Suatu Proses Jangka Panjang bernama ‘Dukung Petani Kita’

TaniGroup
TaniGroup
Published in
6 min readDec 18, 2018
Foto: Co-founder TaniGroup, Michael Jovan, di PPM School of Management, Jakarta

Di tengah-tengah proses memperkenalkan Client App TaniHub ke tengah-tengah masyarakat luas, Co-founder TaniHub dan TaniFund, Michael Jovan mendapat undangan untuk menyampaikan tentang inisiatif Juicepreneur kepada bagian dari civitas akademika PPM School of Management Jakarta.

Bersama dengan tim Marketing dan Operations TaniHub, presentasi yang diangkat Michael fokus untuk menyampaikan tujuan utama dari lahirnya inisiatif-inisiatif di dalam kegiatan bisnis TaniGroup: Membangun kesadaran (awareness) publik tentang proses budidaya agrikultur yang dilakukan oleh para petani negeri, dan menciptakan suatu pola konsumsi pangan dengan mindset mendukung petani tanah air.

Di tahun 2018 ini (tahun ketiga bagi operasional TaniHub dan tahun kedua bagi TaniFund), beberapa inisiatif lahir dari kerja bersama berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) di TaniGroup. Beberapa di antaranya adalah Juicepreneur (kesempatan berwirausaha bagi masyarakat yang berfokus pada produk keluaran berupa jus), kegiatan Car Free Day di hari Minggu pagi serentak di empat kota (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya), serta Client App TaniHub.

Foto: Memperkenalkan Jusku, produk jus keluaran TaniHub sebagai bagian dari memperkenalkan produk budidaya petani Indonesia yang sehat dan mission-driven (health 2.0)

Melalui Juicepreneur yang dimotori oleh tim Special Project (kini menjadi bagian dari tim Marketing TaniGroup dengan sebutan Activation Team), TaniGroup percaya bahwa mengembangkan sektor agrikultur tidak berhenti pada fokus menjual produk hasil budidaya. Menyadari polemik semakin kukuhnya posisi Indonesia (data Barilla Center for Food & Nutrition & The Economist Intelligence Unit) di jajaran negara penyumbang food loss and waste di dunia (kalkulasi per person per year Indonesia di angka 300kg) bersama dengan Saudi Arabia (427kg), Amerika Serikat (277kg), dan Uni Emirat Arab (196 kg), tim TaniGroup mengembangkan skema kewirausahaan bagi masyarakat yang ingin membuka usaha jus dari buah hasil budidaya mitra petani TaniHub dan TaniFund.

Infographic: Barilla Center for Food and Nutrition

Berupaya untuk meminimalisir potensi food loss and waste dari buah yang tidak digunakan atau tidak terjual dan mengubahnya menjadi varian produk jus yang dapat dinikmati masyarakat luas, TGerians (TaniGroup’s employees) ingin mengambil peran aktif dalam proses yang secara jangka panjang juga diharapkan dapat turut mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emissions) ini. Melalui brand Jusku, inisiatif Juicepreneur yang dibawa kepada publik adalah perpanjangan tangan dari misi utama TaniGroup: Meningkatkan penciptaan dampak baik bagi sektor agrikultur di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi.

Foto: Booth Jusku di sesi Car Free Day di depan Ratu Plaza, Jakarta

Semangat membawa produk agrikultur petani lokal yang sekaligus menunjang kebutuhan hidup sehat masyarakat, Jusku sebagai inisiatif TaniGroup secara aktif dan konsisten, hadir di acara Car Free Day setiap Minggu pagi di kota Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Keempat lokasi ini berdasarkan keberadaan branch offices TaniGroup yang mengutamakan akses kedekatan (proximity) dengan lokasi lahan budidaya petani mitra TaniHub dan TaniFund (yang diharapkan akan mampu menciptakan rantai distribusi yang lebih baik/a better supply chain system).

Dengan rata-rata 10 s.d 15 TGerians yang hadir di masing-masing booth Jusku setiap minggunya, kegiatan ini juga mengutamakan keikutsertaan masyarakat tidak hanya dalam proses membeli produk TaniHub dan Jusku, namun turut menyatakan dukungan dan ketertarikan untuk ikut lebih aktif lagi pada acara mission-driven lainnya dari TaniGroup (participatory approach).

TGerians percaya bahwa hanya dengan kolaborasi lebih masif lagi, yang dibarengi dengan perbaikan sistem dan pola kerja di lapangan, seluruh mimpi untuk menciptakan lebih banyak lagi perbaikan dan dampak positif di sektor agrikultur ini akan mampu tercipta.

Membangun mimpi besar untuk perlahan tapi pasti menciptakan sistem di sektor agrikultur tanah air yang adil dan membawa manfaat untuk seluruh pihak, terutama rekan-rekan petani, tidak akan pernah berhenti dilakukan di TaniGroup. Di bulan Desember 2018 ini, TaniHub resmi meluncurkan Client App yang bertujuan untuk mendekatkan masyarakat luas pada varian produk hasil budidaya petani Indonesia.

Teknologi sebagai enabler, atau medium yang mendobrak pola lama dengan promising and brighter process ahead, menjadi kepercayaan fundamental di dalam tim TGerians. Melalui kerja keras dan fase sleepless yang dilalui banyak pihak internal, akhirnya Client App TaniHub hadir untuk memberi keleluasaan dan tools yang lebih baik lagi bagi setiap individu, pemilik usaha, dan seluruh lapisan masyarakat yang ingin mendapat kemudahan dalam mengakses varian produk agrikultur Indonesia.

Foto: Segelintir kecil dari foto tim TaniGroup (those who made it happen everyday)

Dengan semangat untuk turut menumbuhkan lebih banyak lagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri yang bertumpu pada sektor pangan, maka beberapa program kemudahan bagi mitra pengusaha UMKM pun turut menjadi bagian yang dikembangkan melalui hadirnya Client App TaniHub ini. Pembayaran yang fleksibel, adalah salah satu mekanisme yang dipercaya akan dapat mendorong lebih banyak lagi lahirnya UMKM yang fokus pada pengembangan varian makanan dan/atau minuman di tengah-tengah masyarakat.

Foto: Sesi memperkenalkan dan initial introduction kepada calon customer pengguna Client App TaniHub

Fase awal perkenalan Client App dilakukan secara masif dengan pendekatan personal dan informatif oleh TGerians di berbagai area dan kesempatan. Official launching event akan diadakan di awal tahun 2019, dimana masyarakat akan berkesempatan untuk mendapat informasi dan experience yang lebih in-depth dan mengena.

Menuju tahun 2019, misi TaniGroup semakin kokoh untuk mendukung petani Indonesia melalui proses-proses yang dilakukan di lahan budidaya, warehouse TaniGroup, dan area-area lain tempat dimana upaya ini dilakukan. Dengan kehadiran inisiatif-inisiatif di luar pola business practice as usual yang telah dijalankan di dua tahun sebelumnya, TaniGroup berupaya untuk memahami kecenderungan perilaku konsumen yang beragam sambil tetap fokus dalam menyampaikan misi jangka panjang yang ditetapkan sejak awal.

Mengingat kembali kalimat Paul Graham dari YCombinator (fasilitator program inkubasi Startup tahap awal di AS tempat bermulanya AirBnB, DropBox, dll): “That’s the thing about counter-intuitive ideas, they contradict your intuitions. So they seem wrong.”

TGerians percaya bahwa proses mendukung petani Indonesia adalah suatu perjalanan yang panjang, dengan proses yang tidak mudah. Pemahaman bisnis sebagai means to an end (proses untuk mencapai tujuan akhir) di TaniGroup, memberi ruang untuk mencoba inisiatif-inisiatif baru yang tidak dengan mudah dapat diterima oleh kacamata business as usual (BaU) yang berorientasi pada maximizing profit. Bagaimana melakukan proses bisnis sektor agrikultur yang bertujuan untuk mengakselerasi pencapaian dampak positif bagi berbagai pihak di dalamnya, adalah pertanyaan yang selalu ditanyakan di TaniGroup.

Sebagai bagian akhir dari tulisan ini, dapat disimpulkan bahwa seluruh perjalanan di TaniGroup bertumpu pada tiga fase: Percaya, mencoba, dan mencoba lebih baik lagi.

Percaya bahwa misi yang dibangun sejak awal adalah semacam raison d’ etre yang tidak akan pernah berubah. Mencoba untuk sembari mempelajari kompleksitas bisnis akan tetap mampu mengingat misi yang disebutkan di awal. Dan mencoba lebih baik (dan keras) lagi untuk tetap fokus pada those two aforementioned steps. That’s what we believe in TaniGroup, bahwa mendukung petani kita adalah suatu perjalanan panjang. Semoga lebih banyak lagi elemen masyarakat yang ingin ikut di dalamnya.

Connecting farms with people, together growing the future.

--

--