Bakti Zekindo untuk Ibu Pertiwi

Wilsen Wijaya
Rubrik Pabrik
Published in
3 min readApr 9, 2018

M Adimas Gunartono
13014108

*Artikel ini merupakan ringkasan seminar Technopreneur Talk bersama Bapak Ir. Sumantri Ishak, Founder PT Zeus Kimiatama Indonesia, yang diadakan pada tanggal 25 November 2017 di Student Lounge Lantai 1 — Labtek X oleh Badan Usaha dan Divisi Karya HIMATEK-ITB 2017/2018

Pak Sumantri, dalam melihat bentuk kontribusinya untuk negara, memakai moto yang merupakan kalimat terkenal presiden Amerika terdahulu, John F. Kennedy, yang berbunyi “Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country”. Beliau berharap, kita semua memiliki semangat yang sama untuk bisa bersama membangun negeri. Beliau menekankan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia yang mau membangun tanah air harus paham kondisi sendiri, yakni kelemahan dan kelebihan, yang dimulai dari mengenal wilayah Indonesia secara keseluruhan. Beliau menghimbau agar minimal kita paham seluruh wilayah Indonesia, dari ujung ke ujung.

Pak Sumantri mengatakan tentang adanya fenomena pergeseran ekonomi dunia yang sekarang mulai dikuasai Amerika dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sehingga, selain Bahasa Inggris, peserta dihimbau mulai belajar Bahasa Mandarin. Selain itu, India dengan produktivitasnya yang berkembang pesat diprediksi akan masuk sebagai negara ketiga pendominasi ekonomi dunia pada 2030. Hal tersebut bisa dilihat dari keengganan masyarakat Indonesia melihat turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, di saat turunnya nilai tukar Yuan (mata uang RRT) terhadap dolar AS justru menyenangkan rakyat RRT. Perbedaan itu dikarenakan persepsi Indonesia, sebagai negara importir (konsumtif), yang melihat semakin mahalnya barang impor dalam rupiah, sedangkan persepsi RRT, sebagai negara eksportir, yang senang mengetahui barang-barang ekspornya akan berharga lebih tinggi dalam Yuan. Padahal, secara sederhana, ekspor yang dilakukan negara merupakan sumber pendapatan dan, sebaliknya, impor merupakan sumber pengeluaran negara.

Selain impor dan ekspor, beliau menambahkan, ada juga yang disebut warisan. Warisan negara yang dimaksud adalah sumber daya alam yang tak terbarukan sehingga tidak dapat dikembalikan lagi setelah dieksploitasi. Semakin banyak eksploitasi SDA tersebut yang dilakukan pada suatu periode tertentu, maka semakin sedikit jatah yang akan didapatkan oleh generasi penerus di periode selanjutnya. Hal tersebutlah yang disebut penghamburan warisan dan pemiskinan Indonesia, terutama jika SDA tersebut hanya diekspor dalam bentuk mentah yang minim nilai tambah, seperti bijih emas, minyak bumi, dan gas alam dalam bentuk tercairkan. Di lain sisi, kita sebagai negara dengan 260 juta penduduk merupakan pangsa pasar yang bagus untuk barang kebutuhan sehari-hari. Namun, sayangnya, pemasok pasar di mana rakyat kita sebagai pangsanya justru merupakan perusahaan-perusahaan asing sehingga keuntungan dari perputaran ekonomi pasar tersebut tidak terserap di dalam negeri. Untuk menanggulangi hal tersebut, kita harus memanfaatkan peluang di mana pada 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang mana penduduk dengan usia produktif berjumlah paling besar. Pemanfaatan yang benar akan membuat kita melihat angka impor yang tinggi justru sebagai peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Namun untuk itu, perlu usaha dari bangsa kita sendiri membangun negeri.

Salah satu bentuk usaha tersebut adalah yang dilakukan oleh PT Zeus Kimiatama Indonesia. Perusahaan tersebut memiliki visi menjadi produsen specialty chemicals Indonesia terdepan dengan misinya melakukan pengembangan dan riset terus menerus untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang berguna bagi customer-nya di Indonesia dan wilayah ASEAN. Perusahaan ini dimulai dari sebuah workshop di rumah sederhana hingga sekarang memiliki 2 pabrik dengan pusat riset sendiri. Zekindo, akronim perusahaan ini, terorganisasi dalam sebuah grup Zekindo yang terdiri dari Triton Kencana Tirta, PoWeR, ACME Chemicals, dan Zekindo Chemicals itu sendiri. Masing-masing perusahaan untuk memenuhi kebutuhan customer-nya secara lengkap dalam bidang chemical dari produk kimia itu sendiri, alat penggunanya, hingga servis dan maintenance.

Zekindo melakukan pemasaran produk ke pasar domestik, untuk memenuhi kebutuhan yang selama ini diisi produk impor, maupun internasional. Salah satu produk Zekindo yang berhasil adalah penggumpal/klarifier kandungan cat mobil pada air limbah di pabrik mobil Toyota. Hal tersebut bukti kualitas produk Zekindo, karena perusahaan Jepang terkenal nasionalis dan lebih mengutamakan produk buatan negaranya sendiri untuk dipakai di perusahaan mereka. Tergesernya produk lama hasil produksi perusahaan Jepang adalah bukti lebih tingginya kualitas produk Zekindo dibandingkan produk Jepang tersebut. Selain itu, Zekindo terus melakukan produksi chemical di bidang oil & gas water treatment dalam bentuk, salah satunya, reverse demulsifier untuk produced water. Ada pula produk penguat aspal yang dipasarkan dan sudah digunakan secara komersial di Tiongkok, walaupun belum mau dibeli oleh kontraktor dalam negeri sendiri. Melalui usaha-usaha pengembangan dan pemasaran produk chemical itulah, Zekindo berusaha untuk membangun negeri. Jika usaha pembangunan tersebut dilakukan juga bersama-sama oleh semua bangsa kita, maka bukan tidak mungkin negara kita bisa masuk ke dalam 3 besar negara pendominasi ekonomi dunia.

--

--