Terima Kasih NGAWI

Nikmah Rima
SADEVA SATYAGRAHA
Published in
3 min readJul 26, 2015

Ini merupakan liburan semester dua tahun pelajaran 2014/2015 dan bertepatan dengan libur lebaran hari raya iedul fitri 1436 H, jadi kurang lebih sekitar 3 bulan, tapi saya mengisi liburan tidak hanya dirumah namun saya mengikuti diklat terpusat dan diklat divisi, di bagian divisi saya pada divisi medic, alasan mengapa saya memilih sebagai divisi medic, karena saya ingin memberikan semangat dan senyuman kepada mahasiswa-maasiswa baru pada OSKM 2015 dan belajar bagaimana memberikan pertolongan pertama bagi mahasiswa yang sakit.

Saya pulang ke kampung halaman pada tanggal 3 Juli 2015 pukul 20.00 WIB, saya memilih menggunakan kereta api untuk sampai di Ngawi Jawa Timur, karena hanya memerlukan sekitar 8 jam perjalanan malam dan bebas hambatan, sehingga sampai di stasiun Walikukun sekitar pukul 07.00 WIB. Tak banyak orang mengetauhi tempat tinggal saya, yaitu di daerah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kota kecil ujung barat dari Provinsi JawaTimur ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Tanggal 3 merupakan hari pertengahan puasa, jika dirumah memang tidak ada kegiatan yang wajib untuk dilaksanakan, jadi terkesan santai. Bertepatan dengan Bulan ramadhan merupakan bulan mulia yang datangnya hanya sekali dalam satu tahun dan didalamnya bulan tersebut amalan ibadah kita akan dilipat gandakan, untuk itu saya berusaha juga mengisi liburan ini dengan ibadah dan mendekatkan diri kepada sang khalik, pemilik hidup ini. Berusaha melaksanakan ibadah wajib tepat waktu, menjalankan ibadah sunah seperti sholat tarawih, memperbanyak membaca alquran.

Kegiatan selama bulan puasa yang sering diselenggarakan adalah buka bersama. Buka bersama atau lebih dikenal buber ini dijadikan ajang untuk bersilaturhmi seletah satu tahun tidak berjumpa dengan teman lama, berbagi pengalaman, tukar kado, dan berbagi takjil. Saya mengikuti buber dengan teman SD dan teman SMA.

Selain itu, ada kegiatan lain yang biasa saya kerjakan setiap akan tiba waktunya berbuka puasa, saya melakukan latihan fisik berupa jalan sore, lari, dan badminton. Latihan fisik ini bertujuan sebagai latihan menjadi seorang medic, mengisi luang saat puasa atau ngabuburit bersama teman SD saya dulu, dan menjaga badan agar tetap fit saat puasa.

H-2 iedul fitri saya sekeluarga mudik ke rumah kakek dan nenek, atau ayah dan ibu dari ayah saya, rumah beliau lumayan dekat dengan gunung lawu dan perkebunan teh sehingga udaranya sejuk dan dingin. Pada malam takbiran atau malam sebelum hari raya iedul fitri yang berarti malam berakhirnya bulan ramadhan 1436 H, ketika itu saya juga sudah mudik ke rumah kakek dan nenek, saya sangat senang ketika menyambut malam takbiran karena dalam malam tersebut gema takbir dikumandangkan oleh semua umat muslim baik anak kecil maupun mereka yang sudah dewasa, selain itu malam takbir menandai bahwa esok hari merupakan hari raya iedul fitri dimana seseorang dikatakan mencapai fitrah seperti bayi yang baru lahir. Namun, saya juga sedih karena malam takbir menandakan berakhirnya bulan suci ramadhan yang penuh berkah dan ampunan.

Pada dini hari sekitar pukul 00.30 WIB, saya kembali pulang kerumah dari rumah nenek mempersiapkan hari kemenangan tiba, seperti menyiapkan kue-kue hidagan untuk para tamu dan saudara, menyiapkan pakaian yang dikenakan untuk ibadah sholat ied. Saya dan keluarga mengikuti rangkaian sholat ied di masjid dekat kami tinggal. Setelah sholat ied, saya melakukan sungkem kepada orang yang lebih tua, yaitu kepada ibu, ayah, bude, dan saudara lainya. Setelah itu, kami mengunjungi rumah-rumah tetangga untuk bermaaf-maafan, karena sejatinya manusia adalah tempatnya salah dan lupa.

Masih ada 10 hari setelah lebaran untuk berlibur, saya mengisinya dengan melakukan silaturhmi atau lebih di kenal halal bi halal dengan teman-teman terdekat dan guru. Berkunjung ke tempat wisata yang ada di Ngawi, seperti benteng Van Den Bocsh (benteng peninggalan penjajah Belanda), Monumen Soerjo (gubernur pertama provinsi Jawa Timur), Musium Trinil (tempat di temukanya manusia purba), dan Kebu Teh Jamus. Saya berharap nantinya, Ngawi lebih di kenal dengan kawasan edukasi wisata dan sejarah.

Mungkin sekian sepenggal cerita libur dari saya, terima kasih.

Nikmah Rima D/19914040

--

--