Anak usia dini dan Gawai
Gawai atau yg lebih sering kita kenal dengan gadget merupakan suatu perangkat yang diciptakan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, namun fungsi dari gawai ini terkadang digunakan secara berlebihan. Ada berbagai jenis gawai namun yang paling kita kenal adalah handphone atau telepon genggam. Gawai jenis ini merupakan yang paling sering digunakan oleh manusia mulai dari anak usia dini hingga lanjut usia.
Telepon genggam jaman sekarang berbeda dengan jaman dahulu dimana jaman sekarang telpongenggam sudah dilengkapi oleh berbagai fitur seperti kamera, sosial media bahkan hingga youtube.Fitur-fitur baru ini semakin memudahkan manusia dalam kehidupannya dan juga membuat kita semakin mudah mendapatkan informasi dari seluruh dunia, namun seringkalifitur yang diciptakan sering disalah gunakan kita sehingga menimbulkan efek negatif yang bisa mempengaruhi kita.
Anak usia dini merupakan kelompok usia yang paling rentan terpapar efek negatif dari gawai. Pada masa usia dini merupakan masa dimanamanusia secara tahap perkembangan belum matang secara kognitif maupun afektif bahkan secara tahap perkembangan moral anak usia dini belum dapat mempertimbangkan mana yang benar dan salah (kohlberg, 1995). Menurut UNESCO anak usia dini adalah anak yang dikategorikan usia prasekolah yaitu dari 3–5 tahun. Pada usia ini juga sering kita kenal istilah goldenagedimana anak mulai belajar untuk meniru bahkan sering kita kenal istilah ‘anak adalah peniru yang baik’.
Anak dan gawai tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat kita lihat pada lingkungan sekitar kita dimana sudah banyak anak dibawah 5 tahun yangmenggunakagadget baik untuk menonton youtubeataau bermain permainan. Jika penggunaan gadget pada anak tidak diawasi bukan tidak mungkin akan mmenimbulkan efek negatif, seperti yang telah ditulis diatas bahwa anak adalah peniru yang baik maka anak akan meniru perilaku atau perkataan yang dia lihat baik dari orangsekitarnya maupun dari video yang dia lihat dan permainan yang dia mainkan. Efek negatif ini dapat kita lihat ketika anak mulai berbicara kata kasarpada temannya maupun orang tuanya. Contoh lainnuya adalah ketika anak bermain permainan di hape dan menghabiskan banyak uang untuk membeli aitem dalam permainan, bahkan berdasarkan survei Uswitc.com satu diantara 10 anak telah memiliki gadget ketika masih berusia 2 tahun (Republika, 2018)
Gawai pada tujuannya adalah untuk memudahkan manusiaberkomunikasi dan mendapatkan informasi, namun kita tidak dapat menutup mata dengan efek negatif yang ditimbulkan khususnya terhadap anak-anak usia dini. Tugas kita sebagai orang dewasa untuk mengawasipenggunnan gawai pada anak kita, adek kita, ponakan kita bahkan cucu kita sehingga gawai dapat digunakam dengan bijak dan meminimalisir efek negatif. Yuk kita jaga dan awasi anak-anak kita maupun adek kita dari efek negatif penggunaan gadget!
Kohlberg (1995). Tahap-tahap perkembangan moral (alih bahasa John de Santo dan Agus Cremers SVD). Yogyakarta. Kanisius.
Republika (2018, Maret 5). Survei : jutaan anak usia SD kecanduan gadget. Diakses tanggal 5 Maret 2018. https://www.google.co.id/amp/m.republika.co.id/amp_version/mzjj2x