Tahan,
Tidak semuanya harus diungkapkan saat ini juga. Tahan lalu ucapkan dalam hati atau ditulis terlebih dahulu, kira-kira apakah ada kata-kata yang menyakitkan atau menimbulkan salah paham?
Menyamakan Frekuensi,
Saat akan membicarakan hal penting sebaiknya kita dan lawan bicara memiliki frekuensi yang sama agar pembicaraan menjadi lebih siap.
Sebaiknya hindari tiba-tiba berkata panjang lebar mengenai hal yang penting, lawan bicara bisa kaget dan mungkin penerimaan nya bisa berbeda dengan persepsi kita. (Ya kecuali memang niatnya ngasih suprise seperti nembak atau ngelamar)
Awali dengan pembuka…
“Saya ada beberapa poin yang ingin dibahas mengenai hal ini terutama di bagian ini. Apakah bisa kita obrolkan nanti siang atau malam?”
Dengan pembuka, frekuensi lawan bicara bisa sama dan pembicaraan menjadi lebih siap.
Mengeluh,
Mereka yang sedang mengeluh tidak semuanya menginginkan solusi ataupun diskusi. Terkadang mereka hanya ingin mengeluh dan ingin ada seseorang yang mau mendengar keluhan nya.
Pesan Kosong…
Saat ini kebanyakan dari kita melakukan pekerjaan dari rumah, dan cara berkomunikasi nya menggunakan chat (Slack, Telegram, WhatsApp, dll).
Saat berkomunikasi dengan rekan kerja hindari untuk mengirimkan pesan kosong seperti,
“Halo…”
“Halo, ada waktu?”
“Halo, mau tanya sesuatu neh..”
Kadang pesan kosong seperti diatas bisa mengganggu fokus rekan kerja , karena mereka akan menunggu nunggu balasan setelah menjawab pesan tersebut.
Usahakan mengirimkan pesan yang jelas agar rekan kerja tidak bertanya tanya.
“Halo, ada waktu kah siang ini? mau ngobrolin tentang project website dengan klien A”
Halo, mau tanya dong, kalau untuk project B, status development nya sampai mana ya?
Background
Ini adalah artikel berisi catatan pembelajaran yang pernah saya dapatkan. Judul nya nyontek dari judul artikel yang ditulis oleh Istri Windhy Monica “Hari ini belajar Apa?” , hehe pinjem judul nya ya sayang.. 😄🙏
