Pandemi belum juga selesai. Berbagai ketidakpastian seakan mengajak kita untuk semakin dekat dengan diri.
Saya rasa itu yang coba dijalani teman hidup saya yang memilih nama pena Karol Pancho. Puisi serasa menjadi pelarian ke dalam dirinya. Kecintaannya pada puisi dia tunjukkan lewat karya yang akan segera lahir di tahun ini. Identitas sebagai perempuan dengan segala pergumulannya menjadi sedikit petunjuk tentang latar belakang judul Ocehan Kutang.
Lewat kumpulan puisi ini, saya semakin teringat dengan salah satu wejangan Neil Gaiman. Saya salin dengan bahasa aslinya di sini:
Life is sometimes hard.
Things go wrong, in life and in love and in business and in friendship and in health,
and in all the other ways that life can go wrong.
And when things get tough, this is what you should do:
make good art.
Seringkali, puisi memang jalan Karol Pancho untuk merekam kehidupan dan menuangkan ekspresi. Walau mungkin tidak semua orang bisa mengerti. Tapi, saya rasa kehidupan yang diisi dengan berkesenian memberikan kebahagiaan tersendiri baginya.
Saya pun turut bangga dan berbahagia, karena dia bisa menghidupkan pesan Neil Gaiman dengan karyanya yang akan abadi.
Proses meramu kumpulan puisi ini menjadi buku juga memberinya kesempatan untuk bekerja sama dengan salah satu seniman favorit kami, yaitu @sukutangan. Bekerja sama dengan seniman favorit juga menjadi kesenangan saya sendiri. Apalagi, saya termasuk yang sering bermimpi bahwa setiap seniman bisa bahagia dan sejahtera lewat karyanya. Semoga, selalu ada jalan untuk berkarya dan tetap sejahtera.
Ocehan Kutang dilahirkan lewat dukungan penerbit independen Orbit Indonesia dan dipasarkan oleh Toko Budi. Selain lewat Toko Budi, pembelian tentu saja bisa langsung dilayani oleh Karol Pancho atau saya sendiri.
Terima kasih sudah membaca secarik cerita tentang Ocehan Kutang ini. Semoga, buku ini bisa menemani siapa pun yang membacanya.
Seluruh ilustrasi yang dipakai di tulisan ini merupakan karya @sukutangan.
