Stories from the Field: The Journey of Jambu Kristal — TaniFund (Cijeruk, Bogor)

TaniGroup
TaniGroup
Published in
8 min readNov 29, 2018
Foto: Jambu Kristal yang dikonsumsi di lahan mitra petani TaniFund di Cijeruk, Bogor (November 2018)

“Stories from the Field” adalah rangkaian cerita dari lahan budidaya mitra petani TaniHub dan TaniFund, yang bertujuan untuk memberi informasi lebih mendalam bagi masyarakat tentang proses sampainya hasil budidaya petani/peternak kepada konsumen (farm to table).

Data yang terdapat di dalam artikel, selain dari sumber yang disebutkan, dikutip dari hasil penelitian kualitatif (wawancara) tim TaniGroup dengan mitra petani (dan narasumber lain) yang telah setuju untuk dimuat di dalam artikel ini.

A. Pengantar

Foto: Tim TaniGroup berjalan menuju area lahan budidaya di kawasan Cijeruk, Bogor (Nov 2018)

Tim gabungan TaniGroup (TaniHub dan TaniFund) baru-baru ini bertolak mengunjungi lahan mitra kelompok Tani Mandiri di area Cijeruk, Bogor, guna melihat langsung proses panen buah jambu kristal.

Sejak pukul 9 pagi, para anggota mitra kelompok tani bersama tim Field Specialist TaniFund memberdayagunakan karung-karung goni untuk mengangkut jambu yang sudah siap panen. Selanjutnya buah akan dibersihkan dan dikemas di desa dengan bantuan dan partisipasi Istri-istri dari para petani.

Foto: Salah satu anggota kelompok tani mengeluarkan jambu dari dalam karung sebelum dibawa ke desa di area bawah lahan budidaya. Di belakang tampak Ibu-ibu memasak makan siang

Periode panen memang memberi kesan positif untuk siapapun yang menyaksikan. Buah dipetik, dikumpulkan di satu tempat, ditimbang, dibersihkan, dikemas, dikirim, dan voila, ready to eat.

Proses panen buah seperti jambu kristal yang dijalani mitra kelompok Tani Mandiri ini, sebetulnya lebih kompleks dari yang terlihat oleh mata. Sejak bulan Mei 2018, kelompok tani pimpinan Bapak Ndang ini sudah mulai menjalankan budidaya jambu kristal yang didanai oleh investor TaniFund melalui skema crowdfunding/peer-to-peer lending.

B. Suatu Catatan tentang Proses Budidaya Jambu Kristal

Dengan luas lahan mencapai tiga hektar dan setidaknya 2000 (dua ribu) pohon yang dibudidayakan, belasan petani anggota kelompok bersama-sama dengan tim TaniFund menjalankan berbagai proses untuk menuju panen buah setiap setidaknya enam bulan sekali.

Pak Rusdi, salah satu anggota kelompok tani menyampaikan tentang skema pra-penanaman dan aktivitas yang dilakukan setelah proses penanaman dimulai di bulan Mei 2018 sebagai berikut:

1.Mitra tani melakukan penggalian lubang tanah di awal bulan, guna mendapatkan ‘layout’ yang sesuai. Besaran yang diputuskan rekan-rekan petani adalah sebesar 60cm x 60cm x 60cm. Ukuran ini dapat berubah mengikuti total density (kepadatan) area di lahan yang ditanami;

Foto: Pak Rusdi sedang menunjukkan contoh bagian lahan

2. Menyiangi lubang tanah yang akan digunakan sebagai metode pencegahan hama tanaman. Proses ini dilakukan 2 sampai dengan 3 minggu sebelum pengisian lubang;

3.Proses pengisian lahan tanam dimulai, dimana bersamaan dengan hal ini proses proteksi lahan dari serangan binatang liar dilakukan;

4.Penetapan jarak tanaman dari sumber air serta penentuan teknik irigasi yang tepat digunakan selama masa tanam berlangsung;

5.Penyiapan pondok di area lahan tanam, untuk kepentingan para petani dalam melakukan aktivitas budidaya hingga masa panen.

Foto: Pondok yang digunakan mitra petani TaniFund untuk beristirahat, memasak air, dan segala kegiatan penunjang aktivitas budidaya jambu kristal (Cijeruk, Nov 2018)

6. Penetapan frekuensi penyiraman tanaman jambu yakni setiap 3 sampai dengan 4 hari di empat minggu pertama budidaya, dan setiap 6 sampai dengan 9 hari di periode berikutnya;

7. Di bulan Agustus 2018, fase kontrol tanaman meliputi:

a) Proses penyiangan (pembuangan bagian yang menempel di batang indukan utama, dengan dasar ukur ‘sampai dengan 70cm dari permukaan tanah’)

Catatan: Penyiangan ini dapat membuat buah lebih manis, namun dipengaruhi juga dengan faktor gemburnya tanah

b) Proses penyulaman dan penjarangan (sebagai bagian pencegahan hama). Apabila ditemukan hama/gulma pada tanaman dalam fase ini (terinfeksi/rusak), maka petani akan langsung membuang bagian tersebut dan memulai proses penanaman dari awal (mengganti dengan bibit tanaman yang baru);

8. Pemupukan

Untuk tanaman jambu kristal ini, pupuk yang digunakan adalah pupuk campuran yang ditaburkan dengan dua cara: (1) di sekitar tanaman; dan (2) dimasukkan ke dalam lubang tanah kurang lebih 30cm.

9. Pengairan dan Penyiraman

Penyiraman pertama dilakukan setelah penanaman berjalan dua minggu, dan durasinya bervariasi: Bisa satu atau dua kali sehari (tergantung dari optimal atau tidaknya kondisi tanaman).

Karena area lahan terletak di kota Bogor yang adalah merupakan kota hujan, Pak Rusdi menyampaikan kalau faktor ‘tergenang air’ bisa jadi masalah baru untuk proses budidaya. Dengan saluran air/parit yang dibuat di sekitar lahan oleh kelompok tani, faktor saluran air sejauh ini belum menimbulkan masalah apapun terhadap keseluruhan tanaman.

10. Pengecekan hama dan defisiensi kandungan tanaman

Ketua kelompok Tani Mandiri, Pak Ndang, menjelaskan beberapa jenis hama yang biasa menyerang tanaman jambu kristal, yaitu: kutu putih, kumbang buah, jamur embun, dan lalat daun. Pembungkusan buah jambu adalah salah satu metode yang biasa digunakan sebagai langkah pencegahan.

Adapun dengan bantuan dari rekan eksternal, kelompok tani juga melakukan pengecekan berkala terhadap kandungan zinc dan magnesium dalam tanaman jambu kristal. Penyemprotan cairan ‘Zinc Sulphate’ (2 gram) dan ‘Magnesium Sulphate’ (2 gram) yang dicampur ke dalam air dan lemon setiap 2 minggu sekali, adalah salah satu upaya untuk mengurangi defisiensi zinc dan magnesium dalam tanaman jambu kristal yang ditanam.

11. Pembungkusan buah

Dalam proses penanaman, metode membungkus jambu dilakukan rekan-rekan petani agar buah terlindung dari hama dengan bantuan jaring buah dan plastik.

Catatan: Tim TaniFund menginformasikan harapan agar penggunaan plastik ke depannya akan dapat dikurangi. Meskipun data dari riset yang dimuat di dalam Journal of the International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences mengungkapkan bahwa ‘penggunaan plastik sebagai pembungkus jambu kristal meningkatkan ‘daya tahan hidup’ dari tanaman dan buah’, namun dampak dari plastik terhadap lingkungan secara umum membuat tim TaniFund yakin bahwa perlu dipikirkan ulang terkait penggunaannya sebagai medium pembungkus jambu kristal.

12. Masa Panen

Foto: Hasil panen yang dikumpulkan di pondok (sebelum dibersihkan)
Foto: Para istri petani membuka lapisan pembungkus jambu sebelum dibersihkan bersama-sama

Untuk tanaman jambu kristal yang sudah mencapai masa tanam setidaknya 6 bulan, sudah dapat dipanen oleh kelompok Tani Mandiri. Proses panen yang melibatkan banyak tenaga Ibu-Ibu (istri dari para petani di kelompok Tani Mandiri) untuk proses pembersihan dan packing buah, seakan menjelaskan suatu hubungan (korelasi) yang linear antara proses budidaya dan proses pemerataan ekonomi bagi keluarga petani di desa Cijeruk, Bogor.

Foto: Jambu yang sudah dibersihkan, dibungkus dengan material baru dan dimasukkan ke dalam kardus TaniHub. Tim Sourcing & QC TaniHub datang menjemput hasil panen

Dengan mayoritas Ibu-ibu yang merupakan Ibu rumah tangga, honor yang diterima dari proses menyortir hasil panen sebelum dibawa oleh tim Sourcing dan Quality Control dari TaniHub yang menjemput ke desa, membawa nilai tambah (added value) bagi masyarakat setempat.

Seperti diungkapkan Bu Wiwi (Istri dari salah satu petani anggota kelompok), penghasilan tambahan dari membantu kegiatan budidaya TaniFund di desanya menambah ‘uang pegangan keluarga’ untuk membiayai sekolah ketiga putranya yang masih kecil.

Foto: Tim Warehouse TaniHub Jakarta merapihkan kardus berisi hasil panen jambu kristal, untuk selanjutnya melalui tahap quality control di Infinia Park office (Warehouse centre Jakarta Branch)

C. Apresiasi pada Petani (Jambu Kristal) Indonesia

Untuk dapat menikmati jambu kristal di perkotaan, sangatlah mudah. Dengan jaringan kerjasama TaniHub (sebagai pembeli 100% hasil budidaya kelompok tani Mitra TaniFund) yang tersebar di berbagai modern retailer (Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta), mendapatkan buah ini tentu tidak sulit.

Pemahaman bahwa di balik kemudahan mendapatkan hasil budidaya petani/peternak Indonesia tersimpan cerita panjang yang penuh lika-liku dari setiap individu yang terlibat, adalah soal lain. Dan TaniFund berkomitmen untuk terus membagi cerita dari para petani dan aktivitas yang terjadi di lapangan, agar publik mengetahui lebih banyak lagi tentang proses menghadirkan buah dan hasil budidaya lainnya ke tengah masyarakat luas.

Foto: Beberapa anggota kelompok Tani Mandiri berkumpul sesaat sebelum makan siang bersama tim TaniGroup

D. TaniFund dan Upaya Daulat Ekonomi Pangan Indonesia

Tidak hanya memberi pendapatan bagi para anggota kelompok mitra tani, kegiatan budidaya dengan pemanfaatan platform crowdfunding ini juga selaras dengan tujuan jangka panjang TaniFund yakni untuk menjadikan hasil budidaya agrikultur lokal sebagai pemenang di negeri sendiri, serta mencapai inklusifitas layanan keuangan kepada pelaku sektor agrikultur tanah air. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses menuju tercapainya visi besar tersebut, dengan menjadi investor pada berbagai varian project budidaya yang telah lolos feasibility study dan dibuka untuk publik di laman situs TaniFund.

Foto: Cuplikan wawancara TV CBNC Indonesia (program PROFIT) di bulan Oktober 2018 dengan Pamitra Wineka, Co-Founder dan Presiden TaniGroup

Dengan menggandeng lebih banyak lagi kelompok tani di berbagai penjuru negeri, TaniFund di bawah TaniGroup bertujuan untuk senantiasa membuka akses pendanaan berbasis profit sharing bagi sektor agrikultur di Indonesia.

Sejalan dengan visi besar yang tersebut di atas, efek domino terhadap geliat kegiatan perekonomian warga desa Cijeruk dapat dilihat dari lebih banyaknya Ibu-ibu yang ikut serta dan mendapatkan pendapatan tambahan untuk keluarganya masing-masing. Fakta ini (dalam lingkup yang lebih luas) semoga akan dapat mendongkrak ketertinggalan angka partisipasi perempuan dalam bursa kerja di masa depan. Sebagai info bersama, data yang disampaikan Bank Dunia (The World Bank) menunjukkan di tahun 2017, female-employment-to-population ratio berada di 45.7 persen, dibandingkan dengan rasio pekerja pria di angka 71.3 persen (data dunia).

Sumber: “Employment to population ratio, 15+, female (%) modeled ILO estimate”, ILO (International Labour Organization), ILOSTAT Database (retrieved on September 2018 by the World Bank)

Bukan tidak mungkin, bermula dari proses sederhana seperti membersihkan buah yang baru dipanen, para Istri dari petani anggota kelompok mitra TaniFund akan dapat ikut serta dalam kegiatan ekonomi yang lebih masif dan permanen. Dengan kolaborasi berbagai pihak, TaniFund akan bersama-sama membangun dan mewujudkan mimpi lebih banyak lagi pelaku sektor lahan pertanian, peternakan, dan perikanan di Indonesia.

Connecting farms with people, together growing the future!

— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —

TaniGroup (TaniHub dan TaniFund) adalah perusahaan yang fokus pada tujuan untuk menghubungkan petani dan peternak Indonesia terhadap penjualan (TaniHub) dan akses permodalan melalui platform peer-to-peer lending (TaniFund). Didirikan di tahun 2016, TaniGroup berpusat di Kemang, Jakarta Selatan dan memiliki 4 (empat) warehouse/kantor cabang di Jakarta, Jogjakarta, Bandung, dan Surabaya. Silahkan kunjungi website TaniFund untuk melihat prospektus masing-masing project budidaya dan penjelasan lebih dalam tentang visi misi TaniFund sebagai bagian dari TaniGroup.

--

--