Apa sih, Net Neutrality itu?

Sebagai netizen, pasti kita sudah sering disuguhi iklan-iklan dari provider kita — ketika kita lagi browsing. Tapi tahukah kamu, jika hal tersebut merupakan pembajakan akses internet pelanggan?

Tristia Riskawati
Suarsocial
Published in
2 min readSep 16, 2018

--

Lho?

Ini karena sejumlah operator seluler dan Internet Service Provider (ISP) secara sengaja menyisipkan iklan tanpa sepengetahuan dan persetujuan pelanggan. Na’asnya, pelanggan tidak bisa berbuat apa-apa karena hal tersebut merupakan wewenang ISP sebagai pengelola layanan internet.

Setidaknya, itu termasuk pelanggaran jika kita menganut paham net neutrality dalam berinternet.

Nah, apa sih net neutrality?

Net Neutrality merupakan sebuah prinsip dimana penyedia jasa internet (ISP) seperti Telkom, Indosat, Biznet Network, atau XL Axiata harus bersikap adil terhadap semua penyedia konten internet (situs) dan tidak membatasi hak akses pelanggan. Ini berarti konten dari semua penyedia konten bisa diakses dengan kecepatan dan kualitas transmisi yang sama.

Isitilah Net Neutrality awalnya berasal dari tesis Tim Wu, seorang profesor dari Universitas Columbia yang membahas tentang diskriminasi broadband.

Salah satu contoh kasus pelanggaran Net Neutrality yang fenomenal terjadi di Amerika serikat pada tahun 2008 ketika penyedia jasa internet terbesar di Amerika Serikat, Comcast, mengurangi kecepatan pelanggan mereka yang melakukan unduhan berkas menggunakan perangkat lunak Bittorrent.

Kasus tersebut terus bergulir hingga pada tahun 2009, Comcast mengakui bahwa telah melakukan kesalahan tersebut dan menghentikannya pada tahun 2011.

Bagaimana Net Neutrality bekerja?

Begini contohnya.

Jika kamu mengakses situs Netflix, maka video akan dikirimkan dalam bentuk paket-paket data ke pengguna dan anggap saja ada 10 paket yang dikirimkan Netflix ke pengguna. Di saat yang bersamaan, anggap saja kamu juga sedang mengakses video dari YouTube, sehingga YouTube juga mengirimkan 10 paket ke pengguna.

Dari sini, ISP bertugas sebagai pengantar paket-paket tersebut. Dengan Net Neutrality, paket dari Netflix dan YouTube akan dikirimkan secara adil dengan jumlah dan waktu yang sama, sehingga tidak ada jeda antara video dari Netflix dan YouTube.

Akan tetapi bila Net Neutrality tidak ada, misalnya Netflix membayar jalur internet ke Comcast, maka paket-paket yang dikirimkan Netflix akan didahulukan sehingga sampai ke pengguna lebih cepat dan akibatnya video dari YouTube akan terhambat.

Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila tidak ada Net Neutrality. Penyedia konten internet yang tidak memiliki banyak budget harus kehilangan akses karena tidak membayar akses internet ke ISP. Di sisi lain, netizen juga tentunya dirugikan dengan keberpihakan ISP tersebut.

Pro dan Kontra

Setiap regulasi pasti mempunyai pro dan kontra. Di satu sisi, regulasi Net Neutrality menguntungkan penyedia konten dan netizen dalam mengakses internet yang notabene sudah mereka bayar ke ISP.

Di sisi lain, banyak ISP yang menentang regulasi Net Neutrality karena mereka tidak bisa mengontrol akses internet pelanggan seperti melakukan blokir situs, meminta biaya tambahan ke penyedia konten untuk mendapatkan jalur internet khusus, dan melakukan monitoring semua aktivitas akses internet pelanggan.

Menurutmu gimana kalau Net Neutrality diterapkan di Indonesia?***

Sumber:

https://id.techinasia.com/hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-net-neutrality
https://medium.com/swlh/wtf-is-net-neutrality-6330cbc36315

--

--