4 Keputusan Bisnis Teknologi Terburuk

Hendrajaya
Sysca
Published in
2 min readMay 1, 2019

Ketika menjalankan bisnis, semuanya tentang membuat keputusan.

Didalam bisnis kita tidak bisa berharap sempurna setiap saat. Ada beberapa keputusan salah yang membuat kita menyesal seumur hidup kita.

Berikut 4 keputusan bisnis teknologi terburuk yang bisa kita petik hikmatnya.

  1. Motorola disalip Blackberry
    Motorola pernah berada dipuncak bisnis telepon genggam. Ingat seri Motorola Razr yang sangat mempesona?
    Tetapi mereka menunda terlalu lama versi smartphone mereka. Membiarkan Blackberry maju terlebih dahulu dan pasar langsung mengganti telepon genggam mereka dengan Blackberry.
    Dibanding fokus kepada pengalaman pengguna, Motorola lebih fokus kepada keindahan bentuk produk mereka. Secara beruntun dari bulan Oktober 2006 sampai bulan Maret 2009 saham mereka turun sampai 90%. Jika dikonversikan Motorola rugi sampai 4.3 Billion USD.
    Pada Januari 2011, slogan “Hello Moto” resmi berubah menjadi “Goodbye Moto”.
  2. Blockbuster tidak membeli Netflix
    Ditahun 2000 Co-Founder Netflix Reed Hastings mengajukan proposal kepada Blockbuster untuk bekerja sama. Netflix mengajukan bahwa mereka bisa membantu Blockbuster dalam penjualan online. Secara angka Netflix menawarkan diri untuk dibeli oleh Blockbuster hanya seharga 50 Juta USD. Blockbuster langsung menolak dan menutup semua pintu negosiasi. Bad Moves.
    Hanya dalam 10 tahun kemudian situasi berubah. Blockbuster mengajukan 11 pengajuan perlindungan kebangkrutan. Sebaliknya Netflix memiliki pengguna 90 juta pengguna diseluruh dunia dengan asset sekitar 13.5 Milliar USD meningkat 27.000% dari penawaran kepada Blockbuster.
  3. Excite tidak invest di Google
    Pada tahun 1999, Google sedang pesat berkembang sebagai search engine yang banyak digunakan. Dengan perkembangan internet yang mengguncangkan peradaban dunia, sebenarnya tidak perlu orang jenius untuk menyadari bahwa investasi 750.000 USD akan sangat sangat menguntungkan. Sayangnya hal ini tidak berlaku pada Excite. Mereka melewatkan penawaran itu didepan mata mereka. Sekarang Google bernilai lebih dari 200 Miliar USD.
  4. Ross Perot dan ramalan jitu tentang Microsoft
    Ditahun 1979 Bill Gates seorang pemuda berumur 23 tahun berkeyakinan akan menjadi orang yang sangat kaya. Seorang pebisnis yang bernama Ross Perot ditawarkan untuk membeli Microsoft seharga 30 sampai 40 Juta USD. Sayangnya dibanding melihat Microsoft sebagai perusahaan yang atraktif. Perot menolak untuk mengeluarkan uang. Perot mengatakan Microsoft belum mencapai puncak kejayaannya.
    Dan benar saja Microsoft memang belum mencapai puncak kejayaannya. Saat ini Microsoft memiliki market capital diangka 343 Miliar USD menurut Forbes dan dianggap sebagai Brand penting didunia ini.
    Perot sampai sekarang mengatakan itu adalah keputusan terburuk yang pernah diambil olehnya.

Jadi apa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita diatas?

  1. Penundaan bisa membuat perusahaan bangkrut.
  2. Fokus pada pengembangan perusahaan dari yang bisa diukur menjadi tidak bisa diukur. (Banyak toko versus Online).
  3. Jika kita terlalu sibuk didalam bisnis. Kemungkinan terlewatkan kesempatan emas sangat tinggi.
  4. Jangan galau.

Kamu butuh asisten yang tidak akan sakit, cuti, lupa?

Jika jawabannya Iya maka kamu wajib cobain Sysca virtual asisten yang bisa banget bantuin kamu menjadwal dan mengingatkan.
Saat ini Sysca baru ada di aplikasi LINE. Add Sysca di LINE @Sysca atau www.sysca.id

Thanks For Reading :) Dont forget to follow.

--

--