Automation Testing tools yang wajib untuk di coba

Pietro Ryanditha
SkyshiDigital
Published in
4 min readSep 27, 2018

Hai kawan, apa kabar? Saat ini mau menginfokan mengenai automation testing tools. Apa sih yang dimaksud automated testing? Automated testing bergantung pada pra-scripted tes yang berjalan secara otomatis, fungsinya untuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya. Sehingga dapat mengetahui apakah aplikasi atau web berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Menggunakan automated testing dapat dilakukan secara berulang, sehingga jika hasilnya tidak sama dengan yang diharapkan maka akan mendapatkan bug yang dapat kita laporkan kepada tim dev untuk di fixed.

Jadi tools Automated testing ini akan membantu para tester untuk mengerjakan beberapa pengerjaan untuk test aplikasi atau web dengan lebih mudah, ada yang perlu untuk membuat scripted tes untuk membuat flow pengerjaan testingnya ataupun ada yang bisa menggunakan “record and play” (jadi tinggal di record pada web yang kita tuju dan bisa langsung di simpan secara otomatis dan tinggal bisa kita play ulang untuk mengetahui apakah hasilnya sudah sesuai dengan apa yang sudah kita buat sebelumnya pada record). Jadi automated testing ini bisa membantu para tester dalam pengerjaan suatu tes yang berulang, dikarenakan jika tester melakukan test yang berulang mungkin ada beberapa bug yang terlewatkan dikarenakan si pentester sudah terbiasa dan hapal mengenai alur dari aplikasi atau web tersebut.

Pada kali ini saya menginfokan beberapa tools yang saat ini sedang saya pelajari ataupun ingin saya coba untuk kedepannya

1. Katalon Studio (https://www.katalon.com/)

Apa sih Katalon Recorder dan kegunaannya? Katalon merupakan Testing tools yang lagi “naik daun” dan selalu digunakan untuk pengetesan baik dari Mobile apps dan Browser desktop. Testing tools ini dapat merekam langkah, menangkap elemen web pada web aplikasi, memainkan secara otomatis untuk test case yang sudah ada dan untuk pelaporan (record and play), so it’s make your testing more simple and you can relax, enjoy your coffee while Katalon will do your job. Katalon bisa digunakan untuk pemula ataupun yang sudah ahli dalam bidang QA.

Katalon

Pada katalon kita bisa menangkap object/element (button, field text, datepicker, link, checkbox, radio button, select, ect. ) pada setiap page di web browser ataupun aplikasi mobile yang sedang kita record untuk dapat dijalankan pada testing. Namun jika ada terdapat error di saat melakukan play sesuai record yang telah kita buat, maka kita bisa melakukan penambahan script untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Tampilan hasil record object

2. Cypress.io (https://www.cypress.io/)

Cypress adalah free test tools dimana bisa di run pada Cl dan dapat digunakan pada operating systems seperti Mac, Linux, dan Windows. Saat ini Cypress hanya bisa melakukan pengerjaan testing pada web saja, jadi belum dapat melakukan pengerjaan pada native mobile app. Tapi kita bisa menunggu siapa tahu kedepannya akan ada update terbaru sehingga kita bisa menggunakan cypress.io pada pengetesan mobile app.

cypress.io

Pada testing tools cypress.io support menggunakan bahasa semua bahasa, baik itu javascript, Ruby, Node, C#, PHP. Cypress melakukan testing semua yang berjalan pada konteks browser.

install cypress.io

Untuk pembahasan scripted dan error pada pembuatan test script bisa langsung cek atau bertanya disini https://github.com/cypress-io atau support dan user community disini https://gitter.im/cypress-io/cypress yang akan bisa dibantu oleh developer dari cypress.io langsung atau senior yang sudah lebih dahulu menggunakan cypress.io.

3. Appium (http://appium.io/)

Appium adalah automation native untuk mobile web, dan hybrid aplikasi untuk platform iOS serta android. native apps penulisannya menggunakan iOS dan android SDKs. Appium bisa dijalankan baik pada simulator ataupun real devices dan tentunya open source (gratisan).

Appium

Appium Philosophy

Appium was designed to meet mobile automation needs according to a philosophy outlined by the following four tenets:

- You shouldn’t have to recompile your app or modify it in any way in order to automate it.

- You shouldn’t be locked into a specific language or framework to write and run your tests.

- A mobile automation framework shouldn’t reinvent the wheel when it comes to automation APIs.

- A mobile automation framework should be open source, in spirit and practice as well as in name!

Bahasa apa yang digunakan pada appium?

Bahasa yang digunakan mendukung beberapa bahasa pemrograman dari Selenium WebDriver API dan language-specific client libraries :

  • Java
  • Objective-C
  • JavaScripts with Node.js
  • PHP
  • Pythin
  • Ruby
  • C#
  • Clojure
  • Perl

Tapi kelemahan dari appium sendiri tidak support untuk Android API lv <17, sedikit lambat pada iOS, tidak dapat pop-ups atau toast messages.

Untuk saat ini automation yang sedang dipelajari dan yang akan saya pelajari baru itu saja, namun masih banyak lagi automation lainnya yang mungkin saya belum dengar ataupun belum saya coba. Mungkin teman-teman lainnya sudah memiliki automation tools kesukaan sendiri, namun tidak menutup kemungkinan untuk mencoba hal lain. Jika ada info automation lainnya bisa comment ya guys… :)

--

--