Bernapaskan Side-Project

Dimas Wibowo
Sit Talk Design
Published in
3 min readFeb 18, 2019
Medium, Welcome to Sit, Talk, Design.

Aku memulai karir sebagai seorang desainer dari usia 17. Kala itu, aku yang masih kelas 2 SMK jurusan Teknik Komputer & Jaringan mulai tertarik di dunia desain. Alasannya sederhana, aku melihat rekan sebayaku (yang adalah seorang siswa jurusan multimedia) sedang mengerjakan desain poster untuk salah satu mata pelajaran mereka.

Sepulang sekolah, aku yang dipenuhi rasa penasaran akan desain pun segera bergegas menuju warnet untuk segera mencari tahu, apa sih desain itu. Setelah membubuhkan beberapa kata kunci kepada mbah google, aku pun di paparkan pada suatu hal yang saat ini aku dalami sekali. Desain dan Industri Kreatif.

Photo by Jordan Harrison on Unsplash

Waktu itu, aku yang notabene adalah siswa jurusan Teknik Komputer, tetap berusaha untuk belajar desain/kreatif semampuku. Bekerja sebagai tukang sablon, nekat mengerjakan desain kartu nama usaha kerabat, dan banyak hal lainnya. Bisa dibilang jika diibaratkan Sekolah adalah pekerjaan utamaku, maka desain adalah side-project ku.

Oleh karenanya, 4 tahun kemudian, aku yang sudah bekerja secara full time di dunia desain masih merasa bahwa side-project/pekerjaan sampingan adalah hal yang sangat penting.

Biar aku beritahu kepada kalian, kenapa :

1. Bebas Berekspresi

Ketika melakukan sebuah side-project, tentu stakeholder/klien nya adalah kita sendiri. Tidak ada brief, tidak ada batasan, tidak ada halangan. Hanya kalian dan karya yang akan kalian buat. Ingin melukis di dalam air? Boleh. Membuat aplikasi untuk membantu nenek menyeberang jalan? Silahkan. Mendesain sepatu mu sendiri? Sung lakukan!

Photo by gustavo centurion on Unsplash

2. Sebagai Sarana Pengembangan Diri

Sebagai desainer, ada kalanya kita akan terjebak dalam rutinitas/pekerjaan yang itu-itu saja. Aku punya prinsip bahwa sebagai seorang desainer aku wajib terus berlatih dan mengembangkan diri. Layaknya koki, kalau ia berhenti memasak, pasti masakannya akan berkurang sedapnya.

Dengan side-project, aku bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah aku coba. Sit, Talk, Design sendiri adalah salah satu side-project yang aku jadikan sebagai sarana untuk belajar menulis dan berkomunikasi.

3. Menemukan Kekuatanmu

Ketika melakukan side-project, aku jadi bisa menemukan mana yang merupakan kekuatanku, mana yang merupakan kelemahan. Idenya adalah untuk fokus di kekuatan/kemampuan kita. Misal, sebagai seorang UI Designer, aku juga mencoba untuk melakukan side-project berupa Photography.

Setelah beberapa saat mencobanya, ternyata aku sangat suka saat mengambil foto orang lain, terutama fotografi wedding. Akhirnya, dengan menemukan dan melakukan apa yang aku sukai dan menguasainya, bisa menjadi sumber portfolio atau bahkan pemasukan lainnya.

Photo by Ian Stauffer on Unsplash

Tentu saja, side-project haruslah menjadi tempat untuk kita berkreasi dan tetap sampingan (Maka dinamakan side-sampingan) namun tidak menutup kemungkinan side-project kita malah bisa menjadi suatu hal yang besar dan menjadi karya terbaik kita, siapa yang tahu?

Salam hangat,

Dimas :)

--

--

Dimas Wibowo
Sit Talk Design

I am Dimas Wibowo and I passionate about helping businesses and teams to design products that their customers love → www.sittalkdesign.com