Salah Kaprah Soal Programming
Harus introvert kalau mau jago programming? Harus punya IQ di atas 170? Bener nggak, tuh?
.
Jawabannya: “Ya keles. Nggak dong.”
Ada beberapa pandangan yang tidak selamanya benar ketika bicara soal programming. Ini mungkin karena mayoritas pekerjaan programming seperti ini, mayoritas programmer seperti itu.
Hati-hati, bisa jadi salah kaprah ini merintangimu untuk tahu (bahkan belajar) mengenai sejatinya programming.
Nah, apa aja nih, pandangan-pandangan salah kaprah mengenai programming?
Yuk simak kesalahkaprahan yang kami himpun!
.
.
Programming itu kerjaan non-kreatif dan rentan bikin bosan
Seperti di tulisan sebelumnya, programming bukan sekadar ngoding. Dibutuhkan juga kok, kreativitas dari programmer untuk memencahkan masalah.
Dalam membedah dan memproduksi karya, programmer bagaikan seniman — butuh menyerap inspirasi yang tepat.
Bedanya, seniman menggunakan kuas dan kanvas untuk membedah dan menghasilkan karya. Sedangkan programmer menggunakan sintaks dan kerangka kerja.
Extrovert lebih susah belajar programming ketimbang introvert
Mungkin, pandangan ini muncul karena programming dipersepsi hanya ngoding doang. Seolah-olah programming adalah aktivitas nulis kode dan harus pakai forever alone-mode dalam mengerjakannya.
Justru, programmer butuh sosialisasi juga. Programmer yang mengisolasi diri, seringkali menulis program yang kurang pas memecahkan masalah yang dihadapi pengguna.
Oleh karena itu, perjuangan ekstrovert mungkin harus mengisolasi diri sekian lama untuk ngoding. Tapi untuk berinteraksi dengan orang lain untuk mendapatkan feedback, bisa jadi si extrovert ini jagonya!
.
Harus punya IQ tinggi kalau mau belajar programming
No, no. Justru seseorang bisa jago programming karena ia rajin belajar dari kesalahan-kesalahan programming yang ia alami.
Satu hal yang pasti, siapapun yang tahu bagaimana berkomunikasi, kemungkinan besar bisa belajar programming. Ini karena programming adalah “bahasa” dengan tata bahasa dan kosa katanya sendiri.
Bahasa tersebut membantumu berkomunikasi dengan mesin untuk menyelesaikan suatu tujuan atau tindakan tertentu, seperti yang kita lakukan pada setiap manusia.
.
Cuma butuh beberapa minggu untuk menguasai programming
Sekarang ini, banyak banget sarana belajar online serta kursus yang memungkinkan kamu ngerti programming dalam waktu singkat.
Iya, sih belajar programming dalam beberapa minggu memang bisa. Tapi m e n g u a s a i programming dalam hitungan minggu? Belum tentu.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk menguasai programming. Seperti misal melukis — atau memainkan alat musik, programming membutuhkan minat dan kesabaran yang ekstra.
.
Dunia programming itu cowok banget
Hemm, tahukah kamu kalau programmer pertama di dunia itu adalah perempuan. Yep, dialah Ada Lovelace!
Selain Lovelace, ada juga programmer perempuan kece seperti
- Grace Murray Hopper mengembangkan compiler pertama untuk bahasa pemrograman.
- Adele Goldstine membantu menciptakan komputer digital elektronik pertama di dunia.
- Jean E. Sammet mengembangkan bahasa pemrograman FORMAC, sebuah variasi FORTRAN.
- Marissa Mayer adalah salah satu programmer awal di Google.
Hayo, setelah tahu salah kaprahnya, makin tertarik dengan programming nggak?***
—
Wait up.
Jika kamu mau belajar lebih banyak soal programming, yuk segera daftar Techlab Bootcamp!
Kirim email ke nurrahmiindriani@gmail.com; restu.arif@techlab.institute; dengan subjek: [REGISTER]<nama kamu>
Sertakan motivasimu ikut kelas serta CV lengkapmu di badan email.