Content marketing

10 Manfaat Bagi Brand Jika Konsisten Membuat Konten

Manfaat yang tidak akan diabaikan oleh brand begitu saja

Bentuk konten di era internet seperti saat ini semakin hari semakin beragam dan kreatif. Konten yang beragam tersebut tidak jarang digunakan untuk kepentingan komersial seperti mengenalkan produk ataupun memberikan penawaran jasa.

Namun meski konten sudah sejak lama dikenal di dunia pemasaran, tidak banyak brand yang menyadari bahwa perlu untuk membuat konten secara konsisten. Jangankan untuk konsisten membuat konten, brand yant tidak mengerti bahwa pemasaran membutuhkan konten pun juga masih terjadi.

Di artikel kali ini saya ingin menunjukkan bagaimana brand yang konsisten membuat konten akan bisa mendapatkan banyak manfaat. Tidak hanya tentang manfaat pemasaran tetapi juga untuk meningkatkan penjualan dan menjaga loyalitas konsumen.

Artikel ini merupakan pengembangan dari tulisan saya sebelumnya yang membahas tentang pentingnya konten di era internet. Pengembangannya terletak pada manfaat yang bisa didapatkan jika brand secara konsisten membuat konten.

Salah satu rujukan tentang pentingnya konsistensi adalah hasil survey yang dilakukan oleh Mckinsey tentang kepuasan konsumen. Dalam survey tersebut disebutkan bahwa sebuah brand harus bisa melakukan tiga konsistensi selama berinteraksi dengan konsumen. Salah satunya adalah konsisten untuk berkomunikasi.

Nah aspek komunikasi inilah yang akan banyak saya bahas kali ini dengan mengedepankan konten sebagai bagian dari komunikasi pemasaran.

Kira-kira apa saja manfaat dari konsisten membuat konten bagi brand? Berikut adalah ulasannya.

1. Menurunkan biaya pemasaran

Memproduksi konten secara konsisten akan menurunkan biaya yang dibutuhkan untuk pemasaran. Selain karena konten bersifat terus menerus, proses kreatif konten juga bisa diperingkas.

Hanya saja, konsekuensi lain dari konten yang banyak adalah sering kali kualitas konten menurun. Namun jika brand mampu untuk menjaga konsistensi dan terus berusaha untuk memproduksi konten berkualitas biaya yang dikeluarkan akan relatif lebih murah dibandingkan dengan membuat iklan satu kali untuk ditayangkan di televisi ataupun melalui media konvensional lainnya.

Sebagai gambaran, untuk konten artikel yang dibutuhkan blog bisnis selama satu bulan adalah sekitar 10 konten. Jika brand ingin lebih intensif bisa menaikkan frekuensinya menjadi 30 konten per bulan.

Biaya yang dibutuhkan untuk membuat konten artikel untuk website dengan intensif umumnya berkisar antara 3–5 juta. Jika Anda memiliki tim konten sendiri, tentu saja biaya tersebut bisa menurun.

Sementara biaya di televisi untuk satu kali penayangan iklan 30 detik bisa mencapai puluhan juta. Koran, majalah atau media cetak lainnya juga membutuhkan biaya jutaan hanya untuk tampil dalam satu edisi.

Tentu hal ini akan semakin membuat brandmu kesulitan menentukan tempat di mana harus beriklan. Karena media konvensional cenderung terbatas waktu.

Menariknya, sosial media dan platform digital menawarkan hal media beriklan yang lebih efektif namun dengan harga lebih murah. Selain karena sifatnya yang akan terus menerus ditayangkan tanpa melihat waktu.

Saya akan membahas terkait kajian aspek harga konten ini di artikel yang berbeda.

2. Meningkatkan awareness

Manfaat berikutnya adalah brand akan mendapatkan awareness dari audiens. Dengan semakin sering brand menampilkan diri di platform tempat berkumpul target market, brand akan sering terlihat oleh audiens. Semakin sering terlihat artinya akan semakin banyak yang pernah tahu tentang brandmu.

Tentu saja mendapat awareness saja tidak cukup, brand harus bisa membawa audiensnya menuju ke tahap-tahap berikutnya.

3. Memperbanyak titik interaksi dengan audiens

Semakin banyak konten, brand akan semakin banyak memiliki titik interaksi dengan audiens. Beberapa pakar marketing bahkan ada yang menyarankan brand untuk melakukan omnichannel marketing dengan 360 strategi. Ini adalah metode marketing dengan menyerbu target market melalui berbagai macam iklan melalui banyak saluran strategi.

Di era internet dan ponsel pintar seperti saat ini, audiens tersebar di berbagai saluran. Ada yang berada di laptop atau komputer persona, ada yang berada di televisi pintar, ada yang berada di sosial media, ada pula yang mendengarkan radio internet.

“Di mana-mana ketemu dengan brand ini.” adalah ciri dari kesuksesan iklan sebuah brand dengan metode omnichannel.

4. Mengedukasi pasar

Pasar yang belum teredukasi akan lebih sulit untuk ditawarkan produk atau jasaw dibandingkan dengan pasar yang sudah mengerti bahwa mereka membutuhkan sebuah solusi.

Melalui konten kamu bisa melakukan edukasi pasar dengan lebih konsisten dan efektif karena brand terus menerus menyampaikan pesan dan berinteraksi dengan audiens.

Di era digital seperti saat ini, pembeli akan selalu melakukan riset sebelum melakukan pembelian. Dan riset tersebut akan dilakukan dengan berinteraksi dengan konten melalui berbagai macam platform seperti mesin pencari, sosial media ataupun toko online.

5. Memicu perbincangan

Brand yang memproduksi juga akan bisa lebih mudah memicur perbincangan di antara audiens. Seperti sebuah pemasaran paling kuno yakni pemasaran mulut ke mulut (WOM), konten akan menjadi pesan yang diperbincangkan oleh audiens.

Tanpa adanya konten, tidak ada yang diperbincangkan melalui WOM. Ibaratnya seperti gosip tanpa objek yang digosipkan maka tidak akan terjadi efek viral maupun persebaran berita.

Jadi jika konten berhasil untuk membuat konten yang mudah dibagikan (shareable) brand akan mendapatkan banyak keuntungan dan pemasaran yang jauh lebih terjangkau.

Konten yang mudah untuk diperbincangkan ini biasanya sering terjadi melalui saluran distribusi konten seperti sosial media karena saat ini memang populasi pengguna sosial media begitu besar.

6. Membangun Kepakaran

Brand pada dasarnya harus paham tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Tidak ada tawar menawar tentang hal ini. Namun kerap kali audiens kesulitan untuk melihat bahwa brand memiliki keahlian tentang solusi yang ditawarkan.

Bayangkan bagaimana jika sebuah brand produsen ban truk tidak mengerti seperti apa kualitas ban yang baik untuk berkendara di saat hujan. Begitu juga jika brand pakaian olahraga tidak mengerti bahan apa yang paling baik untuk digunakan seorang atlet atau olahragawan untuk berolahraga.

Tentu hal tersebut akan menurunkan kredibilitas brand. Tanpa kredibilitas, audiens tidak akan berani untuk mengeluarkan uangnya untuk sebuah produk yang tidak terjamin.

Itu sebabnya melalui konten brand sebenarnya memiliki peluang untuk bisa menunjukkan bahwa brand memiliki kepakaran di bidang yang digeluti. Melalui konten, brand tidak hanya bisa mengedukasi tetapi juga membangun krebilitas bahwa memang brand memiliki kapabiltas untuk memproduksi ataupun menawarkan jasa yang memang solutif bagi konsumen.

7. Membangun kepercayaan

Konten yang konsisten dari brand akan juga memberikan rasa percaya oleh audiens karena brand terlihat terus menerus aktif.

Konten yang konsisten tidak menimbulkan keraguan bahwa brand tidak lagi beroperasi. Ataupun tidak menimbulkan ketakutan bahwa brand tidak bertanggung jawab karena berada di tempat yang sama setiap saat (sosial media/website misalnya). Bila pembeli ada keluhan atau ingin mempertanyakan sesuatu mereka mudah untuk menjangkau brand.

Ingat bahwa pembeli hanya akan melakukan pembelian ketika mereka telah percaya dan yakin. Sehingga tugas brand sebagai pakar adalah menghilangkan alasan-alasan yang menimbulkan rasa takut dan meningkatkan rasa percaya konsumen pada brand untuk mengambil keputusan.

Inilah manfaat mengapa setiap saluran yang dimiliki oleh brand wajib untuk konsisten dipelihara.

8. Mendatangkan permintaan

Ketika audiens melihat konten brand, mulai melihat, mendapatkan edukasi, kemudian teredukasi bahwa mereka membutuhkan solusi dan akhirnya percaya bahwa brand adalah pakar yang bisa menjadi penyedia solusi maka audiens akan mulai berani untuk meminta solusi.

Ini sebenarnya adalah proses selengkapnya dari proses nyaris terjadi penjualan. Konsumen bisa mulai untuk bertanya dan menjadi lead pada brand karena audiens mulai yakin dengan pilihannya.

Mendatangkan permintaan tidak hanya bisa dilakukan dengan memasang iklan hard selling dengan berteriak dan menyantumkan harga produk besar-besar. Tetapi juga bisa dilakukan dengan konten yang konsisten dengan sesekali memberikan penawaran khusus.

Alhasil dengan meningkatnya permintaan tentu akan meningkatkan penjualan.

9. Meningkatkan pengalaman konsumen dengan brand

Ingat, pengalaman konsumen dengan brand tidak hanya terjadi ketika konsumen melakukan transaksi dengan brand. Tetapi juga terjadi sepanjang waktu dari saat audiens melihat brand pertama kali hingga setelah pembelian.

Terutama di bagian usai pembelian atau after-sales, brand perlu untuk menjaga relasi dengan konsumen karena mereka adalah pembeli yang sudah pernah merasakan bagaimana sebuah produk atau jasa. Apakah produk tersebut telah menyelesaikan masalah yang dihadapi, apakah jasa tersebut benar-benar solutif. Hanya para pembelilah yang pernah merasakannya.

Pernahkah kamu berinteraksi dengan konten sebuah brand berupa video perjalanan, kemudian membaca majalah perjalanan dan saat usai kamu mendengarkan pantun. Saya yakin kamu bisa menerka brand apa itu.

Di sadari atau tidak, seluruh interaksi tersebut meningkatkan pengalaman konsumen dengan brand. Sehingga kamu menjadi semakin ingat bahwa brand tersebut pernah membantu aktifitas dan juga menjadi solusi kebutuhan.

Oleh karena itu melalui konten, brand juga perlu untuk terus menerus berinteraksi dengan para pembeli. Bukan hanya untuk mengajak mereka untuk membeli kembali suatu saat, tetapi juga bisa menjadi basis loyalis bagi brand yang akan bisa meningkatkan reputasi brand.

10. Membangun loyalitas konsumen dengan brand

Menjadi loyal memang adalah sebuah pilihan, tetapi untuk membuat konsumen menjadi loyal dibutuhkan sebuah alasan. Tentu saja alasan pertama bisa jadi berupa produk atau jasa yang memang memberikan solusi, bernilai (value) tinggi dan memberikan benefit lebih.

Menariknya, konten pun bisa menjadi alasan untuk konsumen menjadi pembeli yang loyal. Salah satu tanda loyalitas adalah dengan berlangganan ataupun sekadar mengikuti (follow) akun sosial media brand.

Lalu bagaimana caranya untuk membangun loyalitas tersebut? Caranya adalah dengan terus menerus berinteraksi seperti yang saya sudah sebutkan di atas.

Terus menerus berinteraksi ini hanya bisa dicapai jika brand secara konsisten mempublikasikan konten untuk meraih perhatian dan selalu memberikan value yang lebih. Bukan hanya untuk audiens yang belum membeli tetapi juga para pembeli yang sudah pernah merasakan produk yang diberikan oleh brand.

Namun brand juga perlu untuk memperhatikan bahwa ada pula alasan-alasan mengapa konsumen merasa tidak lagi puas dengan brand. Mereka bisa jadi berhenti untuk menyimak dan tidak lagi mengikuti perkembangan pesan yang disampaikan oleh brand.

Jika hal ini sudah terjadi, brand akan sangat sulit untuk meyakinkan konsumen kembali.

Nah, kira-kira itulah sepuluh manfaat mengapa brand harus konsisten membuat konten. Manfaat-manfaat ini seharusnya meyakinkan brand untuk tidak lagi ragu untuk terus menerus memproduksi konten. Karena selain memberikan keuntungan dari segi pemasaran, konten ternyata juga memberikan manfaat dari segi penjualan dan membangun loyalitas.

Apalagi, di era internet seperti saat ini istilah pemasaran konten (content marketing) semakin hari semakin populer. Semakin banyak brand yang telah membuktikan bahwa konten memang memberikan dampak pada pertumbuhan bisnis brand.

Jadi, bagi kamu yang memiliki brand dan belum membuat konten, jangan sampai ketinggalan dan tidak mampu untuk tampil sebagai brand yang terpercaya. Karena permainan konten adalah tentang permainan top of mind atau bertarung menancapkan ingatan tentang brand di benak audiens sebagai penyedia solusi.

--

--

Bagus Ramadhan
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Content Performer with over 7 years experience, I've led content teams for 10+ tech brands, achieving 500,000+ traffic. Reach me at bagusdr@teknoia.com.