TTD with Clean Code

Wildan Fahmi Gunawan
Scrum Booster
Published in
3 min readMar 19, 2019

Dalam pengembangan suatu perangkat lunak, terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan. Salah satu dari pendekatan tersebut adalah TTD atau Test Driven Development. TDD merupakan suatu pendekatan dimana kita menulis tes dari kodingan kita sebelum kita melakukan implementasi dari produk kita untuk memenuhi tes yang sudah kita buat sebelumnya. Bisa dibilang, TDD merupakan suatu cara untuk memikirkan kebutuhan ataupun desain yang ingin kita buat sebelum kita benar benar membuat kode yang fungsional. TDD sangat membantu dalam pengembangan perangkat lunak yang menggunakan Agile Framework.

Dengan menggunakan pendekatan TDD, kita menjadi tidak terburu-buru dalam menulis kode sehingga kode akan lebih terstruktur dan berkualitas. Dalam menggunakan pendekatan TDD, ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah TDD sudah dijalankan dengan baik atau belum.

  • Pastikan dalam setiap langkah pengembangan diawali dengan pembuatan tes. Bagian dimana kita memulai tes dapat ditandai dengan tanda [RED] pada pesan commit seperti contoh dibawah ini
  • Pastikan bahwa tes yang dibuat sudah sesuai dengan Acceptance Criteria yang sudah tertulis pada user story.
  • Pastikan bahwa terdapat tanda pada pesan commit [GREEN] ketika kode sudah lolos tes dan dipastikan dengan eksekusi tes pada pipeline CI/CD yang menunjukan tanda passed pada repository.
  • Code coverage adalah acuan dari kode kode yang kita tes. Jika nilainya belum 100% maka masih ada kode kita yang belum di tes sehingga dapat dibilang bahwa TDD tidak diterapkan dengan baik pada proyek kita.

Dalam pengembangan aplikasi, kita tidak hanya berhenti pada saat kode kita lolos dari tes yang kita buat. Kita juga perlu memperhatikan struktur dan kerapihan dari kode kita. Oleh karena itu, setelah kode kita berhasil melewati tes yang kita buat, kita bisa melakukan refaktor pada kode yang kita buat, baik untuk merapihkan kode tersebut atau untuk meningkatkan kinerja dari perangkat lunak kita.

Ketika kita merapihkan kode kita, tetap perlu ada panduan yang bisa kita jadikan acuan. Acuan tersebut adalah penerapan Clean Code. Penerapan Clean Code dapat dilihat dalam penyusunan kode yang baik sehingga programmer lain dapat dengan mudah membaca ataupun memodifikasi kode tersebut. Clean Code dapat membantu komunikasi antar tim sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara lebih cepat.

Acuan penerapan Clean Code dilakukan dengan baik adalah sebagai berikut :

  • Kode yang baik tidak memerlukan banyak komentar agar dapat dimengerti oleh programmer yang lain sehingga penerapan Clean Code yang baik dapat dilihat dari efisiensi kita dalam mengkomentari kode yang kita buat.
  • Tujuan utama dari Clean Code adalah mempermudah pemahaman antara satu programmer dengan programmer yang lain. Oleh karena itu, pemberian nama yang jelas menjadi sangat penting.
  • Setiap fungsi yang ada memiliki tujuan jelas dan terfokus. Fungsi yang memiliki banyak pekerjaan dapat mempersulit pengembangan kedepannya.
  • Jangan gunakan kode yang sama secara berulang ulang. jika ada kode yang dibuat secara berulang-ulang, masukan lah kode tersebut ke dalam sebuah fungsi atau sebuah objek.
  • Terapkan aturan formating sehingga kode yang dibuat tertata rapih dan mudah dibaca

Dengan penerapan TDD dan Clean Code yang baik, pengembangan perangkat lunak bisa menjadi lebih efisien dan menghasilkan kode yang lebih berkualitas.

--

--