The Power of Soft Selling in Marketing

Hendrajaya
Sysca
Published in
2 min readApr 17, 2019

Soft selling menurut Will Kenton adalah pendekatan penjualan secara halus dan memiliki karakter yang tidak agresif. Soft selling dirancang untuk menghindari potensi memaksa customer secara langsung.

Menggunakan teknik soft selling tidak membuat seorang sales menjadi pasif.

Melainkan teknik ini dirancang untuk mendorong sebuah product ketika ditawarkan tanpa membuat kita terlihat memaksa. Salesperson yang menggunakan teknik soft selling akan melakukan pendekatan dahulu untuk membuat customer nyaman dengan salesperson tersebut. Teknik soft selling sangat banyak menghabiskan Time, Energy, Money salesperson karena mereka harus menjaga relasi dengan customer secara sangat baik.

Soft selling biasanya menekankan pada keunggulan sebuah produk atau jasa dan membangun emosi dengan customer dengan humor atau kedekatan. Dimana secara rasional keputusan untuk membeli tergantung dari perasaan customer.

Perbedaan soft selling dengan hard selling

Hard selling dirancang untuk menghasilkan penjualan dalam waktu yang singkat. Karakteristiknya agresif, memaksa.

Sedangkan soft selling biasanya dimulai dengan konsultasi(Pertanyaan) terlebih dahulu. Salesperson lalu akan melakukan edukasi terlebih dahulu tentang produk/jasa sebelum dijual.

Lesson Learn

  1. Tidak ada yang salah dengan kedua teknik diatas
  2. Salesperson yang baik biasanya akan menggabungkan kedua teknik diatas.
  3. Salesperson yang baik tetap akan dinilai berdasarkan hasil penjualannya bukan berdasarkan teknik yang digunakan.

Kamu butuh asisten yang tidak akan sakit, cuti, lupa?

Jika jawabannya Iya maka kamu wajib cobain Sysca virtual asisten yang bisa banget bantuin kamu menjadwal dan mengingatkan.
Saat ini Sysca baru ada di aplikasi LINE. Add Sysca di LINE @Sysca

Thanks For Reading :) Dont forget to follow.

--

--