Meningkatkan Skill Programming Agar Menjadi Software Engineer yang Bersaing

Nadya Anandari
SkyshiDigital
Published in
4 min readSep 19, 2019

Passion is never enough; neither is skill — Toni Morrison

Saat ini Indonesia sedang menghadapi pemasalahan di mana permintaan industri akan software engineer tidak sebanding dengan jumlah talent yang dibutuhkan dan siap dipakai oleh industri. Ken Ratri, Founder Geekhunter menyatakan ada lebih banyak lowongan pekerjaan daripada talent teknologi untuk mendukung pertumbuhan startup yang cepat dan untuk mendukung program pemerintah untuk membuat Indonesia 4.0.

Satu contoh yang mana perusahaan startup sekelas Gojek memutuskan untuk membuka kantor di Bangalore, India. CEO Gojek membeberkan alasannya dikarenakan sebagian besar dari software engineer Gojek berasal dari India. Ini dapat diartikan bahwa perusahaan sekelas Gojek masih kekurangan software engineer bertalenta dari Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara juga mengatakan bahwa

“Kualitas pendidikan bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Indonesia menempati peringkat ke-8 di Asia Tenggara. Hal itu menyebabkan kekurangan kebutuhan tenaga kompeten industri TIK.”

Meskipun menurut APTIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputasi Indonesia) menyatakan bahwa ada 40.000–50.000 lulusan setiap tahun dari 850 kampus di Indonesia akan tetapi perguruan tinggi hampir tidak menghasilkan lulusan berkualitas yang cukup untuk memenuhi permintaan.

Lalu apa yang menjadi permasalahan software engineer Indonesia belum mampu bersaing sepenuhnya? Tim Skyshi Digital Indonesia menemukan beberapa faktor yang menjadi permasalahan mengapa software engineer sulit bersaing dan berkembang di industri pekerjaan TI.

  1. Ilmu yang diterima di bangku kuliah tidak sama dengan yang digunakan di dunia kerja sebenarnya.
    Lead Front-end developer Skyshi Digital Indonesia, Ndaru Andrianto mengatakan bahwa ilmu yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi kerap kali berbeda dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menurutnya sebagian yang diajarkan di perguruan tinggi hanya menganalisis bukan langsung kepada praktik sehingga ketika masuk ke dunia kerja mereka hanya memikirkan hasilnya tanpa melihat seperti apa proses yang lebih efektif dan efisien sehingga mereka tidak terbiasa memahami dan mengerjakan permasalahan secara runtun.
  2. Kurangnya sikap open minded
    Sebagai seorang software engineer harus bersikap dinamis, agar kedepannya dapat berkembang dengan cepat dimana dan dalam keadaan apapun. Menurut Habib Royni, Lead Back-end developer Skyshi Digital Indonesia, yang sulit berkembang kebanyakan berasal dari talent-talent yang sudah memiliki pengalaman dikarenakan mereka ada kalanya sudah memiliki sisi ideal mereka sendiri.
  3. Merasa ilmu yang dimiliki sudah cukup
    Perkembangan bidang TI merupakan bidang yang perkembangannya paling cepat. Sering kali software engineer merasa cukup dengan materi-materi yang sudah diberikan di bangku kuliah dan berhenti belajar hal-hal baru. Akibatnya software engineer tersebut akan ketinggalan informasi seputar perkembangan teknologi terkini.
  4. Kurang latihan
    Seorang software engineer akan mengalami kesulitan dalam mengikuti perkembangan teknologi apabila mereka tidak melatih dirinya dengan mengerjakan soal-soal problem solving.

Agar anda menjadi software engineer yang selalu berkembang, maka anda dapat membiasakan diri dengan mengasah skill sesuai dengan minat anda. Hal ini untuk menghindarkan anda dari rasa terbebani dalam bekerja. Anda bisa menerapkan cara-cara yang dapat meningkatkan skill sebagai seorang software engineer seperti :

  1. Anda akan lebih menikmati pekerjaan dengan menggunakan teknologi apapun apabila anda memahami dasar-dasarnya. Dengan memperkuat dasar setiap ilmu, maka dengan menggunakan teknik apapun anda akan memahaminya dengan baik.
  2. Belajar, dengan anda belajar dan selalu mengikuti perkembangan informasi maka anda akan bisa terus meningkatkan pengetahuan. Luangkan waktu santai selama 2 jam setiap harinya untuk mempelajari ilmu baru. Di era internet saat ini sudah banyak tersedia materi-materi belajar dalam berbagai bentuk seperti e-book, interactive coding, artikel, atau tutorial sets. Selalu ikuti perkembangan teknologi yang saat ini sedang hangat diperbincangkan akan menjadikan anda memiliki nilai lebih.
  3. Sikap open minded. Ini akan membuat anda jauh melesat lebih cepat. Mendengarkan masukan orang lain tentu akan lebih meringankan pekerjaan. Anda dapat memilih rekan sejawat yang dinilai bisa membuat kamu lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan. Karena semakin banyak masukan gagasan yang diberikan dari rekan-rekan, solusi yang anda dapati tentu akan lebih maksimal.
  4. Ikut komunitas, anda akan mendapatkan banyak manfaat dengan bergabung di dalam sebuah perkumpulan. Tak jarang sebuah komunitas mendatangkan expert untuk membagikan ilmunya kepada rekannya di komunitas, bahkan tak jarang kegiatan tersebut gratis. Disana juga anda bisa berdiskusi, sharing ilmu dengan orang-orang yang satu bidang.
  5. Latihan, latihan, dan latihan. Setelah belajar, anda harus mempraktikkan ilmu tersebut agar anda terbiasa ketika mengimplementasikannya secara langsung. Dengan sering mengerjakan proyek-proyek atau mengerjakan problem solving maka anda akan terbiasa menghadapi setiap permasalahan yang muncul. Anda juga akan selalu terus merasa tertantang dengan hal-hal yang belum diketahui. Sehingga apabila dikemudian hari anda menemukan sebuah permasalahan, anda memiliki banyak opsi untuk memecahkannya.
  6. Jika belajar dan berlatih sendiri masih dinilai kurang, anda bisa mengikuti kelas atau kursus sesuai dengan materi apa yang ingin anda fokuskan. Tak jarang, tempat kursus juga menghasilkan talent-talent yang berkualitas dan lebih matang untuk masuk ke dunia kerja. Ndaru juga menambahkan bahwa ilmu yang dipelajari di masa perkuliahan tidaklah cukup sehingga anda perlu menggali lagi sendiri ilmu yang dirasa belum tercukupi.

Enam cara tersebut bisa anda terapkan sejak dini. Ini juga bisa menjadi langkah agar anda menjadi software engineer yang berkualitas dan mampu bersaing dengan software engineer dari luar negeri. Dengan belajar menerapkan cara tersebut diharapkan anda akan menjadi software engineer mandiri yang akan terus meningkatkan kemampuan berpikir terhadap masalah-masalah logis. Terus gali potensi skill anda.

Feel free to ask any queries if you have or share yours to others. Happy programming!

--

--