WIP: Understanding Agile

putu agastya
Software Project Course Blog - Marjinal
2 min readApr 30, 2020
Agile (sumber)

Individuals and interactions over processes and tools
Working software over comprehensive documentation
Customer collaboration over contract negotiation
Responding to change over following a plan

Agile merupakan sebuah metodologi untuk iterasi pengembangan dan testing yang terus-menerus dalam SDLC. Agile memecah 1 produk besar menjadi beberapa bagian-bagian kecil. Dalam metodologi Agile kegiatan pengembangan dan pengujian software dilakukan secara bersamaan. Agile juga mendorong kerjasama dan komunikasi antarmuka bagi stakeholder dan developer.

Scrum merupakan framework yang mengimplementasikan metodologi Agile. Menggunakan Scrum, pengembangan software dilakukan secara iteratif dan dapat diterima oleh client setiap 2 sampai 3 minggu dengan memaksimalkan value dari setiap delivery.

People & Roles

Dalam Scrum terdapat 4 roles bagi setiap orang yang terlibat,

  1. Product owner, berperan sebagai perantara antara Business owner dengan development team dan bertanggung jawab untuk memelihara dan memprioritaskan Product Backlog.
  2. Scrum master, bertanggung jawab untuk memastikan development team teteap produktif.
  3. Development team, bertanggung jawab untuk “men-deliver” product.
  4. Business owner, berperan sebagai representasi pelanggan yang akan menggunakan produk yang dikembangkan. Business owner juga merupakan sumber dari application requirements.

Process Flow

Alur proses utama dalam Scrum adalah Sprint planning, Sprint, daily Scrum meeting, sprint review dan sprint retrospective.

Sprint planning merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan sprint. Sprint planning dihadiri oleh scrum master dan juga development team. Sprint planing dilakukan untuk menjawab 2 pertanyaan:

  1. Apa yang akan di-deliver pada akhir sprint yang akan datang ?
  2. Pekerjaan atau task apa saja yang harus di lakukan untuk men-deliver increment selanjutnya.

Dalam sprint planning development team akan mengambil Product back log dan menjadikan nya sebagai Sprint backlog dengan masukan Scrum master terkait prioritas dari backlog tersebut.

--

--