Pentingnya Keamanan Informasi Perusahaan di Era Teknologi 4.0

SoftwareSeni
SoftwareSeni
Published in
12 min readJul 9, 2021
Keamanan Data Informasi Perusahaan

Kemajuan teknologi baik dalam bidang pengembangan gawai hingga software development memang memudahkan beragam proses dalam bisnis. Namun, di sisi lain, teknologi juga dapat mendatangkan ancaman yang sama lewat peretasan atau hacking. Salah satu bagian yang sering menjadi sasaran adalah sistem keamanan informasi perusahaan.

Kemajuan teknologi baik dalam bidang pengembangan gawai hingga software development memang memudahkan beragam proses dalam bisnis. Namun, di sisi lain, teknologi juga dapat mendatangkan ancaman yang sama lewat peretasan atau hacking. Salah satu bagian yang sering menjadi sasaran adalah sistem keamanan informasi perusahaan.

Pentingnya Keamaan Data Perusahaan di Era Teknologi 4.0

Hingga saat ini masih banyak pengusaha yang tidak sadar betapa pentingnya melindungi data perusahaan. Banyak manajer yang beranggapan bahwa seluruh informasi yang mereka miliki sudah aman dan terbebas dari segala ancaman. Padahal dengan semakin canggihnya teknologi, membobol sistem keamanan informasi adalah hal yang lumrah terjadi. Apa sebenarnya sistem keamanan informasi dan mengapa itu penting bagi bisnis Anda?

Apa Itu Keamanan Informasi?

Bagi sebuah bisnis, informasi adalah aset yang sangat penting. Informasi dan data yang tersimpan dengan aman secara tidak langsung mampu memastikan kontinuitas bisnis, menurunkan risiko serta memaksimalkan return of investment serta peluang Anda. Karena informasi perusahaan bisa diakses oleh banyak orang, risiko terjadinya kerusakan atau kebocoran bisa saja terjadi. Dengan menciptakan sistem keamanan informasi yang baik, Anda bisa mencegah data perusahaan digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Keamanan informasi atau yang dalam istilah bahasa Inggris dikenal sebagai information security (infosec), merupakan sebuah proses untuk mencegah akses yang tidak sah, melakukan tindakan ancaman, menyerang atau menyebarkan rahasia hingga memodifikasi informasi dalam sebuah bisnis. Keamanan informasi dibuat untuk melindungi data perusahaan dari sistem dan tujuan yang tidak seharusnya.

Adapun yang termasuk ke dalam informasi ini adalah data baik digital maupun nondigital. Jenis informasinya bisa apa saja termasuk data pribadi pemilik dan karyawan, data mengenai jual beli, stok produk, dan lain sebagainya yang tersimpan di komputer maupun ponsel Anda.

Dilansir dari ResearchGate, keamanan informasi dibuat untuk melindungi 3 aspek dalam bisnis yakni:

  • Kerahasiaan (confidentiality). Proses ini menjamin seluruh data dan informasi yang tersimpan hanya bisa diakses oleh orang-orang yang sudah diberi izin. Termasuk menjamin bahwa setiap proses pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan data dilakukan dengan aman
  • Integritas (integrity). Integritas adalah bentuk jaminan bahwa semua data tidak dapat diubah tanpa izin oleh pihak yang berwenang. Dengan begitu keutuhan serta keakuratan data tetap terjaga sebagaimana mestinya
  • Ketersediaan (availability). Aspek ini merupakan bentuk jaminan bahwa semua data akan tersedia ketika dibutuhkan serta memastikan bahwa pihak yang berhak bisa menggunakan informasi maupun perangkat yang berhubungan jika dibutuhkan.

Keamanan informasi perusahaan bisa didapatkan dengan mengimplementasikan penggunaan alat kontrol yang sesuai. Baik berupa kebijakan, praktek, struktur, prosedur hingga penggunaan perangkat lunak atau software tertentu.

Risiko Keamanan Informasi Perusahaan

Risiko Keamanan Informasi Perusahaan

Information Security Risks atau risiko keamanan dan informasi adalah kemungkinan hasil yang tidak diharapkan akibat adanya pelanggaran terhadap sistem keamanan data dan informasi yang ada di perusahaan. Ada beberapa jenis risiko yang mungkin akan Anda temukan yakni:

  • Bocornya data tanpa izin atau pencurian informasi. Saat sebuah organisasi memiliki sistem perangkat lunak penyimpanan data yang kurang aman, orang-orang yang tidak memiliki hal bisa mengaksesnya. Ini dapat menyebabkan kerugian berupa hilangnya data atau uang
  • Penggunaan data tanpa izin. Jika data dan informasi dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan misi perusahaan, maka ini bisa merugikan
  • Penghancuran atau pengerusakan tanpa izin. Orang yang tidak bertanggung jawab bisa merusak perangkat lunak maupun piranti keras yang menyebabkan alat operasional tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
  • Pengubahan data secara tidak sengaja. Human error merupakan faktor yang juga harus diwaspadai. Perubahan bisa dilakukan pada informasi yang tersimpan di perangkat tanpa sengaja. Ini bisa menyebabkan pengguna mengambil keputusan yang salah sehingga output-nya tidak akan seperti yang diharapkan.

Hal-hal Umum yang Dapat Mengancam Keamanan Data dan Informasi Perusahaan

Ancaman kejahatan dari internet atau cybercrime sampai saat ini masih menjadi masalah bagi banyak orang termasuk para pemilik perusahaan. Dampak yang disebabkannya bisa sangat parah. Jangankan bisnis kecil, bahkan banyak perusahaan besar yang harus menderita kerugian karena informasi dan data yang mereka miliki diretas secara online.

Ada beberapa ancaman umum yang bisa mengancam keamanan data dan informasi milik perusahaan Anda antara lain:

1. Malware

Hal-hal Umum yang Dapat Mengancam Keamanan Data dan Informasi Perusahaan

Malware merupakan infeksi yang menyerang perangkat lunak atau bagian dari perangkat lunak dengan kode berbahaya. Tujuannya adalah untuk menyebabkan kerusakan pada data atau perangkat dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

2. Serangan terhadap Bagian yang Rentan

Para penjahat selalu berusaha menemukan celah dengan mencari bagian yang rentan dari perusahaan. Kerentanan ini bisa terjadi karena kelalaian perusahaan sendiri yakni kurangnya perhatian dan investasi untuk melindungi keamanan informasi perusahaan. Beberapa faktor risiko yang sering luput dari perhatian adalah perangkat yang sudah ketinggalan zaman, jaringan yang tidak dilindungi, kesalahan konfigurasi hingga kurangnya pelatihan karyawan.

3. Phishing

Phishing merupakan jenis serangan yang dirancang melalui penipuan dengan media elektronik. Phishing dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat mulai dari telepon, email hingga website.

Salah satu cara paling klasik yang dilakukan oleh penjahat phising adalah dengan menyamar menjadi seseorang yang dipercaya oleh perusahaan lewat email. Mereka kemudian mengirim instruksi dengan mengirimkan tautan yang sudah terinfeksi kemudian menggiring penerima email untuk mengkliknya. Beberapa tujuan tersembunyi dari aktivitas phishing ini antara lain adalah pencurian identitas hingga informasi perbankan.

4. Sistem yang Offline

Ada banyak teknologi yang memungkinkan sistem sebuah perusahaan tidak bisa down. Namun ketika serangan benar-benar mengenai stabilitas sistem tersebut dan menyebabkan crash, maka akibatnya bisa sangat buruk. Selain merusak citra perusahaan, ini juga dapat membuat menurunnya keuntungan.

5. Kurangnya Kerahasiaan

Beberapa data dan informasi dalam perusahaan harus dilindungi dan hanya dapat diakses oleh orang-orang terpilih. Jika aturan dasar mengenai perlindungan keamanan informasi ini tidak diikuti, orang-orang yang ada di luar lingkaran kepercayaan bisa memiliki akses ke data ini dan mungkin menyalahgunakannya.

Apa Keuntungan dari Penggunaan Sistem Keamanan Informasi Perusahaan?

Seperti yang kita ketahui, ada beberapa kesalahan yang bisa merusak kerahasiaan informasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sistem manajemen keamanan informasi inilah yang bertugas melawannya. Apa saja manfaatnya?

1. Efektivitas Kontrol Akses

Keuntungan dari Penggunaan Sistem Keamanan Informasi Perusahaan

Saat ini ada banyak cara untuk melindungi informasi tertentu dengan membatasi aksesnya. Hal ini memungkinkan pencegahan akses data sensitif oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Beberapa mekanisme perlindungan bisa bersifat fisik seperti ruangan yang dilindungi oleh kata sandi, terbatas untuk beberapa orang saja, dan dilindungi kamera keamanan.

Ada juga cara perlindungan yang lebih rumit seperti penggunaan tanda tangan digital untuk mengidentifikasi pengguna yang akan mengakses dokumen dan memvalidasi file digital yang dimaksud.

Aturan lainnya yang juga bisa dilakukan untuk pengendalian informasi adalah dengan membatasi penggunaan perangkat pribadi karyawan untuk keperluan kantor. Hal ini bisa mencegah data penting tertinggal di gawai karyawan dan dimanfaatkan untuk hal yang tidak semestinya.

2. Untuk Bagian IT

Memiliki bagian IT di perusahaan untuk menangani keamanan informasi perusahaan merupakan hal yang mendasar saat ini. Ketersediaan beragam alat keamanan memungkinkan Anda menghindari masalah besar dan memastikan integritas serta kerahasiaan informasi. Namun, informasi hanya akan aman jika pengguna dan tenaga IT di perusahaan Anda bertindak sesuai dengan aturan. Termasuk dengan menerapkan cara terbaik untuk menghindari resiko adanya kerusakan, pencurian, dan kehilangan data di masa depan.

3. Backup

File apa pun yang Anda simpan di perusahaan harus memiliki setidaknya 2 salinan yang disimpan di tempat yang berbeda dari file aslinya yakni di luar lingkungan perusahaan. Cadangan tersebut akan menjadi opsi untuk mengambil kembali informasi yang hilang karena dicuri, rusak, dan alasan lainnya. Cadangan ini bisa disimpan dalam bentuk hard copy, CD, cloud dan berbagai opsi lainnya.

4. Kerangka Keamanan yang Solid

Dalam aktivitas komunikasi internal dan eksternal, akan selalu ada strategi yang terdefinisi dengan baik. Tujuannya adalah untuk menjaga struktur dibalik informasi perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan dalam bisnis Anda adalah pelanggan. Mereka adalah orang-orang yang tidak ingin datanya terekspos dengan tidak semestinya. Dengan menggunakan kebijakan keamanan informasi yang baik bisnis Anda akan semakin terpercaya dan populer di pasaran karena alasan yang baik.

Sistem Manajemen Keamanan Informasi

Sistem keamanan manajemen informasi (Information Security Management System/ISMS) merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur yang dilakukan untuk mengelola data sensitif organisasi atau perusahaan secara sistematis. Tujuan dari sistem manajemen ini adalah untuk meminimalkan risiko dan memastikan kelangsungan aktivitas bisnis dengan secara proaktif melakukan pembatasan terhadap dampak pelanggaran keamanan.

ISMS umumnya membahas tentang perilaku dan proses karyawan serta data dan teknologi yang digunakan dalam perusahaan. ISMS bisa ditargetkan secara spesifik untuk jenis data tertentu misalnya data pelanggan, data keuangan perusahaan, dan lain sebagainya. Penerapan dilakukan secara komprehensif sehingga menjadi bagian dari budaya perusahaan.

Ada dua bagian dari manajemen keamanan data dan informasi perusahaan yakni:

  • Perlindungan data dan informasi yang sifatnya harian
  • Persiapan dalam menghadapi operasi setelah adanya bencana atau masalah sehingga proses bisnis bisa tetap berlanjut (Business Continuity Management/BCM).

Adapun langkah-langkah dalam implementasinya adalah dengan cara:

  • Mengidentifikasi ancaman (threats) yang bisa merusak sumber daya data dan informasi dalam perusahaan
  • Mendefinisikan risiko dari setiap ancaman yang mungkin muncul
  • Menetapkan kebijakan mengenai keamanan data
  • Menerapkan kontrol sesuai dengan risiko.

Apa yang Akan Terjadi Jika Keamanan Informasi Perusahaan Diabaikan?

Hal yang paling mungkin terjadi ketika data dan informasi sensitif perusahaan tidak dilindungi dengan baik adalah terjadinya kebocoran. Menurut riset dari ICD, kebocoran data merupakan masalah yang paling sering dialami oleh perusahaan. Sebanyak 41% dari perusahaan yang diriset merasa khawatir dengan kebocoran data.

Ada beberapa dampak yang akan dialami oleh sebuah perusahaan yang mengalami kebocoran data antara lain:

  1. Legal Liability. Legal liability adalah tuntutan hukum akibat kegagalan dan kelalaian perusahaan dalam melindungi data milik mereka. Ini biasanya terjadi ketika data berupa informasi pelanggan bocor dan digunakan secara tidak bertanggungjawab oleh pihak luar. Adapun dasar tuntutan hukumnya adalah UU ITE 2008.
  2. Lost Productivity. Ketika data yang bocor ke pihak luar adalah data berupa hasil inovasi, rancangan produk baru, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan aktivitas operasional, maka perusahaan terancam tidak akan bisa beroperasi. Ini karena informasi yang seharusnya menjadi rahasia perusahaan, telah berpindah ke pihak lain termasuk kompetitor.
  3. Business Reputation. Rusaknya reputasi sebuah perusahaan karena kegagalannya melindungi data tidak akan terjadi saat itu juga. Kerugian akan diawali dengan berkurangnya produktivitas dan selanjutnya dengan menurunnya kepercayaan mitra maupun pelanggan. Pelan tapi pasti, orang-orang akan mulai mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang tidak bisa dipercaya dan akhirnya akan kehilangan reputasi di mata publik.

Contoh Kasus Kebocoran Data Perusahaan

Untuk mengetahui secara langsung bagaimana dampaknya, Anda mungkin bisa melihat kasus-kasus kebocoran data perusahaan yang pernah terjadi. Beberapa di antaranya seperti:

  • Facebook Cambridge Analytica. Kasus ini terjadi ketika data dari 87 juta pengguna Facebook diambil oleh Cambridge Analytica. Ini terjadi karena kelalaian pihak Facebook ketika mereka melakukan kerja sama dengan Global Research Science. Facebook kemudian didenda sebanyak Rp10 miliar karena pelanggaran tersebut.
  • Yahoo. Kebocoran data Yahoo terjadi pada tahun 2013 silam. Tidak tanggung-tanggung, data yang bocor jumlahnya mencapai 1 miliar data. Karena kesalahan itu, Yahoo diminta membayar ganti rugi sebesar Rp 760 miliar.
  • OPM. The United States Office of Personnel Management (OPM) juga pernah mengalami kebocoran data sebanyak 21,5 juta informasi pegawai pemerintah Amerika Serikat. Data tersebut berupa nama, tanggal lahir, nomor identitas sampai sidik jari.
  • Uber. Perusahaan transportasi online Uber juga sempat mengalami kebocoran data pada tahun 2017 lalu. Peretasan terhadap sistem perusahaan berhasil membuat data 7 juta driver dan 50 juta informasi pengguna dicuri dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Setelah dilakukan penyelidikan, peretasan ini ternyata sudah terjadi cukup lama. Adapun informasi yang dicuri adalah nama, alamat, email dan nomor telepon serta nomor SIM driver.

Langkah Apa yang Bisa Dilakukan untuk Melindungi Keamanan Informasi Perusahaan?

Salah satu desain yang paling populer digunakan untuk melindungi informasi dan data yang penting dalam perusahaan adalah dengan menggunakan ISO 27001 ISMS. ISO 27001 telah menjadi standar yang digunakan banyak perusahaan di dunia untuk membangun dan memelihara sistem keamanan data di perusahaan. Perlu diketahui bahwa ISO 27001 merupakan standar yang terbuka yang hanya berupa kerangka. Artinya, Anda dan perusahaan perlu menetapkan sendiri isi yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan organisasi.

Selain dengan menggunakan ISO 27001, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan guna meminimalisir risiko terjadinya kebocoran maupun kerusakan informasi perusahaan yakni:

1. Batasi Hak Akses untuk Sistem Tertentu

Batasi Hak Akses untuk Sistem Tertentu

Buat batasan akses untuk masing-masing karyawan di perusahaan sesuai dengan porsinya masing-masing. Misalnya saja staf operasional sebaiknya tidak diberi akses untuk membuka data miliki staf keuangan dan lain sebagainya. Dengan membatasi hak akses, orang-orang yang tidak bertanggungjawab tidak akan bisa membuka dan memanfaatkan data yang bukan kewenangan mereka.

2. Lakukan Sosialisasi tentang Keamanan Data

Tidak sedikit kejadian hilang atau rusaknya data perusahaan yang terjadi karena human error. Anda mungkin yakin bahwa semua karyawan Anda bisa menggunakan komputer dengan baik. Tapi tidak semua orang paham bagaimana melindungi perangkat dari serangan siber. Untuk mengatasinya, tidak ada salahnya manajemen perusahaan mengadakan sosialisasi dan pelatihan agar karyawan mampu menjaga perangkat yang mereka gunakan dari peretasan.

3. Jangan Membuka Email Sembarangan

Mengirimkan tautan yang sudah terinfeksi kerap menjadi cara para peretas untuk mencuri data. Cara ini sudah digunakan selama bertahun-tahun dan sayangnya selalu saja ada korban yang jatuh karena cara ini. Hindari membuka pesan sembarangan, terutama dari pengirim yang tidak Anda kenal. Kalau Anda merasa curiga dengan pesan yang masuk, jangan lupa segera tandai pesan sebagai spam agar tidak masuk lagi ke inbox Anda.

4. Hindari Mengakses Data Pribadi Melalui Perangkat Publik

Mengakses data yang sensitif dengan menggunakan perangkat umum adalah hal yang sebaiknya Anda hindari. Anda tidak tahu bagaimana cara kerja sistem operasi perangkat teman Anda.

Ada beberapa gawai yang sudah di-setting untuk menyimpan semua data aktivitas yang dilakukan oleh user-nya. Ini bisa menjadi celah bagi orang yang tidak bertanggungjawab untuk memanfaatkan informasi yang tertinggal. Selalu gunakan perangkat milik perusahaan untuk mengakses dokumen perusahaan. Hindari menggunakan komputer umum atau komputer pribadi Anda untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Gunakan Cloud Computing

Selama beberapa tahun terakhir, sistem cloud computing menjadi cara populer untuk melindungi data. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mengabaikannya. Padahal dengan penyimpanan komputasi awan ini, data bisa selamat seandainya terjadi kerusakan perangkat. Selain itu, karena disimpan dalam sistem online, Anda bisa mengaksesnya dari mana saja. Cloud computing juga terbukti mampu menghemat biaya operasional.

6. Pilih Perangkat Lunak yang Aman

Banyak perangkat lunak yang bisa ditemukan bebas di pasaran ternyata menjadi sumber masalah karena mengandung malware. Karena itu, Anda sebaiknya tidak sembarangan memilih produk perangkat lunak untuk bisnis Anda. Carilah software yang memang direkomendasikan oleh staf IT Anda untuk menghindari peretasan.

Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan software development sendiri. Selain bisa membuat perangkat lunak yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan, Anda juga bisa menjamin tidak ada malware yang tersisip di dalam perangkat.

7. Gunakan Password yang Lebih Panjang

Jika perangkat perusahaan dilindungi oleh kata sandi, pastikan untuk tidak memilih opsi yang terlalu mudah ditebak. Angka yang berurut atau tanggal berdirinya perusahaan sangat mudah diterka oleh karyawan lain. Buatlah kata sandi dengan campuran karakter, perpaduan huruf dan angka serta huruf kapital dan huruf kecil. Lakukan juga perubahan password secara berkala. Meskipun sepele, tapi ini bisa menjadi cara yang jitu menghindari kebocoran data.

8. Berhati-Hati Ketika Bekerja Sama dengan Pihak Ketiga

Perusahaan terkadang mengalami masalah seperti kurangnya SDM untuk menyelesaikan sebuah proyek. Apabila masalah tersebut muncul, tentunya bekerja sama dengan penyedia layanan pihak ketiga merupakan solusi paling “masuk akal” bagi perusahaan Anda. Namun, ketika Anda salah memilih penyedia layanan pihak ketiga, data perusahaan Anda lah yang akan menjadi taruhannya.

Contoh sederhananya adalah ketika perusahaan Anda ingin membuat sebuah website resmi perusahaan yang di dalamnya akan tersimpan banyak sekali data pribadi karyawan hingga rahasia perusahaan. Apabila perusahaan Anda memiliki tim IT yang kompeten, hal tersebut tentunya tidak akan menjadi masalah. Namun, apabila tim IT Anda belum berpengalaman mengembangkan website, Anda tentunya akan menggunakan jasa pembuatan website atau software house. Jika demikian, Anda harus memilih software house yang aman dan terpercaya, sehingga kasus kebocoran data tidak terjadi kepada perusahaan Anda.

Salah satu contoh software house yang memiliki compliance berstandar internasional a adalah SoftwareSeni. SoftwareSeni juga merupakan software house yang berpengalaman dalam menyelesaikan berbagai proyek IT, sehingga telah dipercaya oleh banyak perusahaan besar nasional.

SoftwareSeni: Jasa Pembuatan Website, Mobile Apps, dan Software yang Aman dan Terpercaya

Kasus kebocoran data merupakan momok yang sangat mengerikan karena apabila kebocoran data terjadi, penanganannya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak murah. Namun, SoftwareSeni menjamin keamanan semua data Anda dan perusahaan. Tidak hanya itu, Anda juga akan mendapatkan hak milik semua source code proyek yang dikerjakan ketika proyek tersebut selesai.

Selain keamanan dan kenyaman, berikut ini adalah keunggulan SoftwareSeni dibandingkan dengan software house lainnya.

1. Kualitas Berstandar Internasional

SoftwareSeni telah memiliki klien yang tersebar di Asia, Australia, Amerika, dan negara lainnya. Oleh karenanya, SoftwareSeni menetapkan standar internasional kepada semua proyek yang dikerjakan. Salah satu contoh perusahaan luar negeri yang bekerja sama dengan SoftwareSeni adalah Red Balloon. Mereka mempercayakan SoftwareSeni sebagai tim IT dalam pengembangan website hingga customer support. Sebagai informasi tambahan, kami juga memiliki kantor yang berada di Sydney, Australia.

2. Telah Dipercaya Perusahaan Besar di Indonesia

Di dalam negeri pun, SoftwareSeni telah dipercaya banyak perusahaan besar. Sebagai contoh, Astra International telah bekerja sama dengan kami dalam proyek pengembangan website e-Commerce; hasil dari kerja sama tersebut adalah website Seva.id. Beberapa perusahaan besar lainnya adalah Angkasa Pura, Museum Kepresidenan Yogyakarta, Traveloka, dan perusahaan lainnya.

3. Tim Profesional dan Berpengalaman

Saat ini, SoftwareSeni memiliki lebih dari 170 staff yang sangat profesional dan berpengalaman sesuai bidangnya. Maka dari itu, sebuah proyek yang dikerjakan oleh SoftwareSeni akan melalui proses perencanaan yang matang sehingga hasil dari proyek tersebut akan berkualitas dan tentunya selesai tepat waktu.

4. Service yang Beragam

SoftwareSeni memiliki banyak service yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan digitalisasi perusahaan anda. Desain Grafis, User Experience, Customer Service and Support, Application Development, hingga Wordpress & Plugin Development merupakan servis — servis pilihan yang tersedia di SoftwareSeni Indonesia.

Jadi, berminat melakukan kolaborasi bersama SoftwareSeni?

--

--

SoftwareSeni
SoftwareSeni

A fresh approach to websites, apps and software development.