Jajaran Penulis Skenario Terbaik di Indonesia

Karya mereka tak hanya dikenal luas di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara.

Photo Credit: Martin Lopez on Pexels.com

Dalam sebuah produksi film, baik film pendek hingga film layar lebar banyak hal yang harus diperhatikan. Mulai dari persiapan awal sarana dan prasarana, budget, peralatan dan sebagainya. Dan yang paling penting dalam proses pembuatan film adalah alur cerita serta skenario. Karena tanpa skenario, film tidak akan berjalan dan bisa dinikmati oleh khalayak.

Oleh karena itu para penulis skenario terkadang butuh waktu tidak sebentar untuk menghasilkan sebuah alur atau plot film yang menarik. Bahkan mereka harus melakukan riset agar hasil maksimal. Terutama bila film tersebut berkaitan dengan biografi, sejarah dan kisah penting dari sebuah peristiwa.

Skenario sendiri dibedakan menjadi dua jenis. Yakni skenario dalam bentuk olahan asli dan skenario adaptasi. Skenario dalam bentuk olahan asli ialah jalan cerita yang dibuat oleh sang penulis benar-benar hasil kreasi dan imajinasinya, dengan kata lain skenario ini masih orisinil.

Beda halnya dengan skenario adaptasi. Jenis skenario ini diilhami oleh jalan cerita yang sudah ada. Misalnya saja, penulis terinspirasi dari sebuah novel atau kejadian nyata lain kemudian dikembangkan menjadi alur cerita film. Dalam jenis ini kita bisa ambil contoh diantaranya Titanic, Laskar Pelangi, Harry Potter dan masih banyak yang lainnya.

Penulis skenario harus bisa memahami alur cerita dan memvisualisasikannya dalam film. Tentu hal ini berkaitan dengan pemilihan latar tempat, pemeran, dan narasi. James Cameron contohnya dalam menuliskan skenario film Titanic di tahun 1997 silam. Berbekal riset dan pengembangan cerita yang menarik menghasilkan sebuah mahakarya film terbaik sepanjang sejarah dan mampu menghadirkan emosi bagi pemirsanya. Lalu, di Indonesia kita mungkin mengenal nama Sjumandjaya yang terkenal dengan film Si Doel-nya.

Masa pun berganti, dan kini banyak penulis skenario muda dan pendatang baru di dunia perfilman tanah air. Walau usia mereka terbilang masih muda, namun karya yang disuguhkan tak kalah berkualitas dan mampu mengundang decak kagum para penontonnya. Berikut beberapa penulis skenario terbaik di tanah air menurut versi penulis.

Joko Anwar

Joko Anwar (Source: Okezone.com)

Mengawali karirnya sebagai seorang jurnalis, dia pun mencoba menekuni dunia penulisan dalam bentuk lain yakni menulis skenario. Nama Joko Anwar mulai dikenal publik sejak film pertamanya Janji Joni tahun 2005 silam. Skenario film dia tulis sendiri dan dia juga yang menyutradarai film tersebut. Bakatnya dalam menulis mulai terlihat saat masih duduk di bangku SMP. Saat itu Joko telah menulis dan menyutradari drama di sekolahnya.

Setelah lulus dari bangku kuliah di ITB jurusan Aerospace Engineering tahun 1999, dia berkecimpung di dunia jurnalistik untuk koran berbahasa Inggris, The Jakarta Post. Minatnya untuk menggarap sebuah film kembali muncul ketika dia mewawancarai Nia Dinata, sutradara dan produser film ternama. Dari situ kemudian Joko menggarap sebuah proyek film bersama Nia berjudul Arisan! tahun 2003. Film ini pun sukses meraih penghargaan Film Terbaik di Festival Film Indonesia dan Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards 2004.

Kesuksesan tersebut membuat Joko Awar kemudian menggarap film lainnya. Diantaranya yang sukses di pasaran adalah Jakarta Undercover, Modus Anomali, Copy of My Mind dan terakhir adalah Pengabdi Setan. Pengabdi Setan berhasil merebut hati para penonton tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Hongkong karena skenario dan jalan cerita serta faktor lainnya.

Selain itu film ini pun akan ditayangkan di 42 negara lainnya. Joko tidak hanya berhasil menciptakan sebuah skenario dan jalan cerita terbaik, tetapi juga membawa film horor yang kental dengan nuansa Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Sebuah prestasi yang membanggakan tentunya.

Ernest Prakasa

Ernest Prakasa (Source: JPNN.com)

Ernest Prakasa selama ini banyak dikenal sebagai seorang komikus. Tapi disamping sukses menjadi seorang komikus, pria berusia 36 tahun ini merambah ke dunia perfilman.

Beberapa film bergenre komedi hingga romance telah sukses dia telurkan lewat skenario yang dia buat. Ernest mulai terjun dalam dunia penulisan skenario pada Desember 2015 lewat film Ngenest.

Tak hanya menulis skenarionya, dia pun juga menyutradarinya. Alhasil, film ini pun sukses dengan 800.000 penonton dan menyabet gelar sebagai nominasi Skenario Adaptasi Terbaik di Piala Citra, selain itu dua penghargaan di Piala Maya dan tiga penghargaan di Indonesia Box Office Movie Awards untuk kategori skenario terbaik.

Tahun berikutnya dia menggarap film keduanya sebagai penulis skenario sekaligus suutradaranya. Film berjudul Cek Toko Sebelah berhasil mendapatkan 2.6 juta penonton dan mendapat gelar cukup banyak diantaranya dalam Indonesia Box Office Movie Awards kategori Film Terbaik. Pada 2017 lalu, filmnya berjudul Susah Sinyal yang dia garap bersama sang istri Meira Anastasia berhasil menyabet juara Indonesia Box Office Movie Awards 2017 untuk kategori skenario terbaik.

Ernest memiliki pakem tersendiri dalam menulis sebuah skenario agar terlihat menarik. Sebagaimana dilansir dari laman Kumparan, kuncinya bagi dia adalah menulis dengan jujur. Dengan artian menulislah sesuai keinginan dan memiliki pesan kepada para penontonnya. Jadi, skenario tidak hanya menyajikan jalan cerita menarik semata, namun ada pesan-pesan baik yang harus disampaikan oleh sang penulis.

Raditya Dika

Raditya Dika (Source: Glosiar.com)

Berikutnya ada Raditya Dika. Tentu Anda sudah tidak asing lagi mendengar namanya bukan? Pria bernama lengkap Dika Angkasaputra Moerwani dikenal sebagai komikus, penulis, sekaligus aktor dan sutradara.

Karir menulisnya terbilang sukses, terutama bila dilihat dari buku-buku karyanya yang telah diterbitkan. Sebut saja buku berjudul Kambing Jantan yang meraih predikat sebagai buku best seller. Disusul kemudian buku lainnya seperti Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon, Koala Kumal dan yang terbaru adalah Ubur-Ubur Lembur.

Selain menulis buku, Raditya Dika juga kerap menulis skenario dan menyutradari beberapa film dan serial yang diadaptasi dari buku karyanya. Salah satu serial yang paling dikenal adalah Malam Minggu Miko serta serial lainnya yang ditayangkan di kanal YouTube Raditya Dika. Beberapa penghargaan pun berhasil dia sabet diantaranya pada tahun 2014 lalu mendapatkan penghargaan sebagai YouTube Partner Rewards. Dia pun sebagai orang pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar tersebut.

Tahun 2017 lalu dia menyabet gelar sebagai Selebritis Paling Ditunggu dalam Infotainment Awards 2017. Di tahun yang sama Raditya Dika pun mendapatkn gelar International World Intellectual Property Award di bidang kreativitas dari Kementerian Hukum dan HAM. Dia pun kerap berkonsultasi dengan sang istri saat menggarap sebuah skenario dan meminta pendapatnya ketika skenario baru telah jadi.

Riri Riza

Riri Riza (Source: Tempo.co)

Sineas kawak Indonesia, Riri Riza sudah lama melintang dalam dunia perfilman tanah air. Setelah lulus dari Fakultas Film dan Televisi di Institut Kesenian Jakarta, dia pun melanjutkan studinya di Royal Holloway, University of London untuk jurusan Penulisan Skenario Film Panjang.

Riza mengawali debutnya bersama sineas lainnya Mira Lesmana, Nan Achnas dan Rizal Mantovani dalam menggarap film Kuldesak tahun 1998. Sukses di film perdananya, Riri kemudian melebarkan sayap dengan menulis skenario untuk film-film panjang. Diantaranya Peualangan Sherina di tahun 2000.

Tidak hanya itu saja, Riri pun juga pernah menjadi sutradara dan dua filmnya menjadi box office yakni Ada Apa dengan Cinta dan Laskar Pelangi. Untuk penulisan skenario terbaik, film Gie karyanya yang diadaptasi dari buku catatan harian Soe Hok Gie berhasil memenangkan Piala Citra tahun 2005 lalu. Ada Apa dengan Cinta? Pun juga meraih predikat sebagai skenario terbaik dalam berbagai penghargaan seperti Festival Film Indonesia dan Festival Film Bandung.

Selain dalam negeri, penghargaan lain dari luar negeri yang berhasil dia peroleh diantaranya ialah Sonata Kampung Bata. Film pendek ini meraih penghargaan di festival film pendek Oberhausen, Jerman. Tahun 2005 Riri juga meraih gelar Best Director Award dari Brussels International Indepndent Film Festival 2008 untuk film Untuk Rena.

Itu dia beberapa penulis skenario terbaik tanah air versi penulis. Semoga bisa menjadi inspirasi dan menambah wawasan. Terutama bagi yang terjun dalam dunia perfilman dan penulisan skneario. Semoga bermanfaat!

--

--