Marketplace Inavoice Hadirkan Solusi Kebutuhan Audio di Indonesia

Menyambut dan mengambil peluang ekonomi kreator dengan inovasi dari sektor audio

Photo by Thomas Le on Unsplash

Kebutuhan akan konten saat ini menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Apalagi ketika konten video semakin digemari dan banyak ditonton oleh berbagai kalangan, membuat elemen pendukung video seperti audio menjadi penting. Memahami tren ini, inisiatif kreatif pun muncul, Inavoice sebuah platform marketplace audio terbesar di Indonesia berusaha memberikan solusi untuk produksi video yang lebih optimal.

Di Indonesia, industri musik sejatinya telah mendapatkan tempat yang cukup baik di pasar. Terbukti dengan semakin beragamnya musisi tanah air yang mengorbit melalui berbagai saluran digital. Secara kapitalisasi pasar, data International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) dan WEF tahun 2015 seperti dikutip dari Katadata, Indonesia berada di posisi ketujuh pasar musik digital terbesar di Asia dengan potensi pendapatan mencapai 21 juta dolar AS. Sedangkan pada 2016, McKinsey & Company menyebut Indonesia sebagai bagian empat negara paling potensial untuk industri musik digital selain Thailand, Hong Kong, dan Malaysia.

Potensi besar tersebut tentu saja mengiringi industri lain seperti industri audio yang di dalamnya terdapat berbagai kategori seperti pengisi suara, musik latar, musik tema, sulih suara dan lain sebagainya. Di tingkat internasional, marketplace audio sudah begitu beragam platform seperti Envato dan Adobe telah meraup pendapatan jutaan dolar dari stok audio.

Keduanya semakin populer berkat tren ekonomi kreator yang terus berkembang. Sayangnya, untuk menyambut tren ekonomi kreator di sektor audio di Indonesia belum banyak terdapat pihak yang memaksimakan potensinya. Inavoice pun hadir menjadi salah satu pelopor.

Saya pun berkesempatan untuk berbincang dengan co-founder Inavoice, Jatmiko Kresnatama, tentang bisnis mereka dan bagaimana Inavoice hadir sebagai solusi kebutuhan audio di tanah air.

Jatmiko Kresnatama (Foto: Inavoice. 2021)

Inavoice merupakan marketplace audio yang didirikan sejak September 2020 oleh Fajar Risna Rosedra, Indar Adhi Kusuma, Jatmiko (Miko) Kresnatama, and Henry Yunan Lennon di Yogyakarta. Mereka berlima berkolaborasi untuk menghasilkan layanan audio yang berkuaitas di Indonesia. Caranya adalah dengan menghimpun ratusan talenta audio seperti pengisi suara (voice over). Hingga saat ini Inavoice menjadi agensi yang menaungi 200 lebih talenta audio dari dalam dan luar negeri dan menisbatkan diri sebagai the biggest audio marketplace di Indonesia.

Miko menjelaskan bahwa Inavoice berusaha melakukan inovasi teknologi dengan memiliki iVoice Algorithm sebagai sistem pencarian yang dapat membantu klien untuk menemukan kebutuhan audio yang diinginkan. Teknologi ini tentu saja membantu para pengguna Inavoice untuk memilih siapa talenta yang paling tepat untuk pekerjaan audio terkait.

Tangkapan layar galeri talenta pengisi suara Inavoice (Foto: teknoia, 2021)

Miko juga mengungkap hingga saat ini Inavoice telah memiliki 140 musik yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan konten. Pihaknya akan terus menambah portofolio seiring waktu untuk memberikan variasi dan katalog audio yang lebih beragam.

Tangkapan layar katalog musik Inavoice (Foto: teknoia, 2021)

Bagi kreator konten ataupun pihak ruamh produksi yang membutuhkan audio, Inavoice bisa menjadi opsi. Miko menjelaskan bahwa Inavoice hadir untuk memberikan solusi audio secara penuh dengan harga yang wajar. Tidak hanya itu, Inavoice pun juga memiliki berbagai skema lisensi baik komersial ataupun non-komersial yang bisa digunakan oleh para pengguna dan kliennya. Sehingga pengguna tidak perlu lagi khawatir dengan kualitas audio dan juga lisensi materinya.

Dengan berbagai fitur dan keunggulan Inavoice, Miko dan timnya telah bekerja sama dengan berbagai Brand dari dalam dan luar negeri seperti Shopee, UNICEF, WHO, Bank Indonesia, dan lain-lain. Pada tahun 2021, Inavoice meluncurkan kampanye You Deserve Better. Kampanye ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa Inavoice merupakan solusi yang lebih baik untuk kebutuhan audio di Indonesia.

Munculnya Inavoice tentu saja menjadi kreasi yang bagus untuk meramaikan ekonomi kreator di Indonesia. Sebagai perbandingan, Signalfire menyebutkan bahwa di seluruh dunia setidaknya ada sekitar 50 juta kreator konten dengan beragam jenis.

Mereka adalah para kreator yang menggerakkan ekonomi digital berbasis kreatifitas. Potensi pasarnya sendiri mencapai 350 juta konsumen di wilayah Asia Tenggara dengan nilai ekonomi hingga 1 Trilyun dolar pada tahun 2030 berdasarkan studi Google, Temasek & Bain.

Nah bagi kamu yang membutuhkan talenta pengisi suara ataupun stok musik untuk konkten kreatifmu, kamu bisa coba bekerja sama dengan Inavoice. Di situs Inavoice kamu bisa pilih dan dengarkan berbagai sampel musik dan membelinya secara langsung. Kreasikan kontenmu dengan audio yang berkualitas dan selamat mewarnai ekonomi kreator di Indonesia.

--

--

Bagus Ramadhan
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Produsen konten berpengalaman 8+ tahun. Telah memimpin projek konten untuk 5+ Brand teknologi & menghasilkan 1 juta lebih traffic. Hubungi bagusdr@teknoia.com.