Bukan Hipster? Tak apa..

Sukma Firdaus
sinadin
Published in
3 min readFeb 27, 2019

Pada sprint kali ini.. atau bisa dibilang merupakan sprint pertama SAYA selama saya berkuliah di FASILKOM UI. Pada matakuliah PPL ini saya terpilih sebagai hipster/hacker, mengapa hipster/hacker? karena bisa dibilang saya kalah cepat dalam mengambil role hipster pada kelompok saya. Walaupun saya tidak mendapatkan role yang saya inginkan, tapi tidak membuat saya menyerah dalam mengerjakan PPL ini. Agak lebay memang kalimat saya yang sebelumnya, karena saya juga tetap mengerjakan bagian UI/UX. Saya kira cukup dulu untuk curhatnya, kita lanjut ke project apa yang kelompok kami dapatkan.

Sebelumnya, saya lupa memberi tahu dari kelompok mana saya berasal. Saya berasal dari kelompok Zidane (PPL-C8). Hal pertama yang saya lakukan (pada minggu pertama) saya bersama kelompok saya (Saya, Bagas(Hipster), dan Adib(Hustler)) membuat mockup berdasarkan wireframe yang telah diberikan.

Salah satu contoh mockup yang diberikan

Ohiya, sebelumnya kami menerima projek bernama SINADIN dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Projek yang kami buat adalah sebuah aplikasi berbasis website. Pada sprint kali ini saya mengambil 3 buah task yang pertama belajar laravel, designing UI untuk login, dan seeding database laravel.

Dalam pembuatan mockup, kelompok kami memilih figma sebagai toolsnya. Kami memilih Figma karena sebelumnya kami pernah menggunakan aplikasi tersebut pada saat RPL.

Figma

Figma sendiri merupakan collaborative designing tools yang menurut saya patut diacungi jempol. Karena pengerjaan proyek dalam Figma itu sendiri dapat dikerjakan bersama-sama dengan teman satu kelompok, sehingga memudahkan kami untuk saling memberikan masukkan/saran design yang cocok untuk aplikasi yang kelompok kami kerjakan.

Pada awalnya kelompok kami belum begitu familiar dengan figma. Sehingga mockup awal yang dihasilkan dianggap terlalu simpel oleh Product Owner kami dan harus merombak lagi dari awal.

Design awal Figma kelompok kami
Design awal Figma kelompok kami

Setelah daily scrum, kami memutuskan untuk merombak dari awal design kami. Dengan waktu yang seadanya, karena kami harus merombak design kami dari awal dengan waktu satu malam, kami cukup senang dengan hasil pekerjaan kami. Kira — kira seperti ini designnya setelah kami rombak

Designing Login UI

Salah satu task yang saya ambil dalam sprint pertama adalah designing UI for login. Sebelum saya membuat UI login page, saya bertanya kepada kelompok saya seperti apa design login yg saya buat? apakah design login pada mockup sudah oke atau belum? setelah berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk membuat design sesuai mockup

Design mockup login

Setelah kurang lebih meluangkan waktu 4–6 jam akhirnya saya berhasil menyelesaikan design login yang saya buat.

login page (tidak dihover)

Design yang saya buat bisa di bilang sama dengan mock-up, perbedaan saya buat di shadow pada container form saya buat efek glowing saat di hover.

login page (hover container form)

Penerapan TDD

Apakah TDD diperlukan untuk mengerjakan suatu projek? Ya, jawabannya adalah IYA. Terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil dalam penerapan metodologi TDD. Pertama, penulisan tes terlebih dahulu sebelum mengimplementasikannya berfungsi sebagai indikator apa saja yang kita butuhkan (sebagai pengingat). Kedua, mencegah munculnya error-error kecil yang tidak diinginkan. Ketiga, mempercepat develompent stage, karena kode yang akan dideploy sudah pasti berjalan dengan benar.

--

--