Pripyat, Kota Mati di Ukraina

Annisa Dwirizki
SADEVA SATYAGRAHA
Published in
2 min readAug 28, 2015

Sumber : http://www.vemale.com/fashion/pernik/16138-pripyat-kota-mati-dan-angker-yang-ditinggal-penghuninya-2.html

Kota identik dengan sesuatu yang modern dan dinamis. Di kota, suatu kehidupan yang heterogen akan terlihat. Ada orang yang lapang hidupnya, ada pula yang kesusahan. Walaupun begitu, tak dapat dipungkiri, kota merupakan suatu wilayah yang menawarkan berbagai kebutuhan pelengkap hidup. Lapangan pekerjaan yang beragam, fasilitas umum yang lengkap, tempat hiburan yang menjamur, fasilitas kesehatan yang memadai, semua dapat ditemukan di kota. Lantas, bagaimanakah dengan kota mati? Apakah kondisinya sama dengan kota-kota pada umumnya? Jawabannya, tentu tidak. Kota mati adalah suatu kota yang ditinggal oleh penduduknya karena suatu sebab. Tak adanya kehidupan di kota mati membuat kedinamisan kota tidak lagi berlaku di kota mati.

Pripyat adalah salah satu kota mati yang ada di dunia ini. Pripyat terletak di Ukraina Utara (dulunya Rusia). Saat Rusia sedang gencar membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), tepatnya tahun 1970, Pripyat berdiri sebagai kawasan tempat tinggal pegawai PLTN Chernobyl. Kota ini merupakan kota yang megah nan indah. Sekolah, apartemen, rumah sakit, stadion olahraga, museum, dan fasilitas lainnya dibangun di Pripyat untuk menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Tahun 1979, kota Pripyat diresmikan. Hingga saat itu, kehidupan masyarakat Pripyat berjalan normal dan damai. Namun, itu dulu, sebelum sebuah bencana besar memporak-porandakan kota megah ini.

Tepatnya tanggal 26 April 1986, pukul 01.30, terjadi ledakan pada unit reaktor 4 di PLTN Chernobyl. Ledakan ini terjadi akibat adanya operator PLTN Chernobyl yang tidak mengoperasikan unit reaktor sesuai SOP (standard operation procedure). Selain itu, PLTN Chernobyl juga tidak mempunyai kungkungan reaktor untuk menjamin keselamatan jika terjadi kebocoran radiasi dari reactor. Hal ini menyalahi standar desain yang telah ditetapkan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency), Padahal, apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan reaktor, efek radiasi dapat diminimalisir karena tertahan oleh kungkungan. Akibat ledakan tersebut, radiasi nuklir menyebar ke seluruh penjuru kota. Hampir 50.000 jiwa tewas, ratusan orang terkena radiasi nuklir, dan ribuan masyarakat Pripyat diungsikan ke kota lain.

Selepas kejadian itu, kota Pripyat menjadi sangat tidak terawat. Sekolah, rumah sakit, stadion olahraga, dan berbagai fasilitas yang dulu berdiri kokoh, sekarang hancur berantakan. Tak ketinggalan, rumor-rumor berbau mistis pun mulai mewarnai kesunyian kota ini. Konon, sering terdengar suara tangisan dan suara-suara misterius dari reruntuhan bangunan. Suara-suara tersebut dikabarkan berasal dari para korban yang sudah meninggal. Tak heran, Pripyat pun dinobatkan sebagai salah satu kota paling menyeramkan di dunia.

Sumber : Wahw33d, 2010. http://wahw33d.blogspot.com/2010/06/dampak-fatal-tragedi-nuklir-chernobyl.html (Diakses pada 28 Agustus 2015, pukul 22.00)

Anonim, 2014. http://bintangmars.web.id/pripyat-kota-mati-dan-angker-yang-ditinggal-penghuninya/ (Diakses pada 28 Agustus 2015, pukul 21.00)

--

--