Tek Analogi #3 — RAM & Processor
“The human mind is a story processor, not a logic processor.” — Jonathan Haidt (American Social Psychologist)
Halo pembaca 👋 Selamat datang di seri Teknologi Analogi jilid tiga. Teknologi Analogi merupakan seri publikasi yang membahas teknologi dengan menggunakan analogi. Kamu bisa baca seri-seri sebelumnya di:
Di zaman sekarang yang dipenuhi oleh gawai dan perangkat-perangkat digital, orang-orang sudah mulai mengenal apa itu Random Access Memory (RAM) dan Processor. Sebelumnya, mungkin orang-orang belum begitu paham. Mungkin dulu hanya “orang-orang komputer” saja yang tau benda-benda tersebut. Kedua komponen tersebut sudah menjadi tolak ukur seseorang dalam memilih gawai pribadinya.
Tapi kira-kira apa itu RAM dan Processor? Apa peran dan fungsi mereka dalam suatu perangkat? Pada seri kali ini, saya akan mencoba membahas apa itu RAM dan Processor menggunakan analogi. Seperti biasa, saya akan menganalogikan RAM dan Processor menurut pendapat dan perspektif saya sendiri.
1. Apa Itu RAM?
RAM atau Random Access Memory adalah sebuah memori yang menyimpan data, sama seperti flashdisk atau harddisk. Namun berbeda dengan flashdisk atau harddisk yang menyimpan film 🎥 atau lagu 🎵 favoritmu, RAM menyimpan data dari aplikasi yang sedang kamu jalankan. Setiap aplikasi membutuhkan RAM ketika dijalankan. Besarnya RAM yang dipakai juga berbeda-beda tergantung aplikasi itu sendiri. Analoginya… RAM itu seperti sebuah ruang, atau supaya lebih mudah kita sebut saja gudang.
Gudang ini bisa diisi dengan kardus-kardus. Kardus inilah data. Kardus-kardus ini dimiliki oleh aplikasi-aplikasi yang sedang kamu jalankan. Misal, jika aplikasi Google Chrome dijalankan, maka Chrome akan membutuhkan ruang di gudang tersebut untuk meletakkan kardus-kardusnya. Seberapa besar dan banyaknya kardus berbeda tergantung aplikasi. Bisa jadi satu aplikasi hanya memiliki satu kardus tapi ukurannya besar sekali, sedangkan aplikasi lain memiliki banyak kardus tapi ukurannya kecil-kecil. Contoh:
Bisa dilihat bahwa Chrome memiliki 8 data dan memakai total 280 MB, sedangkan aplikasi Snip & Sketch memiliki 3 data dan memakai total 27 MB.
Nah yang namanya gudang, pasti memiliki kapasitas. Artinya dia bisa penuh. Sama halnya kita bisa memindahkan kardus dari gudang, bilamana aplikasi sudah ditutup, maka data aplikasi tersebut yang berada di RAM akan dihilangkan. Sehingga terdapat ruang kosong yang dapat digunakan oleh aplikasi lain yang nantinya mau dijalankan.
Pernah merasakan lag saat sedang menjalankan aplikasi di PC mu? Nah, mungkin saja RAM sudah hampir tidak memiliki kapasitas lagi alias hampir penuh. Ini dikarenakan karena banyaknya aplikasi yang sedang dijalankan, dan sistem operasi sedang bekerja sangat keras “memasukan dan mengeluarkan” kardus-kardus tiap aplikasi sehingga setiap aplikasi yang dibuka dapat tetap berjalan dengan baik, tanpa terkena crash.
Pada saat perangkat dimatikan, maka data yang ada pada RAM akan dikosongkan sepenuhnya karena tidak ada aplikasi yang sedang berjalan. Makanya RAM biasanya disebut sebagai volatile memory yaitu memori yang membutuhkan daya untuk mempertahankan data yang disimpan.
2. Apa Itu Processor
Central Processing Unit (CPU) atau sebutannya Processor, adalah sebuah unit yang bertugas menjalankan instruksi-instruksi yang berada pada suatu aplikasi. Processor menjalankan operasi aritmatik, logika, kontrol, iterasi, input/output, dsb. Pusing ya? Udah intinya processor adalah otak pada sebuah perangkat.
Processor analoginya adalah seperti otak manusia yang bertugas untuk “berpikir” dalam menjalankan instruksi-instruksi dari aplikasi yang sedang dijalankan. Instruksi-instruksi yang dijalankan adalah bahasa mesin (machine language) yang tidak dapat dimengerti oleh manusia.
Processor dapat dibagi berdasarkan jumlah core yang dimiliki. Ada istilah dual-core (2), quad-core (4), dan octa-core (8). Bisa dianalogikan core inilah otaknya. Bila RAM adalah soal kapasitas, maka processor adalah soal kualitas. Lebih tepatnya soal kecepatan. Semakin banyak core pada sebuah processor, maka makin cepat pula sebuah perangkat menjalankan suatu aplikasi. Bayangkan ada sekumpulan tugas yang harus dijalankan, maka tugas-tugas itu akan lebih cepat selesai jika tugas-tugas itu dibagi ke 4 orang bukan? Apalagi kalo dibagi ke 8 orang.
Namun tidak hanya jumlah yang berperan disini, kualitas tiap core juga diperlukan. Misal ada sekumpulan tugas yang berkaitan dengan media sosial yang harus dikerjakan. Mana yang menurut kalian yang akan lebih cepat menyelesaikannya? Dua orang anak muda, atau empat orang lansia? Nah sama halnya dengan processor, kadangkala processor dengan 4 core bisa jadi lebih cepat daripada processor dengan 8 core, dikarenakan processor dengan 8 core ini adalah processor versi 10 tahun sebelumnya. Sejujurnya saya juga kurang tahu bila harus membandingkan 2 processor — kira-kira versi mana yang lebih bagus. Biasanya ya harus di-Google dulu. Tapi biasanya versi terbaru seharusnya lebih bagus dari versi sebelumnya. Kamu bisa membaca tentang ini lebih lanjut di tulisan saya lainnya:
Kesimpulannya… RAM dianalogikan seperti sebuah gudang dan berkaitan dengan kapasitas. Semakin besar RAM, semakin banyak pula aplikasi yang bisa kamu jalankan secara bersamaan. Sedangkan Processor dianalogikan seperti otak manusia dan berkaitan dengan kecepatan. Semakin bagus kualitas processor, maka semakin cepat pula sebuah aplikasi dapat dijalankan.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat.
Terima kasih sudah membaca 😃
See you in a bit — Ferzos