Memanfaatkan Video Dokumenter untuk Ciptakan Kesan Positif Pada Brand

Tren menampilkan Brand dengan konten video bercerita

--

Photo by Thiébaud Faix on Unsplash

Penggunaan video dalam memasarkan sebuah brand menjadi lazim di era digital dan internet seperti saat ini. Salah satunya adalah penggunaan branded documentary. Yakni memadukan antara video dokumenter dengan produk atau brand yang ditawarkan dengan menggugah emosional melalui kisah menarik. Lalu, seperti apa perkembangan, manfaat, tren dan juga contoh-contoh brand sukses yang menerapkan strategi ini? Simak ulasannya berikut ini.

Mengenal Branded Documentary

Video dokumenter menjadi salah satu cabang perfilman yang sudah cukup lama ada. Isi dari video dokumenter ini tidak seperti film fiksi, melainkan lebih kepada cerita-cerita yang berdasarkan kisah dan kejadian nyata. Tujuannya adalah untuk menggugah penonton dari segi emosionalnya dan berusaha mempengaruhi jalan pikiran seseorang atau sebagai media untuk propaganda.

Hal itu lazim dilakukan oleh beberapa negara di masa Perang Dunia II. Misalnya film dan video dokumenter berjudul ‘Why We Fight’ tahun 1942–1945. Pun demikian dengan video dokumenter yang berjudul ‘Triumph of the Will’ yang rilis pada tahun 1934 dari karya sineas wanita bernama Leni Riefenstahl. Dokumenter ini bercerita tentang propaganda Nazi Jerman kepada masyarakat.

Seiring perkembangan zaman dan mulai masuknya era TV, periklanan mulai beralih ke ranah audio visual. Pada saat itu juga beberapa perusahaan mencoba mencari formula baru dalam beriklan melalui branded documentary generasi awal. Sebagai contoh pada tahun 1950-an dalam program ‘The Colgate Comedy Hour’. Di mana dalam program tersebut mulai disebutkan beberapa brand tertentu secara naratif.

Kini, di era digital seperti sekarang branded documentary tidak hanya melalui televisi saja. Banyak perusahaan besar mencoba membuat video dokumenter brand mereka dalam berbagai macam platform dan channel. Termasuk di media sosial yang terbukti ampuh dan efektif dalam mendapatkan apresiasi di masyarakat.

Tren dalam Branded Documentary

Di masa kini, perkembangan branded documentary cukup pesat dan sehingga memunculkan banyak sekali tren baru dalam penyampaian gaya. Setidaknya ada dua tren yang cukup banyak digunakan oleh brand dunia. Pertama adalah menggunakan kisah-kisah yang menarik dan seputar produk yang digunakan. Misalnya pengalaman menggunakan produk dari brand tertentu, pesan dan kesan, dan informasi lainnya seputar produk.

Kedua, memanfaatkan kisah-kisah lain yang dapat dihubungkan dengan produk, di mana hal itu bisa menggugah emosional. Meski secara tidak langsung, audiens pun akan mudah mengingat produk atau brand karena video emosional yang dibagikan ini relate dengan kejadian hidup yang dialami.

Apa Saja Manfaat Branded Documentary

Berbicara mengenai manfaat dari branded documentary memang banyak yang bisa didapat oleh perusahaan atau brand. Salah satunya adalah meningkatkan brand awareness. Mungkin sebagian masyarakat saat ini sudah sedikit bosan dengan iklan yang langsung merujuk pada penggunaan atau penjualan produk.

Sehingga mereka cenderung kurang menyukai konten yang dibuat. Berbeda halnya dengan branded documentary yang menghadirkan nuansa baru, membuat masyarakat lebih tertarik dan penasaran.

Melalui cerita yang tidak lazim nantinya akan tercipta sebuah engagement yang kuat terhadap sebuah brand dan dapat meningkatkan konversi dari masyarakat yang sebelumnya hanya sebagai penonton dan hanya sekadar tahu produk menjadi pembeli aktif. Bukan tidak mungkin hal ini bisa meningkatkan penjualan pula.

Contoh Branded Documentary Sebagai Strategi Konten Marketing

Perkembangan branded documentary telah marak digunakan oleh beberapa brand besar dunia. Apakah hal ini efektif? Sebagian besar mendapatkan hasil yang positif dan mampu meningkatkan engagement bagi konsumen. Misalnya saja mulai dari perusahaan fashion hingga perusahaan teknologi. Mulai dari Patagoni, Intel dan HP..

  • Intel: Meet The Makers

Gaya storytelling dalam branded documentary juga pernah diterapkan oleh perusahaan teknologi Intel. Dalam video film mini yang dibuatnya, Intel mengisahkan tentang karya-karya inovatif yang bisa menginspirasi umat manusia. Kisahnya mengadaptasi kisah nyata di berbagai belahan dunia.

Kisah pertama menceritakan tentang anak laki-laki yang berusia 12 tahun. Dirinya berhasil menemukan printer Braille yang tidak pernah terpikir sebelumnya. Dari penemuan itulah pada akhirnya bisa mengubah kehidupan jutaan tunanetra yang ada di seluruh dunia.

Berikutnya juga ada kisah sekelompok tim teknisi yang berlomba-lomba dalam melawan virus Ebola. Mereka mengembangkan tablet yang bisa memberikan daya tahan terhadap virus dan digunakan oleh para dokter.

Lewat seri ini Intel terlihat piawai mengemas video dokumenter yang secara tidak langsung meningkatkan awareness kepada audiens. Hanya dengan dokumenter singkat berdurasi satu hingga dua menit Intel berhasil mendapatkan jutaan view dari beberapa video.

  • HP: History of Memory

Perusahaan teknologi lainnya yang tidak mau kalah dalam membuat video branded documentary ialah HP. Tidak jauh berbeda dengan Intel, HP membuat video yang tidak langsung menjurus kepada produk yang dipromosikan. Melainkan video-video inspiratif dan menggugah emosi penonton.

Misalnya saja dalam video branded documentary yang bertajuk ‘History of Memory’. Video ini menceritakan bagaimana printer untuk foto dapat membangkitkan memori seseorang pada kisah-kisah di masa lalu. Baik itu kisah yang menyedihkan, menyenangkan, hingga mengenai kisah cinta.

  • Patagonia

Patagonia merupakan Brand yang selalu mengedepankan value dalam aktifitas bisnisnya. Sebagai Brand apparel yang menjunjung tinggi kelestarian alam, Patagonia berusaha untuk mengedukasi audiens dan pelanggannya agar lebih memahami peran penting alam.

Caranya adalah dengan membuat sebuah channel di Youtube yang didedikasikan pada film dokumenter-dokumenter yang membahas berbagai hal tentang aktifitas alam dan upaya pelestariannya.

Salah satu dokumenter yang paling populer adalah tentang upaya untuk menyelamatkan populasi ikan salmon liar yang ada di lautan. Dokumenter ini menyoroti cerita tentang bagaimana overfishing membuat populasi salmon terancam.

  • BMW: The Art of Leadership — TeamLab

Video oleh BMW ini merupakan sebuah dokumenter yang dibuat oleh Great Big Story namun memunculkan Brand BMW. Video ini juga tetap disebut sebagai branded documentary karena memunculkan merek yang mendampingi proses cerita dokumentasi kegiatan atau aktifitas nyata yang terjadi pada TeamLab.

TeamLab sendiri merupakan divisi seni yang dimiliki oleh BMW di Jepang. Mereka bertugas untuk menjadi sisi kreatif dan berani untuk memandang masa depan. Pada video The Art of Leadership, BMW berusaha untuk menampilkan Brand sebagai pemimpin masa depan.

  • UBS: The Search of China’s Ancient Leaves

Video dokumenter ini juga dibuat oleh Great Big Story yang bercerita tentang bagaimana seorang peneliti berusaha menemukan varietas teh terkuno di Tiongkok. Video ini memiliki karakter yang berbeda dari video GBS sebelumnya karena tidak menampilkan sosok dari dalam perusahaan seperti yang dilakukan oleh BMW. Melainkan menceritakan sosok lain di luar organisasi.

UBS berusaha mengomunikasikan dari video ini bahwa ada orang-orang yang berani untuk memiliki tujuan hidup (life goal) dan dedikasi yang mendalam terhadap sesuatu. Hal tersebut sama dengan value UBS yang bisa mewujudkan tujuan hidup kliennya dengan dedikasi pada manajemen keuangan yang baik.

Contoh Penggunaan Branded Documentary di Indonesia

Di Indonesia sendiri strategi penggunaan branded documentary untuk meningkatkan awareness Brand kepada masyarakat belum banyak dilakukan. Pada umumnya branded documentary di Indonesia hanya dilakukan oleh program-program kepedulian sosial perusahaan atau oleh organisasi non-profit.

Contohnya adalah seperti yang dilakukan oleh The Center for People and Forests (RECOFTC) yang membuat dokumenter tentang pendampingan petani kopi di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Video yang dibuat membahas tentang bagaimana organisasi membantu petani kopi untuk bisa berdaya dengan melakukan pertanian yang berkelanjutan. Sehingga tidak hanya mensejahterakan, tetapi juga melindungi lingkungan.

Video lainnya adalah seperti yang dilakukan oleh Djarum Foundation program Trees for Life. Dokumenter yang dibuat oleh organisasi ini bercerita tentang bagaimana nelayan bakau menjaga pesisir pantai.

Masyarakat nelayan tersebut tidak hanya menjaga ekosistem bakau, tetapi juga menjelaskan tentang peran bakau bagi penghidupan masyarakat lokal. Seperti digunakan untuk sumber daya batik, ataupun pengolahan hasil bakau lainnya.

Seperti itulah ulasan singkat mengenai branded documentary yang bisa menjadi inspirasi untuk kamu. Selain beberapa contoh di atas, hal yang perlu kamu perhatikan saat membuat brand documentary yang baik adalah bagaimana kamu memilih topik yang menarik bagi masyarakat dan menggugah emosional.

Kemudian, perhatikan kualitas video juga penting agar audiens nyaman melihat video dari awal sampai akhir dokumenter yang dibuat. Sebaiknya, buatlah dengan durasi yang pas. Tidak terlalu panjang dengan cerita membosankan atau terlalu pendek dengan cerita yang mengambang agar pesan tersampaikan dengan sempurna.

Ingat, inti dari branded documentary adalah tentang cerita. Bila kamu tidak memperhatikan kamu akan sulit untuk menemukan durasi yang tepat. Sementara umumnya branded documentary memiliki durasi antara 5 sampai 10 menit. Namun jika Brandmu percaya diri dengan menampilkan dokumenter panjang. Buatlah hingga mencapai 60 menit, 90 menit atau 120 menit.

Selamat mencoba!

Ditulis oleh Irfantoni Listiyawan untuk Class for Content Creators (CFCC). Platform dan wadah pengembangan kemampuan untuk para kreator konten.

--

--

CFCC
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Kelas pelatihan menulis konten bersama mentor profesional. Everyone can be a content creator. Ikuti Bincang #Mahirbikinkonten di http://t.me/cfcc_channel