Mengenal Teknologi Cloud Terkini dan Serverless di Meetup AWS User Group Indonesia Chapter Bandung — November 2018

Ridwan Fajar
Serverless Indonesia
4 min readNov 17, 2018

Tanggal 16 November 2018, tepatnya hari Jumat, AWS User Group Bandung kembali mengadakan meet up seputar teknologi Amazon Web Service (AWS). Kali ini organizer, menghadirkan tiga pembicara yang berpengalaman di bidangnya. Diantaranya:

  • Aswin Juari, DevOps dari Agate Indonesia
  • Petra Novandi Barus, CTO dari 99.co
  • Donnie Prakoso, Technical Evangelist dari AWS Regional ASEAN

Beberapa rekan kami mencoba berpartisipasi dalam acara tersebut untuk mendapatkan sejumlah informasi terbaru seputar AWS langsung dari para praktisi.

Berikut ini adalah setiap detail pembahasan yang dipaparkan oleh setiap pemateri diatas:

Aswin Juari, Game Backend Service di AWS

Pembicara pertama, Kak Aswin, membahas seputar backend service yang dibangun diatas AWS untuk menangani berbagai data yang dikirimkan dari beberapa game yang dikembangkan oleh Agate. Beberapa service yang disebutkan oleh Kak Aswin terdiri dari AWS EC2 dan juga AWS RDS.

Agate sendiri untuk platform-nya dibangun diatas EC2, sebuah virtual private server (VPS) service yang disediakan AWS dengan beragam spesifikasi yang cukup beragam, bila dibandingkan dengan penyedia VPS konvensional. Setelah itu dibahas juga mengenai kehandalan managed service AWS RDS, dimana developer tidak perlu terlibat banyak dalam penanganan infrastruktur database yang digunakan. Dengan AWS RDS, Agate mampu melakukan scaling yang lebih mudah dan strategik, tanpa harus melakukan interupsi terhadap infrastruktur database-nya.

Masalah yang dihadapi saat menggunakan EC2 dan RDS, diantaranya adalah masalah data transfer cost yang mungkin perlu disiasati agar tidak overcost. Namun dengan adanya kemampuan RDS tersebut menjadi pilihan kritikal dibandingkan bila perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk mengelola infrastruktur secara full on-premise.

Petra Novandi Barus, CI/CD di AWS

Bang Petra sebagai CTO dari 99.co, menjelaskan bagaimana pengalamannya menggunakan AWS sejak tahun 2012. Di perusahaanya sendiri, juga menggunakan banyak service AWS yang dimulai dari AWS Lambda, ElasticBeanstalk, S3, dan lainnya.

Salah satu poin menarik yang disampaikan adalah bagaimana kita dapat mengoptimalkan proses CI/CD diatas AWS. Tanpa melakukan instalasi dan managed seperti penggunaan Jenkins, CodePipeline, CodeBuild, dan CodeDeploy dapat dikombinasikan untuk melakukan integration testing hingga deployment secara otomatis ke production environment.

CI/CD di AWS oleh Petra Novandi Barus

Bang Petra sendiri mendemokan bagaimana dengan mudahnya mengembangkan suatu fitur di lokal terlebih dahulu, kemudian di-build dan diuji diatas CodeBuild dan CodePipeline, kemudian bila integration testing-nya berhasil, maka secara otomatis aplikasi Python yang didemokan dapat di-deploy secara otomatis ke ElasticBeanstalk.

Dengan demo yang disuguhkan, AWS memberikan proses yang seamless dan simple untuk memudahkan developer dalam berkolaborasi menggunakan CI/CD.

Donnie Prakoso, Serverless Technology di AWS

Sebagai evangelist dari AWS sendiri, Mas Donnie memiliki ketertarikan di ranah serverless, containerization, dan machine learning. Di sesi terakhir ini, Mas Donnie menjelaskan teknologi serverless yang disediakan oleh AWS seperti AWS Lambda, S3, Kinesis Stream, API Gateway, DynamoDB, dan lainya.

Kemudian disusul dengan demo membuat serverless web yang bernama Vote for Martabaks. Sebuah tantangan yang diajukan istrinya untuk melihat mana yang lebih baik, apakah martabak telor atau martabak manis. Akhirnya martabak manislah yang banyak dipilih peserta meetup, dan itu sesuai harapan Mas Donnie, karena istrinya berharap martabak telor yang menang.

Serverless Technology oleh Donnie Prakoso

Tapi cerita diatas bukan intinya, selanjutnya Mas Donnie melakukan demo yang cukup komprehensif. Untuk aplikasi Vote for Martabaks sendiri, Mas Donnie menggunakan beberapa teknologi berikut:

Sederhananya, Mas Donnie membuat sebuah serverless web, yang mana kode frontend-nya di-deploy ke S3 karena hanya berisi kode statik seperti CSS dan Javascript. Kemudian untuk database-nya, digunakanlah DynamoDB, dan untuk kode backend-nya digunakanlah AWS SAM yang menghasilkan kode CloudFormation. Kode tersebut digunakan untuk deployment serverless api yang sudah dibuat di lokal terlebih dahulu.

Jadi cukup mudah sekali bila kita ingin membangun platform kita secara serverless di AWS, hanya dengan menggunakan AWS SAM dan beberapa service di AWS, dalam hitungan menit, aplikasi Vote for Martabaks pun sudah di-deploy ke production.

AWS SAM sendiri merupakan sejenis serverless framework seperti Serverless, Zappa, Apex, dan sejenisnya. Hanya saja difokuskan untuk layanan AWS saja dan tidak bersifat agnostik.

Kesimpulan

Banyak sekali layanan menarik yang ditawarkan AWS dalam meetup ini. Terutama CI/CD dan serverless yang memang menjadi topik hangat selama beberapa tahun ini. Managed service pun menjadi pembahasan yang cukup menarik, mengingat banyak perusahaan yang masih memilih strategi konvensional seperti membeli server fisiknya terlebih dahulu dan mengelolanya secara full on-premise.

Semoga di meetup selanjutnya dapat diangkat berbagai topik lain yang tidak kalah menarik dari topik — topik yang diatas.

--

--