8 Jenis Konten Visual yang Menarik Untuk Sosial Media

Konten yang bisa kamu gunakan untuk menarik banyak interaksi

--

“Wah quote ini relate banget sama aku, share ah.”

“Lho ternyata mangga itu ada yang seperti alpukat. Aku baru tahu. Sebarin ah.”

Kira-kira seperti itu respon kita kan ketika mendapatkan informasi yang menarik di sosial media? Hayo ngaku. Ya sosial media saat ini telah menjadi sumber informasi yang membangun wawasan dan pengetahuan kita semua.

Banyak pengguna internet saat ini mencari informasi terbaru dan kabar terbaru dari sosial media. Hampir semua hal disajikan di sosial media.

Kebutuhan untuk informasi inilah yang kemudian membuat sosial media menjadi penting untuk memiliki banyak konten visual. Sebagaimana dijelaskan di artikel sebelumnya, bahwa konten visual itu banyak manfaatnya untuk bisnis dan brand. Sehingga konten visual perlu untuk dibuat dan disebarkan pada audiens.

Pertanyaannya kemudian, sebenarnya ada berapa banyak jenis konten visual sih yang bisa dipakai di sosial media?

Kamu mungkin berpikir kalau konten visual itu cuma tentang konten desain grafis yang rumit perlu kemampuan edit yang jelimet. Tapi sebenarnya konten visual itu ada banyak jenisnya dan banyak di antaranya adalah konten yang simpel dan mudah dibuat.

Apa saja konten visual yang dimaksud? Ini daftarnya.

1. Infografis

Bentuk infografis merupakan konten visual yang mulai populer di Indonesia sejak 10 tahun terakhir sejak kemunculan Instagram.

Bentuknya memang telah berevolusi menjadi lebih menarik. Jika dahulu infografis identik dengan bentuk panjang vertikal kini lebih banyak berbentuk persegi atau persegi dengan seri geser (slide) yang akan saya jelaskan di bagian berikutnya.

Infografis pada intinya adalah berusaha untuk menjelaskan informasi dan data yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah dimengerti, Alasannya karena simbol-simbol dan gambar di dalamnya menyederhanakan proses penyampaian informasi. Karena infografis disukai dan mudah untuk disebarluaskan.

2. Carousel

Sebenarnya agak sulit menyebut jenis konten visual ini dalam bahasa Indonesia. Namun intinya adalah konten visual dengan format carousel identik dengan konten berseri yang disusun secara bergeser. Fitur ini mulanya terdapat di sosial media Facebook yang kemudian lebih populer di Instagram.

Carousel memungkinkan pengguna sosial media untuk mencerna informasi yang awalnya hanya terbatas dalam satu visual berbentuk persegi menjadi beberapa seri. Akibatnya proses penyampaian informasi menjadi lebih berkembang dan lebih kreatif.

Infografis yang dahulu harus disajikan memanjang vertikal kini bisa disajikan secara horisontal dan terfokus pada bagian-bagian penting layaknya bab dalam sebuah artikel.

Bahkan tren yang ada teknik ini digunakan banyak oleh para pemasar untuk memasukkan seruan aksi atau call to action pada materi yang mereka sampaikan. Sehingga konten visual yang dahulu hanya menyampaikan informasi kini bisa digunakan untuk mengajak pembacanya untuk melakukan tindakan.

3. Slide

Bentuk ini sejatinya sama dengan carousel. Namun dibedakan karena slide hanya ada di sosial media Linkedin. Fitur slide di LInkedin lebih mengoptimalkan penggunaan materi yang mulanya hanya ada di ruang presentasi seperti Power Point ataupun PDF.

Penggunaan slide di LInkedin menjadi menarik karena lebih banyak digunakan untuk menyampaikan laporan-laporan dan data-data yang memang memiliki banyak informasi teks. Namun karena disajikan secara presntasi maka informasi yang disampaikan menjadi lebih mudah dimengerti. Selain itu konten visual yang ada di materi slide juga membantu pembaca untuk bisa memahami informasi dengan lebih sederhana.

Berbeda dengan carousel yang mengharuskan untuk sebuah konten visual seperti infografis dipotong-potong menjadi persegi berseri, format slide memungkinkan untuk infografis disajikan secara berseri. Ini merupakan bentuk presentasi konten visual dengan tingkat yang lebih tinggi. Karena menuntut desain yang lebih konsisten namun dengan data yang lebih banyak dan kompleks.

4. Quote

Materi konten visual yang paling mudah dibuat di sosial media adalah materi kutipan atau quote. Kutipan-kutipan biasanya diambil dari pendapat seseorang yang inspirasional ataupun memiliki pendapat yang punya pengaruh besar.

Umumnya kutipan-kutipan diambil dari tokoh-tokoh sukses dunia ataupun dari buku-buku yang beredar di masyarakat.

Dari segi visual, konten kutipan meski sederhana telah mampu menarik perhatian karena berupa kata-kata yang disajikan dalam bentuk gambar.

Dan karena kontennya sederhana, orang yang menyenangi materinya akan mudah untuk menyebarluaskan ke lingkaran pertemanan yang dimilikinya.

5. Foto Naratif

Konten visual tidak melulu tentang desain yang rumit. Tetapi juga bisa berupa konten fotografi yang diberi teks untuk menambahkan sebuah narasi.

Bisa juga disebut dengan konten foto naratif. Konten ini sebenarnya sudah lama ada sejak era fotografi dan kemunculan koran. Namun di era sosial media konten jenis ini menjadi kembali diminati karena memiliki pengaruh emosi yang kuat.

Alasannya karena umumnya foto naratif dibuat oleh jurnalis fotografi yang sering berusaha membangun cerita melalui sebuah foto dengan momen yang tidak biasa. Sehingga jika mulanya hanya tentang sebuah foto, jika ditambahkan dengan kata-kata narasi, hasilnya konten visual akan memberi dampak emosi yang sangat kuat.

Tantangan dari konten ini adalah bukan hanya dari segi menuliskan narasinya, tetapi juga bagaimana mendapatkan foto yang powerful.

6. Gif

Konten visual yang satu ini berkembang beberapa tahun terakhir meski teknologinya sudah ada sejak sekitar dua dekade lalu. Konten visual gif adalah konten yang mulanya adalah video namun karena format video berat untuk dibuka dan terlalu lama durasinya akhirnya diperpendek dan disingkat menjadi hanya beberapa frame saja.

Hasilnya adalah sebuah gambar bergerak yang ringan untuk dibuka dan disebarluaskan. Pembaca atau penonton konten gif tidak lagi takut untuk kehabisan paket data ataupun harus menunggu buffer.

Sampai saat ini konten git yang optimal hanya bisa digunakan di sosial media Facebook dan Twitter.

7. Kolase

Konten visual juga tidak hanya terpaku dengan satu visual dalam satu format. Bisa jadi dalam satu format di dalamnya terdapat beberapa konten visual. Format ini bisa disebut juga dengan konten kolase.

Umumnya konten kolase adalah konten foto. Para konten kreator biasanya merangkai beberapa foto sekaligus untuk menunjukkan momen dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Hal yang menarik dari kolase adalah bentuk formasinya tidak harus simetris, konten bisa disusun dengan bentuk yang asimetris agar terlihat memiliki estetika yang lebih menarik.

8. Meme

Entah apa penyebutannya dalam bahasa Indonesia. Tetapi konten visual yang satu ini begitu populer di sosial media saat ini. Meme merupakan konten visual yang paling tidak bisa diatur oleh aturan-aturan seni ataupun konten.

Meme sering kali lahir secara organik, murni dari kreatifitas para pembuat konten yang sebenarnya tidak punya keahlian membuat konten yang rumit. Mereka hanya fokus pada ingin menyampaikan pesan yang sering kali naif tetapi masuk akal.

Konten yang dibuat juga umumnya mengambil dari konten-konten yang sudah ada kemudian dimodifikasi dengan menambahkan konteks yang baru dan kata-kata. Hasilnya adalah sebuah materi konten visual yang arti dan pemaknaannya bisa jauh berbeda dari konten asilnya.

Konten dengan format ini populer sejak kemunculan website parodi dan komedi seperti 9gag atau di Indonesia seperti 1cak.

Nah itu dia berbagai jenis konten visual yang ada dan populer hingga saat ini yang banyak ditemukan di berbagai sosial media. Sebagai konten visual, konten-konten di atas semuanya berusaha untuk menyampaikan satu hal yakni pesan yang agar tersampaikan pada para audiens.

Pesan yang disampaikan tentu bermacam-macam. Pesan itu bisa berupa pesan sosial, pesan moral, pesan edukasi, bahkan pesan komersial.

Semua pesan yang disampaikan tentu ingin bisa diterima dan bisa digunakan untuk mencapai tujuan masing-masing. Dalam konten bisnis dan brand tentu saja konten visual diharapkan bisa memberikan dampak pada pemasaran dan penjualan.

Itu sebabnya konten visual kini menjadi sangat penting karena sosial media sangat bergantung pada repetisi penggunanya. Selain itu sosial media yang seakan berfungsi sebagai pengumpul masa juga membutuhkan sirkulasi informasi yang baru dan update setiap harinya.

Sekarang, jika kamu sudah tahu apa saja jenis konten visual yang bisa dibuat di sosial media. Konten manakah yang kamu ingin buat? Dan konten manakah yang sudah kamu buat dan paling berdampak pada brandmu? Share pengalamanmu di sini ya.

Sekian dulu ya artikel tentang konten kali ini. Semoga bermanfaat.

Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Follow TEKNOIA untuk terus mendapatkan update seputar Marketing, Bisnis, Teknologi dan Inovasi. Atau jika ingin menjadi penulis tamu untuk TEKNOIA, Anda bisa menghubungi editor kami Bagus Ramadhan untuk menjadi writer.

--

--

CFCC
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Kelas pelatihan menulis konten bersama mentor profesional. Everyone can be a content creator. Ikuti Bincang #Mahirbikinkonten di http://t.me/cfcc_channel