirinya tak cantik lagi.

Lalu, apakah kecantikannya akan hilang begitu saja hanya karena kulitnya mulai mengendur? Bisa dibilang perempuan yang sudah menemani hari-hariku ini cantiknya bukan main ketika aku bertemu dengannya pertama kali dihari ulang tahunnya yang ke 22. Alah! bukan main cantiknya! Pikiranku yang cetek waktu itu hanya berkata: “mungkin ini puncak kecantikkannya!”
maka 2 tahun kemudian aku menikahinya.

Tapi aku salah.
Semakin lama aku bersamanya, makin cantik pula rupanya. Tidak, tidak hanya wajah dan apa-apa yang terlihat, namun juga apa yang tak bisaku jelaskan. Mungkin…Aura nya? sungguh sebenarnya aku malu mengatakannya.

Tetapi ketika aku melihat wajahnya ketika ia membangunkanku dari lelapku, ketika ia memasak, ketika ia lelah, ketika ia mengomel, ketika ia tertawa, ketika ia tenggelam dalam segala kesibukannya, dan beribu ketika lainnya, hanya kata “cantik” yang bisa aku pikirkan untuk mendeskripsikan dirinya saat itu.

Namun jika ada kata yang lebih dari “cantik”, kata yang tidak hanya mendeskripsikan wujud fisik. kata yang mendeskripsikan keindahan yang sifatnya lebih transedental. Ah, aku harap aku bisa gunakan kata itu untuk mendeskripsikannya.

Jadi diusianya yang ia bilang ia tidak lagi cantik ini, justru aku melihatnya ia makin bertambah cantik. Lalu ketika mata dan ingatannya mulai keropos, aku tidak bisa membayangkan bagaimana indahnya dia. Mungkin seperti dewi?

Kadangkala aku merasa pertumbuhan usia seakan menjadi musuh bagi perempuan. Bukan saja ketakutan akan bertambahnya jumlah, ia telah mengelilingi matahari. Namun juga penuaan yang terlihat dari wajah, kulit, dan apa-apa yang terlihat. Kesimpulan ini bukan merupakanhal yang tidak mendasar. Coba saja lihat berapa banyak iklan produk kecantikan yang menjanjikkan kulit tetap awet muda. Dan berapa banyak orang yang rela menghabiskan uangnya untuk membeli produk itu. Tidak terkecuali istriku yang seakan mengoleksi produk-produk kecantikkan sejenis itu di meja riasnya.

Kadang aku merasa itu hal yang kejam karena memanfaatkan ketakutan para perempuan dengan memberi harapan janji menentang waktu dan alam. Tapi karena aku seorang pebisnis, aku juga mengerti bahwa kita harus mengerti celah juga.

Terakhir, kalau cantik bagi perempuan itu hanya terlihat dari muda atau tuanya usianya, bagiku itu hanya pendapat omong kosong. Sesungguhnya terdapat beribu-ribu kecantikan dalam sebuah siklus penuh perjalanan seseorang yang lahir dari alam dan kembali pulang ke alam. Yang pada prosesnya terletak bertambahnya keindahan-keindahan yang tiada tara, pada kisah-kisahnya, kebijaksanaannya, serta pada garis-garis yang makin menegas diwajahnya.

Bukan begitu? istriku yang cantik?

Tulisan ini adalah bagian dari tulisan rutinitas menulis bulanan bersama teman-teman Ruang Maya dengan tema Ulang Tahun.

--

--