Merasuknya Dunia Digital dalam Industri Mode

Sasyalia S.
Talkabot.id
Published in
2 min readAug 16, 2019
Photo by freestocks.org on Unsplash

Industri mode, mulai dari toko retail yang sering memberikan potongan harga sampai merek ternama, begitu luas sehingga bisa disebut menjadi salah satu industri penggerak ekonomi global. Walau begitu, banyak beban yang mesti dipikul industri ini karena terus terdampak ketidakpastian ekonomi global diiringi dengan perubahan tren yang kian berganti. Tak ayal jika perkembangan industri mode pun harus tetap berputar agar tak tertinggal perkembangan mode untuk mendorong dan mengimplementasikan inovasi pada desain, manufaktur, hingga proses pemasokan.

Menurut Roger Lay, seorang Digital Marketing Lead di Deloitte Digital Switzerland, tantangan yang kini dihadapi oleh merek mode adalah bahwa mereka kesulitan memenuhi ekspektasi konsumen. Lay menyebut juga bahwa “the role of the consumer has shifted from one of passive observance to enabled dominance,” yang mana konsumen tak lagi ingin semata-mata membeli produk saja karena perkembangan signifikan dunia digital telah memengaruhi mereka. Kini, konsumen ingin lebih mendapatkan informasi dan selektif, dan mereka juga peduli bagaimana mereka tampil di publik dan media sosial yang juga beriringan dengan persepsi atas barang yang mereka beli dan miliki. Masih mengutip Lay, dikatakan bahwa “the vast majority of consumers use digital channels before, during, or after making their purchases.”

Hal di atas menunjukkan bahwa kini dunia digital telah merasuki dunia mode. Menjadi merek yang paham betul akan dunia digital tak lagi menjadi segmen yang terpisah dalam dunia mode sendiri. Alih-alih, ini bisa menjadi basis bagi merek untuk menunjang relasi merek dengan konsumen.

Photo by Lauren Fleischmann on Unsplash

Sebuah perusahaan lingerie daring bernama True&Co misalnya, membuat kuis dengan beberapa opsi untuk mempersonalisasi rekomendasi para calon pelanggan. Ini adalah sebuah inovasi kreatif dan mempermudah konsumen untuk mendapatkan lingerie yang diinginkan secara daring.

Tak sampai disitu, dunia digital juga turut berperan untuk mempromosikan merek-merek mode ini. Lewat Instagram, misalnya. Besarnya exposure yang bisa diraih para fashion influencer terlihat menggiurkan dan menjanjikan bagi merek mode demi mendapatkan hati para calon konsumen. Tak jarang, kini kerap terlihat merek mode terkenal hingga mewah pun turut meng-endorse influencers supaya banyak calon pelanggan yang setidaknya melihat campaign yang sedang dijalankan merek tersebut.

Tentu saja, merambahnya era digital ke dunia mode tak menutup kemungkinan akan ada banyak kesempatan baru yang dihasilkan oleh pengembangan dunia digital yang kemudian diimplementasikan di industri mode. Untuk keduanya, kuncinya adalah untuk tetap memiliki keseimbangan antara inovasi dan membangun landasan yang kukuh akan transformasi digital.

--

--

Sasyalia S.
Talkabot.id

Not a wordsmith but I love to jot down everything I feel. I post my bahasa Indonesia content at sasyalia.com.