Perkembangan Ilmu Perencanaan di Indonesia

Daniel Pasarella
SADEVA SATYAGRAHA
Published in
2 min readJun 23, 2015

Indonesia dengan pengalaman masa lalu, dari zaman kota-kota tradisional, masuknya pengaruh islam pada perkembangan kota-kota pesisir nusantara, zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, hingga zaman kolonial, mengalami banyak perkembangan dalam hal struktur kota dan perencanaan kota. Lalu pada tahun 1950 terjadi revolusi industri yang melahirkan masalah-masalah perkotaan yang baru dan kompleks. Seiring dengan terjadinya revolusi industri, muncul kesadaran akan pentingnya perencanaan dan sifat progresif dari perencanaan. Patrick Geddes, seorang biologiwan berkebangsaan Inggris, yang merupakan pelopor dari profesi perencanaan wilayah dan kota modern, menyadari bahwa perencanaan adalah sebuah rangkaian proses dan perencanaan sangat penting dalam menata permukiman. Geddes mencetuskan proses perencanaan klasik yang terdiri dari survei, analisis dan rencana. Lahirnya perencanaan mempengaruhi pula negara yang baru merasakan kemerdekaan dan sedang mengalami masa transisi dari bangsa terjajah ke bangsa merdeka seperti Indonesia. Bentuk dan struktur penataan kota yang mirip dengan Belanda sebagai imbas dari penjajahan selama 300 tahun menjadi sebuah peninggalan bagi bangsa ini. Lalu baru pada tanggal 14 September 1959 di Institut Teknologi Bandung pendidikan perencanaan secara formal di Indonesia pertama kali dicetuskan. Saat itu dengan nama program studi Planologi ilmu perencanaan mulai memijakkan kakinya di nusantara. Ilmu perencanaan yang berjalan beriringan dengan berkembangnya peradaban hingga sampai saat ini telah membentuk peradaban negara ini. Seiring dengan perkembangan sosial di negara Indonesia, pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, urgensi dari ilmu perencanaan sangat disadari. Meskipun apresiasi terhadap bidang keilmuan ini dirasa masih kurang tetapi ilmu perencanaan inilah yang telah menjadi instrumen pembangunan di negara Indonesia. Hingga saat ini, ilmu perencanaan di Indonesia masih mengalami perkembangan dan selanjutnya dengan masalah-masalah sosial yang lebih kompleks dan terbatasnya ruang, urgensi dari ilmu perencanaan akan sangat dirasakan, tidak hanya di bumi nusantara, tetapi juga di seluruh penjuru bumi.

Sumber :

Pengantar Perencanaan Perkotaan, 2008.

Dasar-dasar Survei untuk Perencanaan Wilayah & Kota, 2013.

itb.ac.id (diakses pada 22 Juni 2015 pukul 19.19)

Daniel / 19914164

--

--