Berkenalan dengan Amazon Web Services (AWS)

Fajri Abdillah
Serverless Indonesia
3 min readMar 27, 2018

Apa itu AWS?

Dimanapun Anda menjalankan bisnis, baik itu bisnis retail, real estate, finance, social media, Anda membutuhkan aplikasi yang berjalan dengan baik dalam menunjang bisnis tersebut. Aplikasi harus reliable, secure dan cost efficient.

Amazon Web Services (AWS) adalah penyedia layanan cloud yang aman, AWS menawarkan tenaga komputasi, ruang penyimpanan database, “content delivery network” dan fungsionalitas lainnya yang membantu banyak bisnis untuk berkembang dan menjalankan aplikasi dengan baik.

AWS memberikan banyak pilihan produk yang sangat memudahkan dalam membangun bisnis. Infrastructure as a service, adalah istilah yang tepat untuk AWS. Istilah lainnya ada juga Software as a service dan Platform as a service.

Beberapa produk AWS telah didesain untuk memudahkan pengguna, contohnya Elastic Compute Cloud atau EC2. Pada dasarnya EC2 adalah sebuah server virtual. Kemudahan yang ditawarkan oleh EC2 yaitu jika kita bandingkan dengan server tradisional.

Pada server tradisional, kita harus mengetahui secara detail spesifikasi server yang kita inginkan seperti apa, support, spare part, lalu penempatan di data center, dan proses tersebut bukanlah proses yang mudah. Jika kita menyiapkan terlalu banyak server, sedangkan kebutuhan komputasi tidak banyak, kita akan membuang banyak biaya. Sedangkan jika kita menyiapkan sedikit server sedangkan kebutuhan komputasi sangat banyak, hal ini akan menggangu jalannya bisnis.

Jika hari ini membutuhkan 10 server, sedangkan besok membutuhkan 20 server, lalu lusa menjadi 1 server. Hal ini sangat dimungkinkan oleh EC2. Bahkan, beberapa bisnis besar seperti Netflix, mereka sanggup membangun lebih dari 1 juta container diatas 500 r3.8xl instances.

AWS EC2 terdiri dari bermacam-macam jenis instance, seperti tipe "compute"yang menggunakan kode : c4.large atau c3.xlarge, tipe "general purpose"yang menggunakan kode : m4.large atau m3.xlarge. Kita bisa memilih sesuai dengan keperluan.

Lalu contoh berikutnya dari produk AWS adalah Kinesis Streams. Kinesis Streams adalah produk AWS yang berbasis Stream. Salah satu produk open source yang mendukung teknologi stream yaitu Apache Kafka. Jika menggunakan Apache Kafka, kita harus mengetahui cara mengoperasikannya, cara melakukan scaling, memastikan data durability, disaster recovery, high availability dan lainnya.

Dengan menggunakan Kinesis Streams, kita tidak perlu memikirkan scaling, tidak perlu memikirkan data durability, disaster recovery, high availability dan kita bisa dengan segera menggunakan layanan streaming tersebut.

Siapa pengguna AWS?

Netflix, Slack, dan Airbnb merupakan contoh pengguna AWS, mereka menggunakan Global Deployment untuk menjangkau pengguna di seluruh dunia.

Baca juga: Pengguna layanan AWS Terbesar

Kapan menggunakan AWS?

Airbnb menggunakan AWS sejak pertama kali bisnis mereka dijalankan. Bisnis seperti Airbnb yang berkembang sangat pesat, membutuhkan layanan penyedia cloud yang sangat cepat juga. Kata cepat tersebut bisa kita ambil contoh ketersediaan server. Ketika saat itu diperlukan 100 server, aws bisa melakukannya dengan mudah dan dalam hitungan menit. Proses scalingtersebut sangat berdampak pada berjalannya bisnis, kita tidak membuat sesuatu kesalahan pada aplikasi yang disebabkan kekurangan server atau server tidak mampu menangani request.

Netflix migrasi pada tahun 2009 dari server tradisional ke cloud provider AWS. Jika sudah pernah mengalami sulitnya berhadapan dengan data center tradisional, dengan bermigrasi ke cloud provider aws, pasti akan merasa lebih nyaman, karena tidak perlu terlalu memikirkan server dan tidak diperlukannya standby di Data Center.

Jika target rencana besar Anda adalah seluruh dunia, maka AWS adalah salah satu provider cloud yang bisa mewujudkan mimpi Anda. Saat ini, AWS memiliki 16 Region yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia Pasifik. Region baru yang sedang dalam proses yaitu Swedia, Prancis, China, Hong Kong dan Gov Cloud. Region yang populer bagi pelaku bisnis di Indonesia adalah region Singapore dan Tokyo.

Kenapa menggunakan AWS?

Selain menawarkan kemudahan, salah satu keutamaan dari AWS adalah fitur “pay as you go”, yaitu bayar ketika dipergunakan. Seperti AWS EC2, pricing model yang digunakan adalah per jam untuk jenis deployment on-demand. Lalu untuk Kinesis Streams adalah shard hour, PUT Payload Unit, dan extended data retention.

AWS menyediakan simple monthly calculator yang bisa kita pergunakan untuk memprediksi berapa biaya yang akan dikeluarkan

Dan dengan biaya yang cukup murah, kita memiliki layanan yang powerful, contohnya kinesis streams, tanpa perlu me-manage aplikasi streaming seperti apache kafka, kita bisa menyelesaikan masalah yang sama dengan waktu yang lebih singkat. Efeknya, kita bisa men-deliver fitur lebih cepat, kita bisa fokus pada pengguna, kita bisa fokus pada bisnis, dan kita tidak perlu memikirkan "scaling".

--

--

Fajri Abdillah
Serverless Indonesia

Software / DevOps Engineer | Building DevOps as a Service Platform @ aku.io