User Experience dan Nilai Pentingnya

Mahendra Gudhakesa
Somia CX Thoughts
Published in
2 min readJun 21, 2018

User Experience, atau biasa disebut dengan UX, saat ini ramai dibicarakan oleh berbagai lini bisnis. Mulai dari perusahaan financial technology hingga e-commerce, mulai dari startup hingga perusahaan multinasional. Topik UX saat ini memang seringkali diidentikkan dengan produk-produk digital, atau internet, tapi apa sebenarnya definisi UX?

User Experience apabila diterjemahkan secara harfiah berarti “pengalaman pengguna”. Pada dasarnya “UX” sebagai sebuah terminologi memiliki arti yang lebih luas dari sekedar ranah digital saja. Don Norman, salah satu pakar di bidang UX dan pendiri Nielsen-Norman Group menyebutkan bahwa User Experience tidak terbatas pada pengalaman pengguna pada saat berinteraksi dengan suatu produk, namun ada banyak hal yang juga ikut berpengaruh terhadap pengalaman seorang pengguna terhadap suatu produk.

Sebagai contoh, dapatkah Anda mengingat pengalaman makan malam Anda yang paling berkesan? Apa saja menurut Anda yang membuat pengalaman makan malam tersebut berkesan? Apakah itu menu makanannya? Nuansa restorannya? Atau mungkin pengalaman Anda bersama orang yang menemani Anda makan malam? Namun, tanpa Anda sadari, pengalaman Anda berjalan menuju restoran, mencari parkir, termasuk pengalaman Anda berjalan keluar restoran, juga berkontribusi terhadap pengalaman keseluruhan makan malam Anda bukan?

Ilustrasi tersebut dapat diaplikasikan kepada lini bisnis apapun yang Anda jalankan. User experience sebagai sebuah disiplin mengedepankan kepentingan dan cerita konsumen Anda secara luas sebagai inspirasi untuk pengembangan inovasi produk atau layanan yang baik. Fokus dan atensi terhadap user experience yang baik inilah yang akan berpotensi untuk meningkatkan kesetiaan loyalty konsumen Anda.

Dalam lingkup produk digital, disiplin user experience bertujuan mengedepankan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan produk digital. Fokus utamanya adalah untuk menemukan titik-titik dalam penggunaan produk yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna yang baik. Dan hal ini tidak hanya terbatas dari tampilan produk (user interface) saja. Disiplin user experience juga mengharuskan pembuat produk digital untuk juga memikirkan bagaimana pengalaman pengguna produk sebelum produk digital tersebut digunakan, atau bagaimana perilaku pengguna pada saat selesai menggunakannya.

Di ranah produk non-digital, fokus dan atensi terhadap user experience yang baik juga sama pentingnya. Pertanyaan yang mungkin patut Anda ajukan pada saat memulai mengaplikasikan user experience bagi bisnis Anda antara lain:

  • Bagaimana produk Anda digunakan?
  • Untuk keperluan apa?
  • Bagaimana perjalanan pengguna Anda dari awal mula mengetahui produk hingga selesai menggunakannya?
  • Dan dalam perjalanan konsumen / pengguna produk Anda tersebut, titik-titik mana yang menurut Anda bisa dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan user experience yang lebih superior dibanding sebelumnya?

Di tengah padatnya kompetisi saat ini, bisnis berlomba-lomba untuk memberikan layanan terbaik bagi para penggunanya. Investasi waktu dan atensi terhadap disiplin user experience dapat memberikan perspektif dan inspirasi yang lebih segar dalam mencari solusi-solusi pengembangan layanan atau produk Anda. Baik digital, atau non-digital sekalipun.

artikel ini dimuat di Koran Kontan pada hari Senin, 4 Juni 2018

--

--