Cara Memaksimalkan Foto Produk Agar Jualan Laris

Cukup menggunakan smartphone

--

Photo by Plann on Unsplash

Era digital memberikan kesempatan besar bagi para pelaku industri baik industri menengah, hingga industri kecil untuk berkembang. Pasalnya, para pelaku industri tersebut dapat memasarkan produk mereka dengan mudah melalui platform marketplace digital dan media sosial.

Pemasaran di internet dan media sosial tentu tidak mudah karena harus bersaing dengan banyak penjual lainnya. Namun ada salah satu cara untuk meyakinkan calon pembeli adalah dengan menggunakan foto produk.

Sebuah survei sebagaimana dilansir Weebly menyebutkan jika foto produk berkontribusi sekitar 75% dalam memengaruhi keputusan audiens untuk membeli produk. Lantas, bagaimana membuat foto produk ini agar lebih menarik dan jenis apa yang bisa kamu gunakan?

Manfaat Foto Produk

Sekilas memang foto produk memang dianggap sebagai pelengkap ketika kamu menawarkan sesuatu di marketplace. Namun, sebenarnya keberadaan foto produk lebih dari itu. Apa sajakah? Berikut di antaranya.

Sebagai Pengenal

Pada saat berjualan, identitas penjual adalah hal yang penting. Audiens yang notabene adalah calon konsumen harus bisa mengingat identitas penjual dengan mudah agar mereka bisa membeli produk. Maka, foto produk yang unik bisa menjadi ciri khas sekaligus identitas pengenal bagi penjualnya. Itu sebabnya tidak ada salahnya kamu mencantumkan informasi pengenal pada foto produk seperti logo atau alamat.

Meyakinkan Calon Pembeli

Calon konsumen tentu tidak ingin membeli kucing di dalam karung, bukan? Dengan adanya foto produk setidaknya mereka bisa melihat seperti apa bentuk dan kualitas produk yang kamu tawarkan. Foto yang detail dan baik serta dilengkapi informasi pendukung akan lebih meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk tanpa harus berpikir panjang. Karena mereka percaya dengan informasi yang kamu masukkan.

Meningkatkan Pangsa Pasar

Foto produk bisa digunakan sebagai konten untuk social media marketing. Melalui cara ini kamu akan bisa meningkatkan jangkauan pasar menjadi lebih luas. Sebab, media sosial merupakan tempat berkumpul orang-orang membahas berbagai topik. Ketika mereka mlihat foto produkmu, mereka bisa merekomendasikannya ke orang lain.

Setelah mengetahui manfaat dari foto produk yang baik. Lalu bagaimana cara memotret foto produk agar lebih menarik?

Untuk membuat tampilan foto produk agar makin keren dan menarik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga kamu bisa memotret produk dengan lebih baik meski hanya menggunakan smartphone.

1. Resolusi Maksimal

Untuk mengawali tips mendapatkan foto produk terbaik menggunakan smartphone, kamu harus perhatikan resolusi kameranya. Resolusi kamera smartphone yang ideal untuk mengambil gambar produk adalah di atas lima pixel. Lebih baik lagi bila resolusinya berada di atas angka tersebut.

Bahkan, kini di berbagai smartphone sudah dilengkapi dengan fitur pemilihan resolusi yang diinginkan untuk hasil terbaik. Di samping itu, atur pula ISO-nya dan juga white balance pada kamera smartphone tersebut.

2. Perhatikan Pencahayaannya

Selanjutnya adalah mengenai pencahayaan. Memang, dalam teknik fotografi pencahayaan adalah hal utama yang perlu diperhatikan selain resolusi pada kamera. Pencahayaan yang kurang bahkan buruk jelas akan memengaruhi hasil foto.

Misalnya saja ketika cahaya kurang jelas atau redup maka produk pun akan kurang nampak jelas sehingga kurang menarik perhatian. Begitu pula bila terlalu terang, foto produk akan kurang enak dipandang.

Usahakan Anda menggunakan cahaya alami dari matahari. Namun, bila tidak ada atau melakukan foto di dalam ruangan bisa menggunakan lampu duduk pada bagian sisi produk. Hindarilah penggunaan cahaya flash dari kamera smartphone yang dapat merusak hasil gambar.

3. Atur Latar Belakang Sebaik Mungkin

Photo by Norbert Levajsics on Unsplash

Latar belakang merupakan bagian penting selanjutnya setelah pencahayaan. Lebih baik bila kamu memilih latar belakang dengan satu warna saja. Misalnya menggunakan latar dengan warna putih. Warna ini cenderung netral dan bisa membuat produk terlihat lebih jelas.

Menggunakan latar belakang dengan aksen akan membuat foto produk terlihat memiliki nilai lebih dan produk lebih berkarakter. Contohnya, jika kamu menawarkan produk outdoor bisa dengan menambahkan unsur alam seperti bebatuan, tanaman, dan sebagainya. Lalu, untuk latar belakang polos membuat foto produk nampak elegan. Sehingga sangat cocok bila digunakan untuk foto produk katalog,

Baik dengan aksen maupun polos, yang penting diperhatikan dalam latar belakang adalah buatlah serapi mungkin dan tidak terlalu ramai. Dengan begitu, calon konsumen atau pembeli akan fokus pada foto produk dan bukan aksennya.

4. Jangan Lupa Memilih Sudut Pandang yang Tepat

Sudut pandang atau angle dalam pengambilan foto dapat berpengaruh pada hasil akhirnya pula. Untuk itu, ada baiknya kamu mengambil dari sudut pandang yang berbeda-beda pula agar hasil menarik. Hal itu akan membuat tampilannya lebih berkarakter.

Pengambilan sudut pun berbeda tergantung pada jenis produknya. Misal untuk makanan, kamu bisa ambil sudut dari bagian atas. Sedangkan untuk foto yang berupa produk fashion, pengambilan yang bagus dapat dilakukan dari depan. Gunakan tripod agar saat pengambilan gambar tidak goyang dan lebih stabil mendapatkan foto terbaik.

Di sini yang paling penting dalam pengambilan sudut, pastikan semua bagian terlihat jelas dan terbaca. Untuk produk kemasan, pastikan berat bersih, cara pemakaian, tanggal kedaluwarsa, dan hal penting lainnya terbaca konsumen untuk lebih meyakinkan mereka.

5. Sebisa Mungkin Hindari Pembesaran atau Zoom

Berbeda dengan menggunakan kamera DSLR, pengambilan foto menggunakan smartphone terkadang dapat membuat objek lebih kecil. Untuk mengatasinya, ada baiknya kamu hindari penggunaan zoom. Mengapa? Karena hal itu akan menghasilkan foto blur, pecah, atau memiliki resolusi yang rendah. Kemudian, foto pun nampak kurang tajam dan kurang enak dipandang jika dipasang di marketplace.

Untuk mendapatkan foto yang tajam tanpa harus melakukan pembesaran, kamu harus mengambil gambar produk sedekat mungkin. Meski cara ini terbilang cukup kuno, namun efektif untuk menghasilkan gambar terbaik.

6. Tips terakhir, Edit Foto Seperlunya

Foto produk yang telah kamu buat, mungkin saja masih ada kekurangannya. Maka dari itulah diperlukan proses editing akhir agar semakin menarik dan meminimalisir kekurangan tadi. Meski begitu, kamu perlu ingat jika proses editing foto hanya dilakukan seperlunya saja. Ini dilakukan agar foto tetap terlihat natural.

Bayangkan saja jika foto terlalu banyak proses editing dan tidak sesuai. Hal itu akan membuat calon konsumen kurang percaya terhadap produk yang ditawarkan karena manipulatif. Selain itu, calon konsumen akan mendapatkan foto yang tidak sesuai dengan produk aslinya dan membuat mereka kecewa. Sehingga produk yang kamu tawarkan pun tidak laku di pasaran.

Untuk beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan dalam proses editing foto produk memang banyak. Misalnya saja Lightroom, Canva, Picsart, dan VSCO. Usahakan ketika proses editing ini dilakukan pada ukuran, tingkat pencahayaan, dan juga tata letak yang sesuai.

Contoh Konsep Foto Produk yang Bisa Kamu Jadikan Referensi

Photo by Jason Blackeye on Unsplash

Secara umum foto produk untuk marketplace memiliki beberapa konsep. Kamu bisa mencobanya dari beberapa jenis ini untuk beberapa produk yang ditawarkan. Berikut di antaranya yang perlu kamu tahu.

  • Individualistik
Photo by Rachit Tank on Unsplash

Jenis foto produk yang pertama adalah individualistik. Maksudnya adalah foto yang menekankan pada produk tertentu dengan latar belakang polos putih maupun hitam. Jadi, audiens atau calon pembeli memang benar-benar diarahkan pada gambar produk yang ditawarkan. Misalnya kamu menjual smartphone, maka yang menjadi objeknya adalah smartphone tersebut secara utuh dari sisi depan maupun samping. Keunggulan dari jenis foto produk ini adalah sederhana dan lebih detail.

  • Grup
Photo by Devin Avery on Unsplash

Selain foto individualistik ada pula yang dikenal dengan foto grup. Seperti namanya, jenis foto produk ini tidak hanya menampilkan satu item saja. Melainkan beberapa item yang saling berhubungan dengan produk utama. Di sini dapat dicontohkan pada produk olahraga.

Biasanya, para penjual memasang beberapa sekaligus mulai dari sepatu, jaket olahraga, kaus kaki, dan hal pendukung lainnya. Selain dijual dalam bentuk paket, produk bisa dijual satuan dengan harga yang berbeda-beda, namun dalam satu frame foto produk yang untuk promosi penjualan.

  • Teaser
Photo by Patrick Hendry on Unsplash

Tidak hanya video saja, foto produk juga ada yang dikenal dengan foto teaser. Cirinya adalah menampilkan foto produk yang artistik. Sebagai contoh produk outdoor dengan menampilkan seseorang yang sedang mendaki gunung dengan produk yang ditawarkan.

Model dalam foto tersebut seolah-olah memang sedang melakukan pendakian sebenarnya dan merasa nyaman dengan produk yang dikenakan. Dengan kata lain, model dalam foto bergaya candid sebagai latar belakangnya. Foto jenis ini sering digunakan untuk header atau splash pada kategori produk.

  • Komponen
Photo by Oscar Nilsson on Unsplash

Lalu ada juga foto komponen. Sebenarnya, ini hampir sama dengan jenis foto produk grup. Yakni menampilkan variasi-variasi komponen produk yang ditawarkan. Bagian produk tersebut difoto dengan penempatan di sebelah produk utama untuk menunjukkan bagian yang saling berhubungan. Contoh untuk produk Mac beserta dengan perlengkapan pelengkap lainnya.

  • Lifestyle
Photo by Jay Wennington on Unsplash

Jenis foto produk lifestyle memang sering digunakan oleh para penjual di marketplace. Dalam foto produk lifestyle, produk diletakkan sedemikian rupa. Biasanya, tata letak ini dibuat seautentik mungkin dengan keadaan sebenarnya untuk mendapatkan hasil foto terbaik yang mampu meyakinkan konsumen. Contohnya pada foto makanan yang lengkap dengan sendok, garpu, pisau pemotong, dan komponen pendukung lainnya.

  • Fashion
Photo by Tamara Bellis on Unsplash

Konsep foto produk terakhir adalah fashion. Di sini foto fashion masih dibedakan lagi menjadi dua jenis. Yakni ghost mannequin dan foto yang menggunakan model. Ghost mannequin merupakan foto pakaian seolah pakaian tersebut sedang dipakai namun tidak menggunakan model. Ini sangat berbeda dengan foto yang menggunakan model yang mengenakannya, yang terlihat lebih natural dan berkarakter.

Nah, itu dia ulasan singkat tentang foto produk dan bagaimana cara membuatnya dengan bermodalkan smartphone. Sangat simpel bukan? Selain dengan cara di atas, agar hasil foto produkmu semakin menarik bisa juga dengan mengikuti workshop seputar foto produk. Salah satunya adalah workshop ‘Membuat Foto Produk yang Menarik dengan Menggunakan Smartphone yang diselenggarakan oleh pada 20 Maret 2021 mendatang. Kamu bisa klik di sini untuk pendafatarannya.

ditulis oleh Irfantoni Listiyawan untuk teknoia.com

--

--

CFCC
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Kelas pelatihan menulis konten bersama mentor profesional. Everyone can be a content creator. Ikuti Bincang #Mahirbikinkonten di http://t.me/cfcc_channel