Sebelum Menyesal di Usia Tua, Ayo Traveling dan Bahagia

Alifatul Mufarrohah
Tabook
Published in
5 min readApr 5, 2018

--

Setiap manusia yang hidup di bumi ini berhak untuk bahagia. Dan untuk bahagia, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Meski sejatinya cukup dengan bersyukur kita pasti akan bahagia, tapi ada kalanya kita juga membutuhkan beberapa hal untuk bahagia, traveling misalnya.

Samahalnya dengan bahagia yang menjadi hak bagi siapa saja, pun dengan traveling. Meski bisa dinikmati oleh siapa saja, namun ada beberapa hal dalam traveling yang justru hanya bisa dinikmati selagi muda. Oleh karena itu sebelum kamu menyesal karena tak pernah melakukan hal-hal berikut ini di kala muda, mari isi masa muda kita dengan cara traveling bahagia ini.

“In 20 years⏳, you will be more disappointed☹️ by what you didn’t do than by what you did.“

(Mark Twain)

1. Sekali seumur hidupmu, cobalah untuk melakukan solo traveling

(Sumber: https://www.gapyear.com/articles/opinion/7-things-you-need-to-be-to-travel-solo)

Beberapa dari kita mungkin sudah terbiasa dengan pola bepergian secara berkelompok. Sembari menyuarakan slogan “Nggak ada lo nggak asik” maka resmi sudah pola ini menjadi kebiasaan yang tak terbantahkan.

Namun, pernahkah sekali terlintas dalam benakmu untuk mencoba solo traveling selagi usia dan semangat muda masih membara. Mengapa harus?

Karena Solo traveling adalah kesempatan yang bagus untuk mengenal dirimu sendiri, lantas akhirnya kamu akan memahami serta mampu menggali potensi yang telah kamu sadari. Bahkan sejatinya proses penyembuhan diri akan lebih terasa ketika kamu melakukannya dalam perjalanan seorang diri. Trust me, it works guys!

2. Jika mencapai impian terasa sulit, cobalah untuk mencapai puncak dengan mendaki gunung

(Sumber: Shutterstock)

Tubuhmu masih bugar, usiamu masih muda, pikiranmu masih terasa segar, dalam kondisi seprima itu, apakah kamu masih enggan untuk melewatkan kesempatan mendaki gunung? Karena seiring bertambahnya usiamu, maka tanggung jawab dan tanggunganmu pun juga semakin bertambah. Selagi masih melajang, manfaatkan stamina mudamu untuk mendaki gunung. Mengapa harus?

Karena saya tahu, bahwa mencapai impian dalam hidup adalah proses yang panjang dan tidak semudah yang dibayangkan. Di sinilah fungsi mendaki gunung dibutuhkan, karena kamu akan dilatih untuk gigih dan bersemangat demi mencapai puncak yang menjadi impian setiap pendaki, ibarat ini adalah medan latihan untuk perjalanan panjangmu menuju impian. Ketika sampai di puncak dengan selamat pasti kamu akan merasa puas, bahagia, bahkan ingin mendaki lagi. Begitulah nanti rasa yang akan kamu dapatkan ketika berhasil mencapai impian setelah jerih payah yang kamu lakukan. Apalagi mendaki juga akan melatih fisikmu agar menjadi lebih kuat lagi.

3. Menambah teman dengan menginap bersama di hostel

(Sumber: Shutterstock)

Selain lebih menghemat budget dibandingkan dengan menginap di hotel mewah, menginap di hostel nyatanya akan memberikanmu banyak pengalaman. Konsep hostel ini seperti kamar asrama yang didesain dengan ranjang bertumpuk. Di sanalah kamu akan menemukan berbagai teman yang sebagian besar adalah traveler muda dari berbagai negara.

Bukankah itu kesempatan yang bagus untuk memperluas lingkar pertemanan? Toh segala kebaikan di dunia ini akan datang seiring dengan luasnya pertemanan yang kita punya bukan? Semakin banyak teman yang kamu dapatkan, maka semakin besar peluangmu untuk merasakan berbagai hal baru, seperti traveling bersama di kota atau negara asalnya.

4. Wisata nostalgia ke tanah leluhur

(Sumber: http://indiauntravelled.blogspot.co.id/2014/10/travelling-solo-to-himalayas.html)

Pernahkah kamu sejenak mengingat masa ketika orang tamu bercerita tentang kakek nenek yang tinggal jauh di desa? Lalu, kapankah kamu terakhir berkunjung ke desa kelahiran orang tuamu? Bersua dengan kakek nenek yang semakin renta?

Jangan bilang kamu sudah tak pernah lagi ke sana sejak masa kanak-kanak. Nah guys, kali ini cobalah untuk sebentar saja memikirkan kakek nenek dan kerabat jauh yang tinggal di desa. Kunjungilah mereka di sana, dan dapatkan banyak pengalaman sebuah perjalanan nostalgia yang menakjubkan. Lupakan sejenak keramaian di kota, mari hirup udara segar dari desa. Menikmati kehidupan sederhana tanpa bayangan hura-hura di sosial media.

6.Mau ke luar negeri gratis? Cobalah melamar pekerjaan menjadi volunteer dunia

(Sumber : https://proworldvolunteers.org/travel-essentials/)

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa jalan-jalan keluar negeri gratis tanpa mengeluarkan biaya sepersenpun. Namun tentu saja harus ada pengorbanan dan perjuangan ekstra keras agar bisa mewujudkannya. Jika kamu masih berstatus mahasiswa, kamu bisa memanfaatkan berbagai beasiswa dan pertukaran pelajar antar negara. Namun bagaimana jika sudah lulus kuliah?

Daftarkan dirimu menjadi volunteer yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi seperti PBB atau organisasi lainnya. Beberapa lowongan yang disediakan biasanya seperti mengajar dan tenaga medis. Peluang inilah yang harus kamu manfaatkan sebaik mungkin selagi usiamu masih muda. Karena mayoritas dari volunteer yang dibutuhkan hanya akan memberikan kesempatan bagi mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

7. Tantang dirimu sendiri dengan olahraga ekstrem

(Sumber: Shutterstock)

Kalau selama ini kamu sudah familiar dengan kegiatan traveling yang itu-itu saja, cobalah untuk menantang diri dengan melakukan kegiatan ekstrem untuk menguji adrenalinmu. Cobalah menantang diri sendiri untuk melakukan berbagai hal yang “tak biasa”. Misalnya mencoba olahraga paralayang, paragliding hingga bungee jumping.

Tentu saja semua kegiatan ekstrem ini hanya akan bisa kamu nikmati selama tubuhmu masih dalam kondisi prima dengan stamina anak muda. Kalau nanti usiamu sudah semakin tua, tentu saja kondisi badanmu juga pasti tidak bisa diajak melakukan kegiatan ekstrem. Jadi, tunggu apalagi? Buang keraguanmu dan taklukan dunia!

8. Jangan ragu untuk mencicipi kuliner khas di tempat wisata

(Sumber: Shutterstock)

Bagi orang Indonesia yang mayoritas beragama Islam, memilih makanan tentu harus dilihat halal tidaknya bahan yang digunakan. Namun bukan berarti kamu yang beragama islam tidak bisa menikmati kuliner khas di destinasi wisata yang sedang kamu kunjungi bukan? Tentu masih ada berbagai kuliner halal yang masih bisa dinikmati selagi traveling.

Karena rasanya belum sah jika kamu traveling tidak mencicipi kuliner khasnya, apalagi jika yang disajikan adalah kuliner ekstrem yang tidak akan kamu jumpai di tempat lain. Misalnya seperti sate gurita di Sabang atau sate jamur di Jogja. Pengalaman kuliner ini akan menciptakan kenangan traveling yang semakin menyenangkan dan tak terlupakan.

Agar nantinya kamu tak ketinggalan berbagai informasi seputar destinasi wisata yang menarik, setiap bulannya Tabook akan menyiapkan konten spesial berjudul Destinasi Favorit yang bisa kamu gunakan sebagai referensi mencari ide liburan. Karena kami percaya, traveling adalah salah satu cara yang akan membuat hidup kita semakin bermakna dan bahagia.

--

--