Nilai Loyalitas dalam HIMAMIKRO Archaea ITB

Aulia Gusning
Sekolah Danlap Archaea 2018
3 min readJun 27, 2018

Setelah membahas keempat nilai lainnya yang dimiliki oleh HIMAMIKRO Archaea yaitu solidaritas, inovatif, solutif, serta kebebasan substansial maka kali ini akan dibahas satu lagi nilai yaitu loyalitas. Loyalitas menurut KBBI adalah kepatuhan; kesetiaan. Sedangkan pengertian loyalitas menurut Oxford Dictionary adalah mutu dari sikap setia (loyal), sedangkan loyal didefinisikan sebagai tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi.

Loyalitas merupakan nilai yang dianggap sangat dibutuhkan untuk dimiliki oleh anggota dalam suatu komunitas khususnya dalam himpunan ini. Loyalitas disini maksudnya lebih mengarah pada kepatuhan atau kesetiaan terhadap himpunan atau institusi. Namun kepatuhan dan kesetiaan yang diharapkan yaitu seseorang dapat patuh dan setia kepada himpunan dan tanpa berpikir panjang serta berat hati untuk melakukan tugas-tugas untuk memajukan himpunan itu sendiri. Anggota tersebut harus juga memiliki rasa kepemilikan yang besar terhadap himpunannya sehingga rasa ingin mengembangkan serta memajukan himpunan akan semakin lebih besar.

Namun dalam kenyataannya, banyak dari anggota himpunan yang memiliki organisasi atau wadah pengembangan diri berada selain di himpunan. Hal ini merupakan sesuatu yang baik dan ideal bagi anggota karena anggota tersebut akan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak dan dapat membagikan hal tersebut kepada himpunan. Bila melihat arti dari loyalitas itu sendiri secara murni saja dan anggota himpunan hanya memegang nilai loyalitas saja maka seseorang itu akan harus mementingkan himpunan diatas organisasi lainnya. Hal ini tidaklah baik karena kita ketahui bahwa idealnya anggota harus dapat menentukan mana yang lebih penting dan dibutuhkan namun tetap harus loyal kepada himpunan. Inilah mengapa dalam suatu organisasi, anggota tidak baik hanya memiliki salah satu nilai saja. Nilai-nilai yang ada dapat melengkapi bagi nilai yang lain seperti nilai loyalitas dan kebebasan substansial. Contohnya yaitu kita diharapkan untuk tetap loyal kepada himpunan namun kita juga punya kebebasan untuk memilih hal yang lain apabila itu lebih mendesak dan penting.

Idealnya, nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu organisasi, komunitas, atau himpunan harus independen sehingga tidak terjadi overlap antara satu nilai dengan nilai lainnya. Bila hal ini terjadi maka ditakutkan untuk mencapai suatu nilai maka harus menunggu nilai lainnya dipenuhi dan hal ini akan lebih sulit untuk dicapai dan tidak baik bagi keberlangsungan himpunan tersebut. Nilai-nilai yang ada harus dimiliki oleh anggotanya secara seimbang karena apabila tidak demikian maka akan terjadi hal-hal yang justru merugikan himpunan seperti misalnya anggota memiliki nilai loyalitas yang jauh lebih besar daripada solidaritas, maka anggota tersebut hanya mengerjakan pekerjaan hanya sebatas profesionalitas tanpa terbentuknya suasana yang hangat, nyaman serta menyenangkan di himpunan tersebut. Sedangkan bila anggota tersebut memiliki nilai solidaritas yang lebih besar dibandingkan loyalitas maka anggota tersebut bisa saja melakukan hal yang menurut anggota tersebut bersama anggota lainnya yang menyenangkan bagi diri mereka tanpa mengindahkan dan memperhatikan apakah yang mereka lakukan berdampak baik dan dapat memajukan himpunan.

Nilai loyalitas di dalam himpunan secara sederhana dapat dilihat dari kepatuhan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan di dalam himpunan secara konsisten dan dikerjakan semaksimal mungkin. Namun dalam kenyataannya sekarang ini hal itu belum sepenuhnya terjadi. Banyak dari massa yang hanya sekedar mengerjakan tugasnya namun masih tidak maksimal. Saat ini menurut saya solusi yang dapat dilakukan adalah terus memberikan kesempatan bagi anggota dengan tetap disemangati oleh orang-orang terdekatnya serta mengapresiasi yang ia kerjakan namun tetap mengevaluasi. Untuk Expar sendiri yang menjadi PR bagi kita adalah kita harus benar-benar mengenal anggota tersebut terlebih dahulu dan mengetahui personal value yang ia miliki serta komposisinya sehingga ketika dalam proses kaderisasi hal itu dapat mempermudah dalam pemberian metode dan yang diharapkan seluruh anggota memiliki kelima nilai Archaea secara seimbang.

--

--