Seberapa Besar Peran Parenting dalam Pendidikan Anak?

Medkominfo Skhole
Wartos Skhole-ITB Mengajar
3 min readAug 5, 2019

Menurut UNICEF, parenting berarti memberikan perawatan dan dukungan yang berkelanjutan yang dibutuhkan anak untuk bertahan hidup dan berkembang. Anak mempelajari nilai-nilai kehidupan melalui pengamatan terhadap apa yang dilakukan orangtua dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu hal berdasarkan pengamatannya tersebut.

Dalam sebuah studi yang dikenal dengan “Bobo Doll”, anak-anak diminta menyaksikan orang dewasa bermain dengan mainan karet yang digembungkan. Beberapa orang dewasa menendang dan memukul boneka tersebut dan beberapa orang lainnya bermain seperti biasa dengan boneka itu. Albert Bandura, salah satu peneliti yang memimpin studi ini menyimpulkan bahwa anak-anak akan bermain dengan boneka dengan cara apa pun yang mereka lihat orang dewasa bermain dengan boneka itu. Penelitian ini menjadi bukti yang mendasari bahwa anak-anak mempelajari perilaku mereka dari orang dewasa.

Pada usia 0–6 tahun otak anak berkembang pesat dengan menyerap segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya. Periode ini sangat berharga bagi perkembangan fisik dan mental anak, oleh karena itu pengasuhan yang tepat akan membentuk kepercayaan diri dan kestabilan emosional pada diri anak. Selain itu, anak juga akan mampu mengembangkan kemampuan kognitifnya sekaligus membangun hubungan sosial yang baik. Hal ini akan menghindarkan anak dari pergaulan yang buruk di masa mendatang, karena ia telah memegang prinsip-prinsip yang kuat sejak dini.

Penelitian telah menunjukkan dampak yang besar dari pengasuhan anak/parenting yang positif bagi perkembangan sosial, emosional, dan intelektual anak khususnya dalam tahun-tahun pertama dalam kehidupan (The US National Academies of Science, Engineering, and Medicine, 2016). Hal ini sangat penting mengingat ketika memasuki usia sekolah, anak akan mulai menerima berbagai pengaruh, baik dari lingkungan bermain maupun sekolahnya. Anak yang secara emosional telah matang akan mampu menyeleksi secara otomatis hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang ia teladani dari orangtuanya.

Gambar 2. Lembaga yang melakukan penelitian mengenai pendidikan anak

Berdasarkan penelitian Wilder Research tahun 2016, program-program educational parenting telah menunjukkan beberapa hasil yang cukup signifikan diantaranya penurunan perilaku negatif dari anak-anak yang orangtuanya mendapatkan educational parenting, penurunan resiko child abuse karena orangtua melakukan alternatif selain hukuman yang berdampak buruk bagi fisik dan mental, peningkatan kesehatan mental orangtua serta kepercayaan diri dalam mendidik anak-anak mereka. Pada akhirnya, educational parenting juga berperan dalam membentuk keluarga dan komunitas masyarakat yang sehat secara fisik dan mental.

Keberhasilan dari educational parenting terletak pada beberapa faktor diantaranya interaksi dan komunikasi antara orangtua dan anak, inisiatif dari orangtua untuk terus belajar, serta yang paling penting adalah keteladanan yang diberikan oleh orangtua kepada anak. Perlu diingat bahwa parenting merupakan sebuah tugas seumur hidup bagi para orangtua. Sehebat apapun pendidikan karakter yang diberikan di sekolah untuk anak, tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya pendidikan yang diberikan di rumah dari orangtua sebagai sekolah pertama bagi anak.

Further reading:

Child Welfare Information Gateway. 2019. Parent Education to Strengthen Families and Prevent Child Maltreatment. Washington, DC: US Department of Health and Human Services.

https://www.whitbyschool.org/passionforlearning/6-compelling-reasons-to-take-parenting-classes

https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-big-questions/201111/children-learn-aggression-parents

--

--

Medkominfo Skhole
Wartos Skhole-ITB Mengajar

Media, Komunikasi dan Informasi Skhole Kepengurusan Inside Out 2019–2020