Kalo kamu pikir chatbot penting, copywritingnya juga dong

Arbha Witarsa
Talkabot.id
Published in
5 min readMay 11, 2019
Photo by Allie Smith on Unsplash

Copywriting bukan tentang perusahaan, melainkan tentang pandangan konsumen terhadap perusahaan. Copywriting memberikan petunjuk untuk produk/jasa yang kamu punya dan memperlihatkan alasan kenapa kamu sepadan dengan waktu yang mereka keluarkan. Jadi Copywriting bukan hanya pesan tertulis yang ingin kamu sampaikan, tapi juga penggambaran nilai perusahaan kamu ada di setiap kata-nya.

Dalam konteks chatbot, kata yang tepat dapat menjaga konsumen kamu terhubung berjam-jam, bahkan hingga ketagihan. Seperti kamu sedang mendekati wanita/pria idaman kamu, chatbot mendekati konsumen-konsumen kamu secara personal. Jika ada salah kata, atau mereka menjawab dengan kata yang tidak tepat, jangan harap konsumen kamu akan bertahan. Mereka akan pergi menjauh seperti wanita/pria idaman Anda.

Definisi Copywriting

Copywriting (Kalo Bahasa Indonesia-nya naskah iklan) adalah naskah yang ditulis oleh seorang penulis naskah iklan untuk disebarluaskan guna kepentingan komersial. Contohnya, naskah iklan televisi, radio, majalah, koran, baliho, spanduk, dan lain sebagainya. Penulis naskah iklan lazim disebut copywriter, naskah atau teksnya disebut copy atau copywriting. Copywriting juga bisa berarti kegiatan menulisnya. Dalam praktiknya, naskah iklan tidak hanya berupa iklan konvensional atau berkategori above the line (seperti iklan televisi, radio, atau media cetak), melainkan naskah promosi apapun yang dibutuhkan oleh industri. Misalnya, teks situs web, kalender, brosur, semboyan perusahaan/produk (tagline), surat penjualan (sales letter), rilis pers (press release), direct mail, nawala (newsletter], dan masih banyak lagi. (Paragraf ini di ambil dari Wikipedia)

Photo by Anthony Tuil on Unsplash

Medium sebagai alat

Pada dasarnya copywriting merupakan suatu pesan yang digunakan untuk mengkomunikasikan nilai dari perusahaan (promosi). Untuk menyampaikan nilai ini perusahaan dapat menggunakan medium yang berbeda-beda, dan salah satunya adalah chatbot. Penting untuk diketahui bahwa setiap alat promosi seperti poster, flyer, radio, chatbot, bahkan pemasaran yang terafiliasi yang dilakukan influencer adalah sebuah medium. Pesan yang disampaikannya adalah sebuah copy.

Setiap medium menggunakan pendekatan yang berbeda-beda. Contohnya kata-kata yang digunakan pada poster jelas berbeda dengan flyer. Poster dibaca oleh banyak orang sekaligus, sedangkan flyer dibaca oleh satu orang dalam satu waktu. Dari informasi itu saja kita bisa menyimpulkan kata-kata apa yang cocok digunakan untuk poster dan kata-kata apa yang cocok digunakan untuk flyer. Apakah anda mengerti gambaran besar medium sebagai alat? Kalo kamu ngerti setidaknya di dalam kepala kamu sudah terbayang kan apa kata-kata yang cocok untuk digunakan di chatbot perusahaan kamu.

“Ultimate Fusion” Chatbot dan Copywriting

Seperti kombinasi kekuatan Goku dan Gohan dalam serial kartun Dragon Ball, pengombinasian chatbot dan copywriting akan menghasilkan sarana promosi persuasif yang sangat kuat. Kemampuan chatbot melakukan pendekatan secara personal dan dapat digunakan oleh banyak orang dalam satu waktu, dikombinasikan dengan copywriting yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan dapat meningkatkan penghasilan perusahaan kamu. Kenapa ujung ujungnya ke penghasilan? Jelas sekali konsumen adalah elemen paling penting dalam bisnis kamu. Semakin banyak konsumen yang merasa puas dan nyaman (walaupun ada yang tidak melakukan transaksi) semakin besar juga peluang kamu mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Semakin sedikit konsumen, ya semakin sedikit juga penghasilan.

Untuk mengombinasikan chatbot dan copywriting perlu mengetahui seberapa jauh chatbot anda terlatih dan butuh juga informasi mengenai data kebiasaan pelanggan. Karena pendekatan chatbot lebih personal, kita tidak bisa hanya mengandalkan data demografis standar saja. Kamu juga perlu menganalisa bagaimana konsumen berhubungan dengan kamu, apa saja yang konsumen sukai dari fitur yang anda punya, berapa lama konsumen berinteraksi dengan kamu, dll. Kamu perlu membangun komunikasi dengan konsumen sesuai preferensi mereka sendiri. Maka dari itu sangatlah penting untuk melakukan testing kepada chatbot yang kamu gunakan untuk perusahaan kamu. Saya sangat menganjurkan untuk melakukan testing kepada orang lain diluar tim yang kamu miliki, dengan alasan agar kita dapat menilai bagaimana konsumen akan berinteraksi dengan chatbot kamu.

Membangun chatbot dengan personalitasnya sendiri dan memiliki copywriting yang baik bukan lah hal mudah. Kamu perlu mengerti apa artinya sabar, dan kolaborasi (2+2=5, ngerti?). Dibutuhkan waktu yang sangat panjang untuk dapat menjadikan chatbot sangat pintar menjawab setiap kalimat yang dilontarkan konsumen. Secara tidak langsung kita seolah harus bisa mengajajarkan chatbot untuk memiliki kemampuan berbahasa. Bagaimana mengajarkan ilmu bahasa kepada komputer? Ya, itu jelas membutuhkan waktu. Jika kamu ingin sedikit mempercepat dan meningkatkan kemampuan chatbot kamu, carilah copywriter, carilah ahli bahasa, psikolog, data analyst, branding consultant, dan semua orang yang bisa mengerti konsumen kamu dan mengaplikasikan pengertian mereka ke chatbot kamu.

Kalo kamu masih mau tau soal chatbot, coba kamu ngobrol dengan chatbot dari Talkabot.id yang namanya Bobb, klik disini. Ngobrol apa aja yang kamu mau, hitung-hitung kamu ngasih ilmu ke Bobb, karena chatbot bakal terus belajar sampe mereka di take down.

Pengaplikasian copywriting pada chatbot mungkin belum bisa kita simpulkan apakah sekarang sudah berhasil atau belum, namun yang pasti hal ini sangat penting. Bisa jadi dalam 10 tahun kedepan kita dapat menyimpulkan bahwa chatbot dapat berbicara kepada kita manusia seolah-olah mereka bukanlah robot. Karena chatbot tidak akan pernah berhenti belajar, dan pengembang chatbot tidak akan berhenti berinovasi maka chatbot pun akan terus berkembang. Selain waktu, seberapa terbukanya pengembang chatbot untuk bekerjasama dengan banyak institusi dan profesi dari lintas bidang pun akan menentukan berkembangan chatbot dimasa depan. Namun yang pasti chatbot menggunakan kata-kata sebagai senjata mereka. Maka sangatlah penting kita menggunakan copywriting dengan baik dalam membangun chatbot yang kita buat.

Untuk mengetahui contoh copywriting yang buruk kamu cukup membaca artikel ini lagi dari awal hingga akhir. Penggunaan kata-kata setengah kasual dan setengah formal, dan menulis artikel dengan gaya bahasa setengah-setengah dan tanggung untuk suatu perusahaan dan rata-rata pembaca yang notabene penggiat bisnis adalah contoh copywriting yang buruk, menurut saya. Jangan lupa juga soal tanda baca, dan cara membahas isu yang di angkat, juga soal Wikipedia, mungkin lebih buruk lagi. Tapi copywriting di zaman sekarang itu sesuai selera, maka dari itu jangan takut berkarya!

Agar berimbang dan artikel ini jadi tidak sepenuhnya buruk, berikut saya berikan contoh baik copywriting sekaligus tips copywriting yang dapat diaplikasikan untuk chatbot anda, klik disini.

--

--

Arbha Witarsa
Talkabot.id

An ant in a little colony, who have a dream to become an elephant.