Angin Rendah, Sitor Situmorang
Bila hari kering pada rumput, angin rendah,
Setia diratapi setia didiami sinar terbakar,
Kami dalam tandus tergenang sesah
Bercermin awan bening, menanti akar.
Dalam limpah sendiri kami berlebih,
Angin rendah dari laut utara sedih,
Bercampur angin cemara selatan,
Antara kosong kelahiran dan penjumpaan.
Dan tiada arti sunyi, tiada arti duka,
Kematian di daerah sejauh mata,
Segala yang bertolak berada di luar pandang,
Menanti mengembara di hati mengambang,
Ada yang datang, di daerah ini ia bahagia,
Ada yang pergi lapar di atas mimpi,
Nafas peraturan angin selatan dan utara,
Bunga laut pualam kebiruan mata,
Menuju kematian, lama dan indah sekali.