Saat kau memiliki pasangan. emh… menemukan pasangan maksudku, atau calon pasanganmu atau seseorang yang kau anggap akan menjadi pasanganmu. kau mungkin merasa berhak atasnya.
Tenanglah.. kau bukan satu satunya orang yang mungkin merasa seperti itu. aku juga pernah merasa seperti itu.
Tahukah kau, semakin kau merasa berhak, semakin kau tak menyadari bahwa kau akan semakin menuntut, dan semakin kau akan menggenggamnya erat.
ingat filosofi pasir?. semakin kau genggam erat.. satu persatu butirannya akan lepas dari tanganmu. dan pada akhirnya.. hanya sedikit.. amat sedikit yang tersisa.
Terkadang kita lupa bahwa setiap orang memiliki ruang kehidupan dimana ia sendiri yang memilih siapa saja yang boleh memasukinya. dan jangan tersinggung jika ia tidak mengundangmu… itu haknya.
Terkadang kita lupa juga bahwa hati pasangan kita tidak seutuhnya untuk kita. ada ruang untuk ditempati keluarganya, temannya, hewan kesayangannya, impiannya dan tentu ruang paling besar ditempati oleh Tuhannya.
jadi jika kau pernah mendapat kata kata “hatiku seutuhnya untukmu” jangan terlalu dipikirkan. karena itu sangat tidak mungkin.
Oh tidak… aku tidak mengajarimu untuk mengabaikannya. sama sekali tidak.
Perhatikan dia, sayangi dia. Tapi berikan ia ruang bergerak.
biarkanlah ia tumbuh. tumbuhlah bersamanya. hingga suatu saat kalian akan bersama menjulang tinggi.