Pull Add Commit Push

Wildan Fahmi Gunawan
Scrum Booster
Published in
2 min readMay 21, 2019

Sering kali pengembangan perangkat lunak dilakukan dalam tim. Perlu adanya sistem yang membantu pengembang dalam mengatur kode yang terus berubah berubah setiap waktunya. Sistem ini disebut dengan Version Control. Version control mencatat setiap perubahan dari kode dalam sebuah database. Jika pengembang melakukan kesalahan pada pembuatan kode, mereka dapat membandingkan kembali dengan kode sebelumnya sehingga pengembang lebih mudah dalam melakukan perbaikan sekaligus meminimalisir gangguan terhadap bagian dari tim yang lain. Sistem ini sangat membantu pengembangan perangkat lunak yang dikerjakan oleh banyak orang.

Ada beberapa macam Version Contol, akan tetapi yang digunakan oleh tim Scrum Booster adalah Git. Lebih spesifik yang digunakan adalah Github. dalam PPL, kami belajar bagaimana seharusnya github digunakan agar bisa terjadi kolaborasi yang maksimal antar tim sekaligus memaksimalkan fungsi dari Version Control sendiri. Berikut adalah alur terbaik dalam pengimplementasian Version Control.

Gitflow Best Practice

Bisa dilihat dari skema diatas, terdapat beberapa branch. Branch master merupakan branch dimana kode sudah siap untuk di deploy sebagai produk yang sudah jadi. Jika ada bug yang baru ditemukan di branch master, maka akan dibuat branch hotfix untuk membenarkan bug tersebut.

Sebelum kode masuk ke master, kode melalui perjalanan panjang mulai dari user story. Untuk setiap tugas yang di tugaskan kepada pengembang, mereka akan membuat branch masing masing yang bernama user story sesuai dengan keterangan tugasnya. Nantinya dari setiap user story akan disatukan di branch staging. Branch staging nantinya akan membentuk aplikasi dalam mode development dimana kita bisa mengetes jalannya aplikasi secara keseluruhan sampai nantinya di masukan ke branch master.

Dalam mem push kode juga ada beberapa penanda untuk memberitahu dibagian mana kita sedang melakukan pengembangan, mulai dari [CHORES] yang biasanya merupakan set up, lalu ada [RED] dimana kita sudah menulis test untuk kode yang akan kita buat namun belum implementasinya, dilanjutkan [GREEN] dimana kita sudah mengimplementasi kode yang kita buat dan semua tes yang sudah kita buat sebelumnya sudah terpenuhi. Terakhir ada [REFACTOR] dimana kita memperbaiki kode kita agar lebih efisien namun tetap memenuhi tes yang sudah dibuat sebelumnya

--

--