Mereka Bilang Sekarang Era Chatbot, Saya Tegaskan Mereka Berlebihan

Arbha Witarsa
Talkabot.id
Published in
4 min readMay 2, 2019
Photo by Christian Wiediger on Unsplash

Judul di atas bukan sekedar gertakan yang saya tulis. Setelah saya mencoba beberapa aplikasi chatbot, menurut saya masih banyak yang perlu dibenahi untuk mengklaim bahwa kita hidup di era chatbot. Apa yang perlu kita banggakan dari chatbot kita di hari ini? Performa mereka masih buruk. Jika chatbot adalah manusia, mereka perlu sekolah lebih tinggi lagi untuk mendapat predikat “professional” dalam bidang mereka masing-masing. Berbicara dengan chatbot seolah berbicara dengan seseorang yang mencoba menyelesaikan segala masalah yang kita miliki dengan pengetahuan mereka yang mendasar. Cobalah Anda download salah satu aplikasi chatbot, lalu cobalah Anda luapkan emosi Anda kepada chatbot tersebut. Saya jamin akan menjadi pengalaman yang menarik untuk Anda!

*

Dengan lebih dari satu miliar pengguna aplikasi bertukar pesan — yang merupakan peluang pasar yang besar untuk perkembangan chatbot — tingkat kegagalan chatbot lebih tinggi dari rata-rata. Mengapa masih banyak konsumen memutuskan untuk berhenti menggunakan chatbot? Dari sudut pandang teknis, chatbot masih dalam masa perkembangan. Perangkat lunak AI (Artificial Intellegent) masih memiliki jalan panjang sebelum mencapai fungsionalitas yang mulus, dan terus terang, gangguan teknis mengganggu dan melemahkan pengalaman pengguna. Di luar masalah teknis, banyak brand mengembangkan chatbot menggunakan kerangka kerja standar. Mereka tidak dipersonalisasi secara unik untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Kurangnya kepribadian membuat mereka seperti robot dan tidak konsisten, meninggalkan konsumen dengan sedikit keinginan untuk terlibat.

Photo by Rock’n Roll Monkey on Unsplash

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut kenapa chatbot masih terasa sangat dingin, cobalah anda baca artikel ini: Why Chatbots Still Leave Us Cold. Anda juga bisa download dan membaca hasil penilaian para peneliti dari Facebook, Microsoft, dan beberapa institusi pendidikan lain di dunia terhadap chatbot disini. Jika Anda malas membacanya, Pada intinya mereka mengatakan “seni dalam membuat sebuah mesin terlibat dalam percakapan masih sangat membosankan dan tidak masuk akal.”

Tapi dari segala keburukan chatbot di hari ini, apakah keputusan untuk menggunakan chatbot adalah keputusan yang buruk?

**

Mengapa saya berani membeberkan kekurangan chatbot di hari ini? Karena saya percaya chatbot akan berkembang dengan pesat, khususnya di Indonesia. Dunia ini butuh kritik untuk berkembang bung! Hahaha. Kekurangan chatbot di hari ini adalah sebuah peluang untuk ruang-ruang perkembangan baru dalam industri chatbot. Kritik di atas saya tuliskan bukan hanya untuk para pengembang chatbot saja, melainkan untuk para pemilik brand yang menggunakan teknologi chatbot juga. Tanpa adanya kolaborasi yang saling mendukung dari kedua pihak tersebut, mereka tidak akan mampu membuat chatbot yang unik. Bahkan kolaborasi ini dapat melibatkan banyak pihak lain yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dari lintas bidang sesuai dengan kebutuhan chatbot tersebut. Hal ini sangatlah diperlukan agar konsumen dapat menikmati pengalaman yang unik dalam berinteraksi dengan chatbot Anda.

Mengapa menggunakan chatbot bukan keputusan yang buruk bagi bisnis Anda? Chatbot merupakan sebuah program komputer yang memungkinkan Anda untuk selalu hadir untuk konsumen setiap saat. Dengan chatbot Anda dapat tertidur pulas di malam hari sekaligus menjawab pertanyaan dari konsumen. Dengan fungsi dasar chatbot yang seperti ini saja sudah membuat bisnis Anda dapat berkembang pesat. Apalagi jika Anda mengembangkan chatbot agar dapat digunakan menjadi sarana pemasaran, seperti menawarkan rekomendasi yang sesuai, atau bahkan rekomendasi dari ahli yang akan cocok dengan konsumen. Bayangkan jika ahli itu merupakan seorang tokoh yang diidolakan para konsumen Anda, apakah konsumen tidak akan menggunakan chatbot tersebut dan merekomendasikannya kepada orang-orang disekitar mereka? Sekarang bagaimana jika chatbot Anda dapat berkomunikasi dengan konsumen dengan pendekatan yang lebih intim dan persona yang unik? Kepribadian seperti apa yang akan Anda buat? Terlalu banyak kemungkinan untuk menggunakan chatbot dan mengembangkan chatbot untuk segala jenis kebutuhan bisnis Anda.

Jika Anda masih belum mendapat garis besarnya, cobalah Anda masuk ke website Talkabot.id, lalu tanyakan kepada chatbot mereka yang bernama Bob mengenai chatbot secara lebih lanjut. Jika artikel ini harus menjelaskan semua, Anda tidak akan merasakan langsung pengalaman menggunakan chatbot itu sendiri.

***

Photo by Andy Kelly on Unsplash

Chatbot di hari ini tidak sempurna — Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan YME — namun bukan berarti chatbot tidak dapat menyempurnakan bisnis Anda. Chatbot bukan untuk diremehkan, apalagi diabaikan. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, Anda pun perlu terus berkembang dengan cepat. Anda dapat menembus batas-batas dalam berkomunikasi, mengumpulkan data, dan memberikan layanan kepada konsumen melalui chatbot. Namun hati-hati, kita pun dapat dengan mudah mengubah chatbot dari membantu menjadi mengganggu jika kita tidak memberikan sesuatu yang konsumen inginkan.

Chatbot menawarkan realitas baru yang radikal. Mereka dibangun unuk membantu. Mereka mengharuskan seseorang untuk ikut serta, dan untuk pertama kalinya mereka mendorong percakapan antara brand dan konsumen. Chatbot dapat menjadi pemicu untuk mengembangkan pemasaran. Di mana brand dapat membangun hubungan otentik dengan konsumen mereka, dan konsumen dapat belajar untuk memercayai perusahaan lagi.

--

--

Talkabot.id
Talkabot.id

Published in Talkabot.id

The most sophisticated chat & chatbot platform in Indonesia right now

Arbha Witarsa
Arbha Witarsa

Written by Arbha Witarsa

An ant in a little colony, who have a dream to become an elephant.