Ethics in Sustainability

Find Harmony in environmental and green things

Daffa R Farandi
Studia Humanika
4 min readJan 23, 2024

--

Photo by D. Jameson RAGE on Unsplash

Etika menjadi pembahasan fundamental yang banyak dibahas di hampir segala ranah rumpun ilmu. Hal tersebut dikarenakan urgensinya untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai etis yang mendasari perilaku dan keputusan dalam menerapkan ilmu. Etika tidak hanya memastikan bahwa kita melakukan hal-hal yang benar atau baik dengan berbagai macam perspektif, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk bertindak secara bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Berbicara tentang etika, maka ia merupakan sebuah pengetahuan yang mempelajari tentang suatu tindakan moral dan nilai-nilai yang mendasari tindakan tersebut. Etika membantu manusia memahami dan menentukan tindakan moral yang benar dan membangun hubungan sosial serta kehidupan bersama yang lebih baik. Etika juga membantu manusia untuk memahami dan menentukan prinsip-prinsip moral yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Hal ini penting karena prinsip-prinsip ini dapat membantu manusia dalam memperbaiki hubungan sosial dan kehidupan bersama. Selain itu, etika juga menjadi dasar pembentukan hukum baik secara kenegaraan maupun professional.

Bersambung pula pada moral, yang mana merupakan seperangkat nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan tindakan-tindakan yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Moral membantu manusia untuk memahami dan menetapkan mana tindakan yang benar, membentuk norma-norma sosial dan hukum yang adil, serta membentuk karakter manusia dengan sifat-sifat positif. Selain itu, Moralitas membantu manusia untuk memahami tindakan yang baik dan buruk, serta menetapkan standar etika yang dapat membantu manusia dalam memutuskan tindakan yang tepat dalam situasi-situasi yang kompleks.

World Economic Forum menyebutkan bahwa di tahun 2024 isu sustainability (Keberlanjutan) akan semakin marak dan didawamkan oleh banyak lembaga. Hal ini tentu tidak terlepas dari kepentingan penjagaan iklim dan lingkungan di tengah derasnya inovasi dan teknologi. Sustainability sendiri menjadi respons moral terhadap anugerah yang luar biasa.

Kita tidak bisa mengembalikan apa yang telah diberikan alam(untuk kita) kepada Bumi. Ketika kita membakar bahan bakar fosil, kita tidak bisa mengulang jutaan tahun sejarah yang dibutuhkan untuk menciptakannya. Ketika kita mencemari langit dan membuat cahaya matahari terbit tak secerah dahulu, kita tidak bisa begitu saja membersihkan atmosfer. Hubungan kita dengan bumi adalah sebuah eksploitasi yang tidak seimbang, dimana kita hanya mengambil sementara bumi memberi.

Etika dalam keberlanjutan (ethics in sustainability) memegang peran krusial dalam memandu perilaku dan keputusan yang diambil oleh individu, perusahaan, dan masyarakat terkait upaya menjaga dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam. Sustainability Practice dirancang untuk membantu individu dan dunia agar tetap memikirkan masa depan. Bagaimana anak cucu kita di masa depan mampu menikmati berbagai hal yang kita rasakan hari ini? Bagaimana agar ekosistem ini terjaga dan tetap lestari meski kian banyak dieksploitasi?

Photo by Noah Buscher on Unsplash

Hal tersebut menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur kita atas anugerah kehidupan yang dimungkinkan oleh lingkungan, yang diwariskan berkat kepedulian dan pengendalian generasi masa lalu. Sustainability berarti memberikan bumi kemampuan untuk bertahan dan dengan pola pikir berkelanjutan. Kita dapat memastikan bahwa rasa hormat terhadap planet ini dan umat manusia akan terus berlanjut bahkan setelah kita meninggal.

Pertama-tama, etika membentuk dasar moral yang mendorong seseorang untuk bertanggung jawab terhadap dampak ekologis dari tindakan mereka. Kesadaran akan konsekuensi jangka panjang terhadap lingkungan dan generasi mendatang menjadi landasan utama dalam mengembangkan strategi keberlanjutan.

Dalam konteks Sustainability, etika juga mengarah pada konsep keadilan. Keadilan dalam interaksi lingkungan dan sosial menjadi perhatian utama, di mana pertimbangan etis memastikan bahwa upaya keberlanjutan tidak hanya memberikan manfaat bagi satu kelompok atau negara, namun juga mencakup kepentingan dan kesejahteraan seluruh masyarakat secara global. Ini mencakup tanggung jawab terhadap komunitas yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

Photo by Clay Banks on Unsplash

Terakhir, etika dalam keberlanjutan untuk mendorong nilai inovasi dan adopsi teknologi yang ramah lingkungan. Ketika nilai-nilai etis diterapkan dalam pengembangan teknologi dan praktik bisnis, hal ini dapat membuka jalan bagi solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Etika menjadi landasan untuk menjawab tantangan global terkait perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pengeksploitasian sumber daya alam. Dengan menggabungkan etika dalam upaya keberlanjutan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil, seimbang, dan lestari bagi semua makhluk hidup.

Maka seharusnya, mendalami berbagai konsep yang teratur dalam sustainability, seperti zero waste, carbon credit, circular economy, waste management, sustainable energy, dsb juga mampu memberikan curahan pesan moral yang mempengaruhi perilaku kita sebagai manusia. Attitude dan etika sebagai manusia akan terus berkembang sejalan dengan bagaimana manusia menjalankan aktivitas dalam konsep tersebut. Maka sustainability sangat mampu memberikan perubahan etika ke arah yang positif.

Referensi:

Nature, C. F. H. A. (2022, February 2). Ethical Aspects of Sustainability. Center for Humans and Nature. https://humansandnature.org/ethical-aspects-of-sustainability/

Torelli, R. (2020, July 13). Sustainability, responsibility and ethics: different concepts for a single path. Social Responsibility Journal. https://doi.org/10.1108/srj-03-2020-0081

The Ethics of Sustainability. (n.d.). Markkula Center for Applied Ethics. https://www.scu.edu/environmental-ethics/resources/the-ethics-of-sustainability/

--

--

Daffa R Farandi
Studia Humanika

Ketika hati menyeru dan terpancing menggerutu sedang lisan tak mampu mengungkapkan maumu, menulis akan membantumu