Pesawat Bermesin Listrik Tercepat di Dunia, Revolusi Dunia Aviasi?

Rekor baru yang datang dari Inggris

Foto: Rolls Royce

Energi listrik kini telah digunakan untuk berbagai hal. Bukan sekadar untuk penerangan seperti pertama kali ditemukannya bola lampu, tetapi listrik sudah digunakan untuk kendaraan. Revolusi energi listrik pun terus terjadi, setelah Tesla berhasil mempopulerkan mobil listrik komersial kini Rolls Royce berhasil menciptakan pesawat bermesin listrik dengan kecepatan 300 mil per jam.

Pesawat bernama Accel buatan Rolls Royce ini pada tahun 2018 yang lalu diklaim telah mencetak sejarah karena kecepatan yang dicapai telah melampaui pesawat listrik yang telah ada. Kemudian di tahun 2020 pesawat ini akan diterbangkan di langit Inggris Raya. Pencapaian ini dipercaya akan mengubah dunia aviasi untuk menggunakan pesawat berenergi listrik.

ACCEL atau Accelerating the Electrification of Flight merupakan bagian dari inisiatif pemerintah Inggris bersama beberapa partner seperti Electroflight, YASA dan Aerospace Technology Institute. Pesawat ini memiliki motor listrik berkekuatan 500 tenaga kuda. Sementara daya listriknya diklaim telah mampu mencapai tingkat efisiensi sebesar 90 persen.

Grafis: Rolls Royce

Baterainya sendiri, memiliki 6.000 sel yang disebut-sebut sebagai paket energi baterai paling padat yang pernah dibuat untuk sebuah pesawat. Baterai ini diklaim Rolls Royce akan mampu memberikan daya penerbangan dari London ke Paris.

Kemampuan istimewa dari ACCEL memang sebuah pencapaian baru dari teknologi energi listrik. Namun untuk mengubah dunia aviasi agar tertarik untuk menggunakan energi listrik sebagai energi utama membutuhkan upaya yang lebih besar.

Selain ACCEL masih menggunakan sistem baling-baling atau propeler. ACCEL merupakan pesawat berukuran kecil untuk satu penumpang. Sementara penerbangan komersial jelas memiliki skala operasi yang lebih besar.

Namun bagi pemerhati inovasi dan lingkungan. Bisa jadi ACCEL merupakan kabar baik untuk teknologi energi yang lebih efisien yang tentu akan membuat jejak karbon dari industri aviasi bisa menurun.

Data yang dilansir The Guardian pada tahun 2017, menjelaskan bahwa dunia penerbangan berkontribusi pada 2,5% polusi karbon dioksida. Angka ini diperoleh dari total bahan bakar yang digunakan oleh industri yang mencapai 5 juta barel bahan bakar per hari. Konsumsi bahan bakar penerbangan memang semakin efisien. Namun jumlah peminat penerbangan yang semakin meningkat, jumlah konsumsi bahan bakar akan tetap menanjak.

Bila berusaha belajar dari pengalaman Tesla mengembangkan mobil listrik komersial, langkah yang perlu dilakukan oleh produsen pesawat listrik adalah dengan menciptakan ketertarikan pasar luxury atau mewah. Setelah itu memroduksi kendaraan yang lebih murah untuk pasar yang lebih masal.

Namun, pesawat tentu saja berbeda dengan mobil yang bisa dengan mudah digunakan oleh masyarakat umum. Pesawat memiliki sifat alamiah sebagai produk industri yang hanya bisa diakses oleh operator penerbangan. Itu sebabnya, revolusi komersial dari pesawat listrik rasanya masih harus bergantung pada pesawat yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah besar.

Lagi-lagi, teknologi transportasi listrik harus bergantung pada mesin penggerak yang lebih efisien dan juga baterai yang lebih kuat.

Kira-kira kapan ya mulai ada pesawat penumpang komersial berbasis listrik pertama di dunia?

--

--

Bagus Ramadhan
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Produsen konten berpengalaman 8+ tahun. Telah memimpin projek konten untuk 5+ Brand teknologi & menghasilkan 1 juta lebih traffic. Hubungi bagusdr@teknoia.com.