Membahas Desain Arsitektur Scrum.ai

Harun Hakim
Scrum.ai
Published in
2 min readMay 17, 2018

Kali ini, saya akan melanjutkan dan mengomentari desain arsitektur dalam Scrum.ai yang di desain oleh Rakha Kanz. Seperti yang sudah di-post oleh Rakha pada link dibawah:

Desain arsitektur final yang akan digunakan pada Scrum.ai akan terlihat sebagai berikut:

Desain final untuk proyek Scrum.ai

Komentar mengenai desain arsitektur

Desain final ini sudah cukup baik. Melihat dari strukturnya, bot ini dikembangkan dengan teknik pengembangan perangkat lunak yaitu microservices. Dengan kata lain, arsitektur dari perangkat lunak ini terdiri dari sekumpulan loosely coupled services. Kelebihan dari desain ini adalah meningkatkan modularitas dan membuat aplikasi yang dibuat, mudah untuk dipahami. Selain itu, terdapat kemudahan lainnya yaitu bila terjadi kerusakan didalamnya, maka penanganan error akan lebih mudah.

Apa saja yang sudah dilakukan?

Hingga saat ini, kelompok kami baru mengimplementasikan sesuai dengan MVP yang diminta oleh product owner. Hal tersebut artinya pada bagian chat channel service, hanya dikhususkan untuk Slack saja. Selain itu, untuk scrum tools service yang digunakan pun baru sebatas pada Pivotal Tracker.

Untuk bagian lainnya dari desain ini, sedang/sudah selesai dikerjakan oleh tim. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk final yang akan diberikan meliputi integrasi bot kepada chat application yaitu Slack, integrasi bot kepada scrum tools yaitu Pivotal Tracker, dan penggunaan NLP dengan bantuan Kata NLU.

Target selanjutnya

Apabila produk yang dihasilkan memuaskan banyak orang, maka besar kemungkinan bahwa bot ini akan dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan desain arsitektur final yang sudah dibuat atau bahkan lebih.

--

--