7 Tips untuk Membangun Budaya Tempat Kerja Positif
Memiliki lingkungan kerja yang positif merupakan impian, terutama dari orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dibandingkan kehidupan personal. Berada di lingkungan kerja yang kurang mendukung akan memberi dampak buruk, seperti menurunkan kinerja.
Lingkungan yang positif akan meningkatkan kerja sama tim, produktivitas, moral, serta kreativitas. Hal ini juga mungkin dapat mengurangi tingkat stres para pekerja. Veronique James, CEO dari The James Agency membagikan tips untuk membangun budaya kerja yang positif.
Dimulai dengan rasa syukur
Memulai hari dengan rasa syukur akan membuat hari yang baik. Untuk membangkitkan rasa bersyukur dalam tim, kamu bisa coba membuat forum sebelum rutinitas kerja untuk saling memberikan compliment agar tiap orang merasa diakui dan dihargai.
Membangun lingkungan yang aman
Tidak ada yang lebih merusak dibandingkan “benalu” dalam lingkungan kerja/tim. Dalam bentuk apapun, ia dapat menghambat munculnya ide-ide baru dan kolaborasi karyawan.
Membangun lingkungan kerja yang aman bisa dilakukan dengan menghilangkan pribadi/faktor negatif dan mulai menghormati berbagai ide yang muncul dari mulai karyawan senior sampai pegawai magang.
Bertanggungjawab
Ungkapan yang pas adalah : “jangan meninggalkan piring kotor di wastafel”. Jangan meninggalkan hal yang berantakan untuk dibereskan oleh orang lain. Berusahalah untuk tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.
Dengan membudayakan sikap tanggung jawab, kita akan menjadi pribadi yang dapat menghormati waktu kerja orang lain. Jika kita tidak menghormati waktu rekan kerja yang lain, kita berkontribusi membuat lingkungan kerja negatif.
Jangan hanya melihat masalah, tapi peluang
Saat emosi dan stres meningkat, masalah kecil di tempat kerja atau pada tim akan di besar-besarkan. Padahal, menurut Veronique, masalah justru bisa menjadi kesempatan untuk melakukan refleksi, analisi, dan evalusia agar nantinya kejadian yang sama tidak akan terjadi.
Cobalah untuk menemukan ironi dan humor dalam setiap situasi. Melihat berbagai perspektif pada satu situasi bisa meringankan keadaan emosional dan mengembalikan suasana menyenangkan dalam tim.
Konsistensi menjadi kunci
Saat ini ada begitu banyak tren baru dalam budaya perusahaan. Jam kerja fleksibel, ruang kerja terbuka, waktu senggang yang cukup lama, dan lainnya. Kita mudah untuk tergoda untuk mencoba budaya tersebut karena terlihat keren, produktif, atau mungkin karena ingin mengimbangi pesaing.
Tetapi perlu diingat, budaya yang sama tidak selalu berhasil dalam tiap perusahaan. Veronique menyatakan bahwa konsistensi menjadi hal kunci dalam mencari budaya kerja yang pas. Meski perubahan bisa berdampak positif, tetapi sebaiknya kita tidak menghilangkan hal-hal yang sudah berjalan baik dari budaya organisasi yang sudah ada.
Mendorong pikiran yang positif
Tidak perlu membuang waktu pada perilaku negatif yang tidak sejalan dengan moral bisnis kalian. Berusalah untuk secara proaktif mendorong seluruh tim berpikir positif setiap waktu. Bahkan ketika hal-hal tampaknya berada di luar kendali, pemikiran positif akan membantu kita untuk mengatasinya.
Jangan mengorbankan yang penting untuk hal mendesak
Hubungan dengan tim bukan hanya saat rapat atau urusan-urusan yang mendesak. Pemimpin adalah penyemangat perusahaan dan perekat yang mengikat organisasi secara bersama. Tanpa adanya hubungan reguler dengan anggota tim, semangat dari visi misi perusahaan bisa luntur dan menurunkan kualitas budaya kerja.
Sumber artikel : inc.com