All about Scrum

Wildan Fahmi Gunawan
Scrum Booster
Published in
3 min readFeb 26, 2019

Nama saya Wildan Fahmi Gunawan, Ilmu Komputer 2016, dan saya adalah bagian dari tim developer untuk Scrum Booster. Scrum Booster adalah sebuah proyek aplikasi mobile kami kembangkan dalam rangka memenuhi kewajiban matakuliah Proyek Perangkat Lunak atau biasa disebut PPL. Scrum Booster dibuat dengan harapan dapat membantu orang-orang yang menggunakan metode Scrum dalam pengembangan aplikasinya, dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam pengembangan Scrum Booster, saya bekerja dalam sebuah tim yang beranggotakan Izzan, Luqi, Adi, Fajrin, Rezki, dan tentunya saya sendiri. Metode yang kami gunakan dalam pengembangan Scrum Booster sekaligus pembelajaran pada kelas PPL adalah dengan menggunakan metode Scrum.

Saya sudah beberapakali menyebutkan kata-kata Scrum, mulai dari proyek yang kami buat yaitu Scrum Booster sampai metode yang kami gunakan juga adalah metode Scrum. Namun, apakah semua sudah mengetahui apa itu Scrum? Scrum merupakan semacam prosedur dalam pengembangan suatu perangkat lunak. Scrum itu sendiri merupakan bagian dari Agile Software Development yang berguna ketika perangkat lunak yang dikembangkan memiliki persyaratan ataupun spesifikasi yang berubah ubah. Ada tiga peran pada proses pengembangan aplikasi menggunakan metode Scrum yaitu Product Owner, Scrum Master, dan Tim Developer. Dalam pengembangan Scrum Booster, yang berperan sebagai Product Owner atau PO adalah Pak Eko dari RSE labs. Saya dan teman-teman saya berperan sebagai Tim Developer dan Kak Arfi sebagai Scrum Masternya. PO berperan untuk memberikan spesifikasi dari produk yang akan dibuat serta menilai apakah produk yang sudah dibuat sesuai dengan spesifikasi atau tidak. Scrum Master berperan untuk memastikan bahwa semua prosedur yang ada di Scrum dijalankan dengan baik dan tim developer berperan untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi dari PO.

Selain ada peran-peran, Scrum juga terdiri dalam beberapa kegiatan. Kegiatan yang ada di dalam Scrum diantaranya adalah Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective.Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dalam satu sprint. Sprint Planing adalah kegiatan dimana kita menentukan apa saja yang akan kita lakukan selama satu sprint kedepan. Daily Scrum berfungsi untuk memonitoring perkembangan dari semua yang sedang dikerjakan dalam satu sprint dan bisa jadi tempat komunikasi jika ada suatu perubahan. Daily Scrum idealnya diadakan tiap hari selama kurang lebih 15 menit. Pada Sprint Review, kita melaporkan semua yang telah kita lakukan selama satu sprint kepada PO dan menilai apakah yang sudah dikerjakan sesuai dengan spesifikasi PO atau tidak. Setelah selesai dengan Sprint Review, kita melakukan Sprint Retrospective dimana kita saling menilai anggota tim satu sama lain dan menentukan apa yang perlu dipertahankan dari sprint sebelumnya dan apa yang bisa ditingkatkan. Satu sprint bisa berlangsung selama 1 sampai 4 minggu tergantung waktu yang dimiliki dan kecepatan dari pengembangan proyek itu sendiri. Dalam pengembangan menggunakan Scrum, sprint bisa diadakan berkali kali. Kami akan melakukan 6 kali sprint untuk mengembangkan Scrum Booster.

source : scrum.org

Selain metode, ada beberapa tools yang kami gunakan dalam mengembangkan Scrum Booster. Tools yang kami gunakan dalam penggembangan Scrum Booster adalah Git, Docker, Flutter dan Django Rest Framework. Git digunakan sebagai repository yang memudahkan kolaborasi antar tim pengembang. Docker digunakan untuk menyimpan image sekaligus menjalankan program yang perlu dijalankan di server. Flutter digunakan sebagai tools untuk mengembangkan aplikasi mobile. Django Rest Framework digunakan sebagai dasar dari API yang nantinya akan dipakai untuk menyimpan dan memberikan data kepada aplikasi Scrum Booster.

Lalu, apa yang saja yang sudah saya lakukan dalam sprint ini? Yang pertama saya pelajari tentunya adalah bagaimana proses dari Scrum itu sendiri dan best practice dari penggunaan Git agar bisa berkolaborasi dengan rekan satu tim saya dengan baik dan tidak membingungkan. Selain itu juga saya telah menginisiasi Django Rest Framework, membuat image dan mengunggahnya ke registery docker PPL.

Django Rest Framework

Saya juga saat ini masih belajar terkait Flutter dan juga sedang membuat CI/CD untuk deployment dari Django Rest Framework itu sendiri. Kedepannya saya akan terus memberikan update setiap minggunya terkait perkembangan dari yang saya kerjakan. Thanks, see you next time

--

--