Think Big dan Improvement di Scrum.ai
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai goals kami dan improvement apa saja yang sudah dilakukan selama ini.
Goals kami…
Ketika pemilihan tema proyek, kami berpikir untuk memanfaatkan mata kuliah ini sebagai wadah untuk belajar mengenai hal seperti apa yang dikerjakan oleh industri. Seperti yang diketahui bahwa tidak lama lagi, kami akan lulus dari Fasilkom UI yang tercinta ini dan harus siap menghadapi kerasnya kehidupan pekerjaan. Selain itu, kami juga ingin mencari tantangan yang besar. Kami berpikir bahwa nantinya hasil dari pengalaman ini baik secara skill maupun social akan bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu, kami memilih proyek yang ditawarkan oleh product owner kami yaitu Kata.ai.
Tekad kami dalam mengerjakan tugas ini adalah tidak sekedar menyelesaikan proyek saja, tetapi juga menghasilkan produk Scrum Bot yang baik yang nantinya akan digunakan oleh Scrum Team lainnya untuk membantu proses pengembangan suatu perangkat lunak. Selain itu, kami juga berusaha untuk memberikan produk akhir Scrum.ai dalam kondisi yang baik dan siap untuk digunakan. Tak lupa, kami tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya apabila produk ini diminati, maka kami akan melanjutkan pengembangannya seperti yang dijelaskan pada postingan mengenai komentar arsitektur dibawah ini.
Singkat cerita apabila dilihat dari sudut pandang teknologi, pengimplementasian Scrum.ai yang sudah dikerjakan apabila ingin dibuat secara multi-platform masih perlu dilakukan effort yang lebih. Hal ini dikarenakan sistem yang saat ini, masih terpaku pada scrum tools Pivotal Tracker dan belum dibuat adapter yang memungkinkan untuk multi-platform didalamnya.
Perjalanan panjang dalam PPL…
Kami masing-masing merasa mendapat banyak sekali pengalaman dan ilmu dari kelas PPL. Kami sebagai tim mendapatkan ilmu baru, baik dari segi skill teknis dalam menulis code maupun skill sosial.
Kemampuan teknis kami dapatkan terutama dalam penulisan bahasa TypeScript, penggunaan Pivotal Tracker, pemakaian Jest sebagai tester, penggunaan Kata Platform, dan pengintegrasian dengan Slack. Tak lupa, kami juga belajar lebih dalam dari sisi development dan operations yaitu Heroku dan CI/CD.
Untuk kemampuan sosial, kami belajar banyak dalam hal kerja sama dan bagaimana menyelesaikan masalah dalam tim. Selain itu kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik juga dilakukan dalam hal berkomunikasi dengan product owner. Semua kegiatan mengenai skill berkomunikasi dan kerja sama dalam tim, terangkum dalam berbagai rangkaian posting dibawah ini.
Sekian postingan dari saya, semoga bermanfaat.