Hidup Profesional

Banyak Pekerja Ingin Kembali Bekerja di Kantor, Ini Penyebabnya

Ketika bekerja dari rumah ternyata tidak membuat para pekerja lebih produktif

--

Pandemi virus corona menyebabkan situasi dunia kerja kalang kabut. Kewajiban untuk bekerja dari rumah membuat jutaan pekerja di seluruh dunia harus bekerja dari rumah, menggunakan internet untuk bekerja secara daring. Sekilas hal ini bisa menjadi solusi namun survey menunjukkan bahwa para pekerja ingin segera kembali ke kantor.

Sebuah survey yang dilakukan oleh Hibob pada bulan Juni 2020 yang lalu mengungkap bahwa 28% pekerja mengalami kesulitan untuk mengerjakan pekerjaannya saat bekerja di rumah. Hal ini menyangkut dengan kendala teknologi, jam kerja ataupun produktifitas.

Hibob.com

Menariknya, ketika responden ditanya tentang “Apakah setelah pandemi usai, kamu ingin kembali bekerja di kantor?” Jawaban yang diberikan ternyata menggambarkan sebagian besar responden ingin kembali bekerja. Sebanyak 36% ingin kembali bekerja sepenuhnya ke kantor. 43% ingin tetap kembali ke kantor namun hanya sesekali saja, misalnya satu atau dua kali dalam satu pekan. Sementara sisanya 21% lebih memilih untuk tetap bekerja dari rumah.

Untuk menemukan alasan yang lebih jelas dari data ini, Hibob ternyata juga ingin menemukan jawaban, mengapa para pekerja ini ingin kembali ke kantor. 35% responden ternyata menjawab, meskipun mereka produktif bekerja dari rumah, mereka tetap ingin kembali ke kantor karena ingin bertemu lagi dengan kolega-koleganya.

Hal ini tentu saja menarik karena ternyata para pekerja juga membutuhkan aktifitas sosial sembari mengerjakan pekerjaannya. Hal ini bukan berarti produktif di rumah akan menyelesaikan masalah produktifitas karena aktifitas sosial juga bisa menjadi solusi terkait dengan kebosanan dan kelelahan akut.

Hbob.com

Sayangnya, meski banyak pekerja yang ingin kembali ke kantor, pembukaan kembali perkantoran malah berpotensi untuk menjadi kluster penyebaran virus baru. Hal ini terjadi di Indonesia di beberapa kantor terutama kantor pemerintahan.

Perdebatan antara apakah bekerja dari rumah dengan bekerja di kantor merupakan perdebatan yang semakin sengit terjadi di situasi wabah seperti saat ini. Alasannya tentu saja tentang produktifitas dan juga kesehatan mental pekerja.

Masing-masing ahli memiliki argumentasinya masing-masing terkait dengan hal ini. Ada yang mengatakan bahwa bekerja di rumah rawan untuk membuat pekerja tidak produktif akibat kelelahan. Data survey pun mendukung hal ini, Bryan Robinson melalui tulisannya di Forbes menyatakan bahwa ada banyak studi yang menggambarkan kalau bekerja dari rumah berdampak banyak pada kesehatan pekerja.

Menariknya ada juga peneliti yang melakukan hal yang sama dan berusaha untuk membuktikan dampak sebaliknya. Hasilnya pun tidak jauh berbeda, dengan argumentasinya dijelaskan bahwa ada juga pekerja yang tetap produktif dari rumah dengan belajar dan melakukan hal baru.

Dalam beberapa bulan terakhir, korporasi Brand besar dunia juga mulai meramaikan tren bekerja dari rumah. Microsoft bahkan memperbolehkan seluruh pekerjanya untuk bekerja dari rumah selamanya. Ya, selamanya!

Pihak Microsoft menjelaskan bahwa aturan ini berlaku untuk menciptakan fleksibilitas gaya bekerja setiap orang. Fleksibilitas ini juga akan tetap memperhatikan performa dan juga budaya bekerja di perusahaan yang berdiri dari peran Bill Gates itu.

Nah, bagaimana menurutmu? Seorang kreator konten apakah membutuhkan kantor untuk bekerja?

Bekerja dari rumah atau dari kantor, mana yang kamu pilih?

--

--

CFCC
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Kelas pelatihan menulis konten bersama mentor profesional. Everyone can be a content creator. Ikuti Bincang #Mahirbikinkonten di http://t.me/cfcc_channel